Selasa, 16 April 2013

Laporan Praktikum Pengenalan Mikroskop

Diposting oleh Glori Merkristivita di 07.19
PRAKTIKUM  I

Topik                  : Pengenalan Mikroskop
Tujuan           : Untuk mengenali bagian-bagian mikroskop, memahami kegunaan mikroskop dan terampil dalam menggunakan mikroskop
Hari/Tanggal        : Rabu/3 Oktober 2012
Tempat                 : Laboratorium Biologi FKIP PMIPA UNLAM Banjarmasin
 


    I.               ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah :
1.      Mikroskop cahaya monokuler
2.      Kaca Benda
3.      Kaca Penutup
4.      Pipet tetes
5.      Baki
6.      Kain Flanel
7.      Gelas Kimia

II.             CARA KERJA
1.      Mencari Bayangan Sediaan
1.1        Menaikkan tabung mikroskop dengan menggunakan makrometer, hingga  jarak antara lensa objektif dengan permukaan ± lebih 3 cm.
1.2        Meletakkan sediaan yang akan diamati ditengah-tengah lubang meja benda, gunakanlah penjepit sediaan agar tidak tergeser.
1.3     Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil menempatkan noda sediaan tepat dibawah lensa objektif hingga jarak antara ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya  ± 1 mm.
1.4        Membidik mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan searah
1.5        Untuk mendapatkan pembesaran kuat, putar revolver dan lensa objektif yang sesuai. Kemudian mainkan fungsi mikrometer secara perlahan dan hati-hati. (Ingat bila menggunakan lensa objektif 100 X, maka diatas sediaan perlu di tetesi minyak imersi dahulu).

2.      Mencari Bidang Sediaan
2.1        Menaikan tabung dengan menggunakan makrometer (pemutar kasar), hingga lensa objektif tidak membentur meja / panggung bila revolver diputar-putar.
2.2        Menempatkan lensa objektif pembesaran lemah (4 X atau 10X) dengan memutar revolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros dengan lensa okuler).
2.3        Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke belakang. Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, hingga terlihat lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler. Mikroskop siap digunakan.

3.      Memelihara Mikroskop
3.1        Mikroskop harus selalu di angkat dan dibawa dalam posisi tegak, dengan satu  tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.
3.2        Apabila tabung perlu di condongkan posisinya, maka cukup dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Setelah selesai harus di tegakkan kembali.
3.3        Usahakan agar lensa objektif lemah (4 X atau 10 X) berada satu poros di bawah lensa okuler. Aturlah kedudukan tabung sedemikin rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak kurang lebih 1 cm dari atas meja benda.
3.4        Atur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermin pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.
3.5        Apabila pengmatan dengan menggunakan minyak imersi telah berakhir, bersihkan sisa minyak dengan cairan Xilol sesegera mungkin, dan keringkan dengan kain lap yang bersih.
3.6        Selanjutnya setiap akan menggunakan mikroskop, bersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap bersih dari bahan yang halus (flanel).

4.  Pengukuran Mikroskopis / Mikromateri
Untuk mengetahui ukuran objek yang diamati dengan mikroskop dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang di sebut Mikrometer Objektif dan Mikrometer Okuler (penjelasannya diberikan kemudian).

5.  Menggambar Hasil
      Hasil pengamatan dengan mikroskop dapat di tuangkan dalam bentuk gambar, yang dilakukan dengan alat fotografi atau dengn tangan (manual). Gambar yang baik harus dapat menyampaikan ide yang jelas dan nyata  dari suatu struktur sebagaimana tampak hubungan antara bagian-bagian yang diamati. Adapun ciri-ciri gambar yang baik adalah: jelas, mempunyai keterangan yang lengkap, rapi dan cermat. Gambar diatur sedemikian rupa, di bagian tengah halaman buku, di sertai judul, keterangan pembesaran, biasanya 1 halaman hanya untuk 1-2 gambar saja, letak keterangan gambar pada sisi yang sama dengan jarak garis penunjuk diusahakan sama dan tidak saling berpotongan. Gambar yang bersih, sederhana dan ilmiah.

III.     TEORI DASAR
Pacaindra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan di amati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu.Salah satu alat bantu yang sering di gunakan dalam pengamatan, terutama dalam bidang Biologi, adalah Mikroskop (Latin, Mikro = kecil + scopium = penglihatan). Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati objek yang sangat halus sekalipun.
Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu dan dengan berbagai macam kelengkapannya pula. Mikroskop yang sering di gunakan dalam Biologi adalah Mikroskop Cahaya, baik yang berlensa okuler tunggal atau yang lebih di kenal dengan Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa okuler ganda atau yang di kenal dengan Mikroskop Binokuler. Benda atau organisme yangakan di amati dengan mikroskop cahaya harus berukuran kecil dan tipis, agar dapat di tembus dengan cahaya (matahari atau lampu). Orang yang mempunyai keahlian dalam menggunakan mikroskop sering di sebut dengan mikroskopi.
Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 yang menggunakan lensa sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 yang Menggunakan lensa untuk Mengatur cahaya sederhana biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali. Setelah mengalami perbaikan perbesaran akhirnya bisa Mencapai 270 sampai 400 kali.
Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler . Penemu sel dalam susunan Organisme Bersamaan dengan munculnya adalah pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya (mikroskop yang sering Digunakan dalam biologi), baik okuler yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit. Sesungguhnya untuk meneliti sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.
Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Bahwa Dianggap dapat penemuan alat-alat optik yang pertama adalah Merupakan sudah pangkal dari penemuan mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Penggunaan sifat-sifat optik Suatu permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh Euclid (3000SM), Ptolemeus (127-151), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian alat praktis Pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang kecil. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan mempergunakan lensa Maurolyco Untuk melihat benda-benda yang kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung. Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590 pemakaian Menemukan dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung. Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop. Dianggap Sebagai Penemuan ini prototip dari mikroskop. Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana. Galileo tahun 1610 dengan lensa Beberapa Kombinasi yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil Digunakan Sebagai sebuah mikroskop sederhana.
Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran yang memuaskan Untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya. Walaupun demikian Terdapat sebuah mikroskop keterbatasan kemampuan dalam daya urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu. Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh pastur pada abad yang lalu.
Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe mikroskop modern. Setelah Kemajuan dalam bidang teknologi bermuncullanlah maka berbagai tipe mikroskop modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop ultraviolet, mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik. Modern Mikroskop cahaya meliputi mikroskop, mikroskop ultraviolet, mikroskop fluerense, mikroskop elektron, mikroskop dan Akustik.

MIKROSKOP CAHAYA/ MIKROSKOP OPTIK
            Mikroskop ini menggunakan cahaya putih biasa untuk melihat mikroorganisme. Menggunakan Mikroskop cahaya putih ini biasa Untuk melihat mikroorganisme. Cahaya dapat dilewatkan secara langsung melalui objek atau disekitar tepi objek. Cahaya dapat dilewatkan secara langsung atau melalui objek disekitar tepi objek. Polarisasi cahaya dengan melewatkan cahaya biasa melalui dua filter dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian objek lebih jelas. Polarisasi cahaya biasa dengan melewatkan cahaya melalui dua filter dapat Digunakan Untuk melihat bagian-bagian objek lebih jelas. Mikroskop cahaya membantu mikroskopis dalam melihat perbesaran objek secara langsung dengan mata. Mikroskopis membantu Mikroskop cahaya dalam perbesaran Melihat objek secara langsung dengan mata.
            Mikroskop cahaya dan memperbesar objek hingga 1000 kali dari ukuran sebenarnya. Mikroskop cahaya dan memperbesar objek hingga 1.000 kali dari ukuran sebenarnya. Mikroskop cahaya menggunakan satu lensa atau lebih lensa untuk mengatur pemusatan cahaya. Mikroskop cahaya Menggunakan satu atau lebih lensa lensa untuk pemusatan Mengatur cahaya. Mikroskop cahaya sederhana menggunakan satu lensa sedangkan mikroskop cahaya kompleks ( compound light microscope ) menggunakan dua set lensa. Mikroskop cahaya sederhana Menggunakan satu lensa mikroskop cahaya Sedangkan kompleks (majemuk mikroskop cahaya) Menggunakan dua set lensa. Mikroskop cahaya, berlensa okuler tungga dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler sedangkan yang berlensa okuler ganda dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler . Mikroskop cahaya, berlensa okuler Tungga dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler Sedangkan berlensa okuler ganda yang dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler.

MIKROSKOP ULTRAVIOLET ( UV )
Mikroskop UV menggunakan sinar UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya putih untuk melihat organisme. Menggunakan Mikroskop sinar UV UV Gelombang dengan panjang lebih pendek dari cahaya putih Untuk melihat Organisme. Mikroskop UV dapat melihat objek yang lebih kecil dari objek yang terlihat oleh mikroskop cahaya. Mikroskop UV dapat Melihat objek yang lebih kecil dari objek yang terlihat oleh mikroskop cahaya. Bayangan yang dihasilkan tercatat pada film fotografi, sehingga mikroskopis tidak melihat bayangan objek secara langsung. Bayangan yang dihasilkan tercatat pada film fotografi, Sehingga tidak mikroskopis Melihat bayangan objek secara langsung. Perbesaran yang mungkin dengan mikroskop UV kira-kira sama dengan perbesaran mikroskop cahaya. Perbesaran yang mungkin dengan mikroskop UV kira-kira sama dengan perbesaran mikroskop cahaya.

MIKROSKOP FLUORESEN
Mikroskop fluoresen juga menggunakan UV. Juga Menggunakan Mikroskop fluoresen UV. Penggunaan mikroskop ini melibatkan pemakain zat warna fluoresen untuk mewarnai objek. Penggunaan mikroskop ini melibatkan pemakain zat warna fluoresen untuk mewarnai objek. Pewarnaan akan mempermudah kita dalam mendeteksi dan mengidentifikasi tipe sel tertentu. Pewarnaan akan mempermudah kita dalam Mendeteksi dan mengidentifikasi tipe sel tertentu. Mikroskop fluoresen membantu mikroskopis melihat objek secara langsung dan dapat memperbesar objek hingga 1000 kali ukuran sebenarnya. Mikroskop fluoresen membantu Melihat objek mikroskopis secara langsung dan dapat memperbesar objek hingga 1.000 kali ukuran sebenarnya.

MIKROSKOP ELEKTRON
Mikroskop elektron pertama kali dibuat oleh Knoll dan Rusha pada tahun 1932. Mikroskop elektron pertama kali dibuat oleh Knoll dan Rusha pada tahun 1932. perkembangan Mikroskop elektron tergantung pada teknologi memperoleh panjang gelombang yang sangat pendek dengan meningkatkan tegangan listrik. Mikroskop elektron perkembangan teknologi tergantung pada panjang Memperoleh Gelombang yang sangat pendek dengan Meningkatkan tegangan listrik. Hal tersebut memberikan harapan besar untuk kemajuan penelitian dibidang ilmu pengetahuan biologi seluler. Hal tersebut Memberikan harapan besar untuk Kemajuan penelitian dibidang ilmu pengetahuan biologi seluler. Ada dua jenis Mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektro transisi dan mikroskop elektron scanning yang mempunyai keuntungan yaitu diperoleh bayangan tiga dimensi dengan memberikan gambaran kontur permukaan jaringan atau struktur dalam sel. Ada dua jenis Mikroskop elektron, mikroskop elektro Transisi yaitu mikroskop elektron scanning dan mempunyai keuntungan yang diperoleh bayangan yaitu tiga dimensi dengan kontur permukaan Memberikan gambaran struktur jaringan atau dalam sel.

MIKROSKOP AKUSTIK
Mikroskop ini menggunakan komputer untuk menganalisis gelombang suara untuk malihat objek. Mikroskop ini untuk Menggunakan komputer untuk menganalisis suara Gelombang malihat objek. Mikroskop akustik menghasilkan bayangan objek secara elektronik pada layar televisi. Mikroskop Akustik menghasilkan bayangan objek secara elektronik pada layar televisi. Mikroskop ini dapat memperbesar objek sampai 5000 kali ukuran sebenarnya. Mikroskop ini dapat memperbesar objek sampai 5.000 kali ukuran sebenarnya.









Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:

Sifat bayangan
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.


IV.     HASIL PENGAMATAN
1.      Mikroskop cahaya monokuler dengan bagian-bagiannya :
 Menurut Pengamatan:

Keterangan:
1.      Lensa Okuler
2.      Pemutar lensa
3.      Revolver
4.      Lensa objektif
5.      Lengan
6.      Meja benda
7.      Penjepit
8.      Kondensor
9.      Diafragma
10.  Mikrometer
11.  Makrometer
12.  Cermin
13.  Kaki











Menurut Literatur


 























Sumber: ( anonim 2012.a.)  Di akses 8 oktober 2012




2.      Gelas kimia
Menurut Pengamatan
 










Menurut Literatur

 










Sumber: ( anonim 2012.b.) Di akses 9 Oktober 2012





3.      Pipet Tetes

Menurut Pengamatan
 










Menurut Literatur


 









Sumber: ( anonim 2012.c.) Di akses 9 Oktober 2012
                                                                               




4.      Kaca Benda

Menurut Pengamatan











Menurut Literatur


 










Sumber: ( anonim 2012.d.) Di akses 9 Oktober 2012

           

5.      Kaca Penutup

Menurut Pengamatan
 











Menurut Literatur


 










Sumber: ( anonim 2012.e.) Di akses 9 Oktober 2012
                                                                                                        


6.      Kain Flanel

Menurut Pengamatan
 











Menurut Literatur


 

V.        ANALISIS DATA
Dari hasil pengamatan, dapat kita ketahui bahwa mikroskop cahaya terdiri atas dua bagian, yaitu bagian mekanis dan bagian optik.
1. Bagian Mekanis, bagian ini bersifat sekunder namun demikian sangat penting       agar mikroskop tersebut dapat digunakan dengan baik dan terdiri atas :
a.       Kaki/dasar atau Basis; dapat berbentuk tapal kuda, persegi atau bentuk yang lain.
b.      Pilar, Lengan, dan Engsel Penggerak; di atas kaki terdapat pilar, di atas pilar terdapat lengan. Bagian pilar dan lengan di hubungkan oleh engsel penggerak yang berfungsi untuk mengatur kedudukan mikroskop sesuai dengan yang di kehendaki.
c.       Meja Benda; merupakan tempat untuk meletakkan benda atau objek yang akan di amati. Pada bagian tengah meja terdapat lubang yang berfungsi untuk meluruskan cahaya berasal dari cermin pemantul.di bawah meja atau panggung tardapat subpanggung  yang padanya melekar kondensor yang berfungsi untuk meluruskan cahaya ke objek yang di amati.Dibawah kondensor terdapat diafragma untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diperlukan.
d.      Sekrup Penggerak Sediaan/Objek; jumlahnya 2 tesusun pada satu sumbu yang berfungsi untuk menggerakkan sediaan kemuka dan ke belakang (sekrup atas), menggerakkan sediaan ke kiri dan ke kanan (sekrup bawah).
e.       Sekrup Pengatur jarak antara teropong dengan sediaan; jumlahnya 2 buah atau menjadi satu, yang mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengatur atau penggerak kasar (makrometer) dan sebagai penggerak halus (mikrometer).
2. Bagian Optik, bagian ini terdiri dari cermin, lensa kondensor, diafragma, dan lensa    okuler.Alat-alat tersebut merupakan bagian yang uatama atau primer dari sebuah mikroskop.
a.       Cermin; berfungsi untuk memantulkan cahaya dan sumber cahaya ke objek yang diamati. Pada setiap mikroskop selalu dilengkapi cermin dengan permukaan ganda, yaitu permukaan datar dan permukaan cekung.Permukaan datar digunakan apabila sumber cahaya cukup terang, sedangkan permukaan cekung digunakan apabila intensitas dari sumber cahaya kurang (keadaan gelap). Sebab cermin cekung selain memantulkan cahaya juga mengumpulkan cahaya terlebih dahulu.
b.      Lensa Kondensor; mikroskop yang baik biasanya dilengkapi dengan lensa kondensor yang merupakan kombinsi dari dua lensa yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke objek yang sedang diamati. Apabila kondisi ruangan kekurangan cahaya, maka dengan menggunakan cermin cekung dan kondensor akan diperoleh pencahayaan yang lebih baik.
c.       Diafragma; merupakan bagian yang dapat diputar/ digeser tangkainya ke salah satu arah, berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang diperlukan saat sedang mengamati objek.
d.      Lensa Objektif; yang letaknya dekat dengan sediaan, biasanya terdapat 2,3 atau lebih lensa dipasang sekaligus pada reolver yang dapat di putar. Bila akan mengubah posisi lensa maka revolver yang diputar. Pada umumnya dijumpai mikroskop dengan 3 lensa objektif yaitu : 4 X, 10 X, dan 40 X atau 45 X. Jika diperhatikan pada batang lensa objektif tertera angka atau tulisan yang perlu di pahami.

Plan 40/0,65
160/0,17
 




                  Pengertian informasi dari angka dan tulisan tersebut adalah:
a)   Plan             :Plan akromatis, merupakan tipe lensa objektif yang dapat           mengoreksi abersi kromatis dua warna dan warna spektrum lain tak dapat difokuskan secara sama, dapat menghasilkan bayangan datar yang tajam.
b)   40                :Angka yang menunjukkan kemampuan lensa untuk memperbesar bayangan.
c)   0,65             :Numerical Aparture (NA), yaitu angka yang menunjukkan kemampuan lensa menghimpun cahaya.
d)  160               :Angka yang menunjukkan panjang tabung dalam ukuran milimeter.
e)   0,17                          :Angka yang menunjukkan tebalnya kaca penutup yang     cocok dogunakan pada pembesaran tersebut.

Tabel 1. Lensa objektif tipe Akromatis dari Mikroskop dengan panjang  tabung  160 mm.
Pemebesaran
Numerical Aparture
WD
4 X
0,10
34,70 mm
10 X
0,25
7,63 mm
40 X
0,65
0,53 mm

e.       Lensa Okuler; terletak pada bagian atas tabumg berdekatan dengan bagian mata apabila seseorang mengamati objek dengan mikroskop. Lensa okuler biasanya mempunyai pembesaran 5 X, 10 X, 12,5 X, dan 15 X. Sering tampak garis hitam menuju pusat pandangan yang di maksudkan sebagai penunjuk yang sesungguknya suatu tambahan saja.Pembesaran total sebuah mikroskop dapat di peroleh dengan mengalihkan angka-angka pada lensa objektif dan lensa okuler yang digunakan.Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel 2. berikut:

Tabel 2. Pembesaran Total Sebuah Mikroskop
Lensa obyektif

4 X
10 X
40 X
NA
0,10
0,25
0,65
WD
34,70
7,63
0,53
Lensa okuler
5 X
Pembesaran total
20 X
50 X
200 X
10 X
40 X
100 X
400 X
15X
60 X
150 X
600 X







Bila dikehendaki pembesaran yang lebih kuat (1000 X ke atas), agarmendapat bayangan yang baik diprlukan minyak imersi yang diletakkan diantara ujung lensa objektif terpakai dengan permukaan lensa penutup preparat mikroskop, sehingga tidak terdapat udara agar mudah mengamati objek.

      Untuk lebih memudahkan kita menganal dan mengetahui fungsi bagian-bagian dari mikroskop, perhatikan data berikut:
1.      Kaki/dasar atau absis berfungsi sebagai penyangga bagian optik dan penstabil agar mikroskop berdiri tegak.
2.      Pilar, lengan, dan engsel penggerak berfungsi mengatur kedudukan mikroskop.
3.      Meja benda berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan benda atau obyek.
4.      Sekrup penggerak sediaan memiliki 2 sekrup. Sekrup atas berfungsi menggerakkan sediaan ke muka dan ke belakang. Sedangkan sekrup bawah berfungsi menggerakkan sediaan ke kiri dan ke kanan.
5.      Sekrup pengatur jarak antara teropong dengan sediaan mempunyai 2 fungsi, yaitu sebagai penggerak kasar dan sebagai penggerak halus.
6.      Cermin berfungsi memantulkan cahaya ke obyek.
7.      Lensa kondensor berfungsi memfokuskan cahaya ke obyek.
8.      Diafragma berfungsi mengatur intensitas cahaya yang diperlukan saat pengamatan.
9.      Lensa obyektif berfungsi menerima cahaya setelah menembus obyek yang diamati.
10.  Lensa okuler bagian yang berdekatan dengan mata saat pengamatan.

Berikut adalah penggunaan mikroskop cahaya yang benar dan mudah, yaitu: 
1.          Mikroskop ditempatkan pada suatu tempat yang nyaman dari tepi meja       sehingga mudah melakukan pengamatan, kemudian disesuaikan            sedemikian rupa sehingga nyaman dalam mengoperasikannya secara         fokus.
2.         Bukalah diafragma secara penuh.
3.         Letak cermin diatur supaya cahaya terpantul melalui lubang pada meja         obyek, sehingga melalui lensa okuler terlihat sebuah lingkaran yang        terangnya nyata.
4.         Preparat ditempatkan di atas meja obyek diatur sedemikian rupa      sehingga spesimen diterangi kemudian jepitlah dengan jepitan obyek.
5.         Jarak mata ke lensa okuler diatur, pandangan disesuaikan.
6.              Mulailah pengamatan dengan menggunakan lensa obyektif berkekuatan      rendah. Jika letak lensa obyektif sudah tepat, akan terdengar bunyi   berdetik. Kemudian putarlah tombol pengatur kasar. Rendahkan lensa         obyektif atau naikkan meja obyek sampai terletak kurang lebih 5 mm          dari sediaan yang diamati. pergerakan pengatur kasar pada beberapa       mikroskop akan menyebabkan lensa obyektif bergerak ke atas dan ke bawah. Pada mikroskop lain meja obyek yang bergerak ke atas dan ke bawah.
 Lihatlah melalui lensa okuler dan naikkan tabung mikroskop perlahan-        lahan sehingga preparat terlihat. Jika setelah tabung dinaikkan kurang            lebih 2 cm; sediaan tetap tidak terlihat, itu berarti fokus mikroskop          untuk   sediaan sudah terlewati atau sediaan yang diamati tidak terletak             tepat di bawah lensa obyektif.
7.         Setelah sediaan tampak, putarlah pengatur haluske depan dan ke      belakang untuk mendapatkan fokus mikroskop sebaik-baiknya.           Sediaan ini dapat diperjelas dengan mengatur besarnya lubang     diafragma.
8.              Jika diperlukan perbesaran yang lebih tinggi, putarlah revolver  sehingga     lensa obyektif kuat pada posisi kerja yang baik (di bawah lensa            okuler). Waktu memutar revolver jagalah agar sediaan tidak bergeser.
9.         Setelah selesadan kan mikroskop terutama lensanya, lalu simpan       mikroskop tersebut dalam kotaknya kemudian kuncilah.











VI.       KESIMPULAN
1.      Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil.
2.      Bagian mekanis terdiri dari: Kaki/dasar atau absis; Pilar, lengan, dan engsel penggerak; meja benda; Sekrup penggerak sediaan; Sekrup pengatur jarak antara teropong dengan sediaan.
3.      Bagian optik terdiri dari: Cermin; Lensa kondensor; Diafragma; Lensa obyektif; Lensa okuler.
4.      Cara kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.  Mencari bidang sediaan.
2.  Mencari bayangan sediaan.
3.  Memelihara mikroskop.
4.  Pengukuran mikroskopis / mikromateri.
5.  Menggambar hasil.      

0 komentar:

Posting Komentar

 

Glori's blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos