Rabu, 01 Mei 2013

Laporan Praktikum Strobilus Gymnospermae

Diposting oleh Glori Merkristivita di 08.00

PRAKTIKUM IX
Topik               : Strobilus gymnospermae
Tujuan             : Mengenal berbagai bentuk strobilus jantan dan betina pada                                      beberapa Gymnospermae dan bagian – bagiannya
Hari/tanggal    : Kamis / 24 April 2013.
Tempat            : Laboraturium Biologi PMIPA FKIP Unlam Banjarmasin.
 

             I.            ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.      Baki
2.      Alat tulis
3.      Loupe
B.     Bahan
1.      Daun strobilus jantan dan betina pinus ( Pinus merkusii Jungh & De Vriese)
2.      Daun strobilus jantan dan betina pakis haji ( Cycas rumphii L.)
3.      Daun strobilus jantan dan betina melinjo ( Gnetum Gnemon L.)

          II.            CARA KERJA
1.      Mengamati bagian – bagian dari strobilus : sisik,bakal biji, tangkai sporofil,tangkai strobilus dan sayap.
2.      Mengamati bagian-bagian daun, duduk daun dan deskripsi daun.

   III.          TEORI DASAR
Berdasarkan letak bakal bijinya, Divisio Spermatophyta dibagi dalam 2  divido yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak berada dalam daun buah, tetapi menempel pada daun buah dan terlihat dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan biji terbuka.Sedangkan Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijnya berada dalam daun buah dan tidak terlihat dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan biji tertutup.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan biji terbuka antara lain:
1.    Berakar tunggang
2.    Daun sempit, tebal dan kaku.
3.    Bunga yang sesungguhnya belum terdapat, berupa daun buah dan badan penghasil serbuk sari yang disebut strobilus. Ada 2 macam strobilus yaitu strobilus jantan dan betina yang tersusun dari badan penghasil serbuk sari dan stroblus betina yang tersusun dari daun buah.
4.    Terjadi pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan cukup lama.
Ciri – ciri anatomi :
1.    Akar dan batang berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder )
2.    Pada ujung-ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel kaliptra kearah luar dan sel-sel akar kearah dalam, tetapi tidak jelas batang kaliptra dengan ujung akar.
3.    Batang tidak mempunyai fleoterna ( sarung tepung ) , yaitu endodermis yang menghasilkan zat tepung.
4.    Buluh kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk dari trakeid saja sehingga bersifat homogeny.
Pada pertumbuhan gymnospermae, dan kadang-kadang berupa helaian, serupa kulit, cukup besar ataupun berbentuk jarum atau sisik-sisik kecil.Bunga berkelamin satu berumah satu atau dua, telanjang. Bunga jantan mirip untani ( amentum), benang sari banyak, tangkai sari dengan ujung perisai ini. Bunga betina yang diberi nama “kerucut “ dengan banyak sisik kerucut berjejal rapat dan tersusun spiral, ini dengan perisai diujung dengan bakal biji pada sisi atas dekat pangkal, kadang-kadang mendukung sisik yang kedua ( sisik buah ), dan ini dari atas dengan bakal biji. Kerucut buah pada waktu masak jatuh bercerai berai.Biji bersayap atau tidak.

       IV.            HASIL PENGAMATAN
1)      Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vr.)
a.         Strobilus jantan
                                                                                         
                                                                                               Keterangan :
1.      Tangkai strobilus
2.      Daun
3.      Sisik







b.         Strobilus betina
 

                                                                                            Keterangan :
1.      Sisik
2.      Sayap
3.      Tangkai strobilus






Keterangan deskripsi daun:
1.      Tipe daun: Majemuk menyirip gasal.
2.      Tata letak: Tersebar
3.      Bentuk daun: Jarum (acerosus)
4.      Permukaan: Licin (laevis)
5.      Tekstur: Seperti perkamen (perkamenteus)
6.      Ujung: Runcing (acutus)
7.      Pangkal: Runcing (acutus)
8.      Warna: Hijau

Berdasarkan literatur :
                        Jantan                                                                    Betina











Sumber : Anonim a.2013.
Keterangan :
1.      Tangkai strobilus
2.      Daun
3.      Sisik



2)      Daun strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii L.)
a.       Strobilus Jantan

                                                                                     Keterangan :
1.      Daun
2.      Tangkai strobilus
3.      Sisik








b.      Strobilus Betina
 

                                                                                         Keterangan :
1.      Bakal biji
2.      Badan buah
3.      Tangkai strobilus










Keterangan deskripsi daun :
1.        Tipe daun: Majemuk menyirip gasal
2.        Tata letak: Berhadapan
3.        Bentuk daun: pita (ligulatus)
4.        Permukaan daun: licin (laevis)
5.        Permukaan daun: Seperti Perkamen (perkamenteus)
6.        Ujung: Runcing (acutus)
7.        Pangkal: Meruncing (acuminatus)
8.        Warna: Hijau
Berdasarkan literatur :
                        Jantan                                                                     Betina
 











Sumber : Anonim b. 2013.
Keterangan :
1.      Daun
2.      Sisik
3.      Bakal biji
4.      Badan buah
5.      Tangkai strobilus



3)      Daun strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)
a.       Strobilus Jantan
 

                                                                                   Keterangan :
1.        Strobilus jantan
2.        Tangkai strobilus
3.        Daun





b.      Strobilus Betina
 

Keterangan :
1.    Buah melinjo
2.    Daun
3.    Tangkai strobilus




Keterangan deskripsi daun:
1.        Tipe daun: Majemuk menyirip genap.
2.        Tata letak: Berhadapan
3.        Bentuk daun: Jorong (ovatus)
4.        Permukaan: Licin (laevis)
5.        Tekstur: Seperti kertas (papyratus)
6.        Ujung: meruncing (acuminatus)
7.        Pangkal: Runcing (acutus)

Berdasarkan literatur :
                Jantan                                                      Betina
 











Sumber : Anonim c.2013.
Keterangan :
1.      Tangkai strobilus
2.      Strobilus jantan
3.      Strobilus betina
4.      Bakal buah
5.      Daun












  V.          ANALISIS DATA
Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Jadi, Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka.
Tumbuhan kelompok Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu :
1.      Gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. 
2.      Bunganya berupa strobillus , yang mampu menghasilkan sekret berupa tetes getah yang berisi sel kelamin jantan pada stroobilus jantan dan sel telur pada strobillus betina.
3.      Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah.
4.      Merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan.
5.      Spora itu berupa megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus.
6.      Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal. Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.  Berakar tunggang. Umumnya berupa pohon. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
7.      Gymnospermaae merupakan tumbuhan yang juga memiliki jaringan pembuluh, yaitu xilem dan floem.
Gymnospermae mempunyai beberapa ordo, meliputi 3 ordo yang telah punah yaitu ordo Pteridospemae,Bennetiales, dan Cordaitales. Sedangkan 4 ordo lagi merupakan gymnospermae masa kini yaitu ordo Cycadales,Ginkgoales, Coniferales dan Gnetales.
Ciri-ciri dan contoh ordo Gymnospermae yang masih ada sebagai berikut:
1.      Cycadales
Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan meliputi sekitar 100 species. Meskipun tumbuhan ini tidak di temukan dalam fosil, di duga sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Cycadales di temukan baik di daerah trofik maupun subtropik. Misalnya Cycas rumphii ( pakis haji ).

2.       Ginkgoaceae
Anggota ordo ini hanya satu species yaitu Ginkgo biloba. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli daratan cina. Tinggi pohon ini dapat mencapai 30 m, daun berbentuk kipas, mudah gugur, dan berumah dua ( serbuk sari dan bakal biji di hasilkan oleh individu yang berlainan). Berdasarkan bukti fosil, Ginkgo di perkirakan telah hidup sejak  zaman Jura ( 181 juta tahun yang lalu ). Ginkgoales hanya memiliki satu familia yaitu Gynkoaceae, ciri – ciri familianya:
a.         Habitus pohon tinggi >1000 kaki.
b.      Daun berubah warna dan menggugurkan daunnya pada musim rontok.
c.       Tumbuhan berumah dua.
d.       Gamet jantan motil, penyerbukan di air.
e.       Daun muda menggulung, melebar bentuk kipas.
f.       Daun terbagi dua simetris karena lekukan yang dalam
g.      Memiliki strobilus jantan dan betina ( strobilus jantan berbentuk kerucut).
h.      Ovulum mempunyai pembungkus berdaging yang dapat berubah warna.
i.         Lembaga mempunyai dua cotyledone.

3.          Coniferales
Classis ini meliputi semak-semak, perdu, atau pohon-pohon dengan tajuk yang kebanyakan berbentuk kerucut ( conus=kerucut:ferein =mendukung). Daun tumbuhan classis ini banyak yang berbentuk jarum. Oleh karena itu sering di sebut pohon jarum. Classis ini terdiri dari beberapa ordo : Coniferales, Araucariaceae, Podocarpaceae, Pinaceae.
4.       Gnetinales
Tumbuhan ini berkayu yang batangnya bercabang-cabang atau tidak. Atau hanya terdiri dari hipokotil yang menebal. Dalam kayu sekunder terdapat vasa ( trakea ). Tidak ada saluran resin. Daunnya tunggal, berhadapan. Bunga berkelamin tunggal, majemuk, terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar, mempunyai tenda bunga. Bunga betina mempunyai bakal biji yang tegak ( atrop ). Pembuahan dengan perantaraan buluh serbuk dengan dua inti generatif yang tidak sama besar di dalamnya. Terdapat dua lembaga. Yang termasuk dalam classis ini Ephedrales, Gnetales, Welwitschiales.
 Semua Gymnospermae adalah heterostrop, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia yang terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobili.
Sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut mikrosporangiat atau strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang menghasilkan megasprofil dengan ovulum (bersama mengasporangia) disebut mengasporangiat atau strobili betina (pistillate cones). Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang sebagai sebagai hasil pembelahan miosis sel induk spora. Ukuran dan letak strobili pada tanaman bervarasi.
Gymnospermae memiliki peranan yang penting bagi manusia. Gymnospermaae merupakan tanaman purba yang indah dan perlu di lestarikan. Kayu pinus merupakan bahan pembuat kertas, kerajinan, dan getahnya di gunakan sebagai bahan pembuat terpentin. Ginko merupakan tanaman yang di gunakan sebagai bahan untuk obat dan kosmetik.

1.      Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vr.)
Klasifikasi      
Divisio             : Pinophyta
Subdivisio       : Pinophytina
Classis             : Cycadopsida
Ordo                : Cycadales
Familia            : Pinaceae
Genus              : Pinus
Spesies            : Pinus merkusii Jugh. & De Vr
(Sumber : Cronquist. 1981)
Pinus merupakan jenis tanaman yang berhabitus pohon atau perdu, daun berbentuk jarum, bunga berkelamin satu, berumah satu. Biji berbentuk pipih bulat telur pada tepi luar dengan sayap besar, mudah lepas. Pinus mempunyai bentuk daun yang sangat khas karena berbentuk seperti jarum atau seperti sisik dengan kutikula tebal dan stomata yang tersembunyi.
Dari hasil pengamatan pada strobilus pinus, pada umumnya tanaman ini berumah satu, dengan strobilus jantan dan strobilus betina terdapat dalam satu pohon. Strobilus jantan terdapat di ujung cabang, membawa banyak mikrosporofil yang tentunya sangat kecil yang tersusun secara spiral dan sangat sulit diamati. Strobilus betina yang diamati merupakan yang sudah masak (runjung) yang terdiri atas  sisik-sisik runjung dan dua biji yang bersayap pada tiap sisik runjung. Sedangkan daunnya memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal. Tata letak tersebar pada cabang paling ujung, bentuk daun serupa jarum (acerosus), permukaan licin (laevis), tekstur seperti perkamen (perkamenteus), ujung: runcing (acutus), pangkalnya runcing (acutus) dan warnanya hijau.

2.      Daun strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii L.)
Klasifikasi      
Divisio             : Pinophyta
Subdivisio       : Cycadophytina
Classis             : Cycadopsida
Ordo                : Cycadales
Familia            : Cycadaceae
Genus              : Cycas
Spesies            : Cysas rumphii L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Menurut hasil pengamatan, tanaman ini berumah dua dengan bunga-bunga tersusun dalam strobilus. Pakis haji merupakan tumbuhan berumah dua, bunga-bunga tersusun dalam strobilus, setiap bunga berkelamin satu. Strobilus jantan jarang ditemukan dan tak teramati, akan tetapi dari literatur (Dasuki, 1994: 13) Strobilus jantan terletak di ujung batang, terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun spiral. Setiap mikrosporofil mempunyai bagian yang steril sebelah atas berupa tudung dan bagian yang fertile di sebelah bawah yang banyak membawa mikrosporangia di permukaan bawahnya.. Strobilus betina terletak di ujung batang, membawa banyak makrosporofil yang bisa lepas satu sama lain atau kompak, pada strobilus betina ini terdapat biji yang terletak pada kantung pollen dengan karpellum yang berbentuk seperti pedang yang tidak menutupi biji. Sedangkan daunnya,  tipe daunnya ialah majemuk menyirip gasal dengan tata letaknya pada ibu tangkai daun berhadapan sedangkan pada batang tersebar. Bentuk daun serupa pita (ligulatus). Permukaan daun: licin (laevis). Teksturnya Seperti Perkamen (perkamenteus). Ujung daun runcing (acutus) dan pangkal meruncing (acuminatus). Warna daun hijau dengan ibu tangkai daun yang berduri.
Dilihat dari hasil pengamatan bahwa tumbuhan pakis haji merupakan tumbuhan yang termasuk classis Cycadinae, dan ordonya Cycadales, serta termasuk dalam  familia Cycadaceae. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji primitif, hidup di daerah tropis dan subtropis. Tumbuhan ini juga merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis dengan ganggang biru (Anabaena) yang dapat mengikat nitrogen, daunnya tersusun dalam roset batang, menyirip, atau berbagi menyirip. Strobilus jantan dan betina terdapat di ujung batang pada pohon yang berbeda (berumah dua).
3.    Melinjo (Gnetum gnemon L.Var. Domesticum Mgf. )
Klasifikasi      
Divisio             : Pinophyta
Subdivisio       : Gnetophytina
Classis             : Gnetinae
Ordo                : Gnetinales
Familia            : Gnetaceae
Genus              : Gnetum
Spesies                        : Gnetum gnemon L.
 (Sumber : Cronquist. 1981)
Dari hasil pengamatan, pada melinjo strobilus jantannya dan yang betinanya sangat susah dibedakan, karena strobilus jantan terletak menumpang pada strobilus betina. Ini hanya dapat dibedakan dari 2 jenis strobilus yang diambil, yakni saat strobilus jantan yang dominan dan strobilus betina yang dominan. Pada melinjo strobilusnya berbuku-buku, pada setiap buku terdapat kupula yang dibentuk dari sisik-sisik braktea yang bersatu. Untuk strobilus jantan pada setiap buku terdapat 1 lingkaran bunga-bunga yang steril di sebelah atas dan dibawahnya terdapat beberapa lingkaran bunga-bunga jantan. Sedangkan pada strobilus betina hanya terdapat 1 lingkaran bunga-bunga betina. Setiap bunga betina mempunyai perigonium yang berdaging dengan 1 ovul yang mempunyai 2 integumen yaitu integumen luar dan integumen dalam. Sedangkan pada daunnya, tanaman ini memiliki; tipe daun majemuk menyirip genap, tata letak berhadapan, bentuk daun jorong (ovatus), permukaan licin (laevis), tekstur seperti kertas (papyratus), ujung meruncing (acuminatus) dan pangkal yang runcing (acutus) dengan warna seperti daun umumnya yakni hijau.
Melinjo merupakan  tumbuhan yang termasuk dalam classis Gnetinae. Melinjo berperawakan pohon yang ramping, berkelamin dua dan selalu hijau, dengan batang yang lurus sekali, tingginya 5-10 m. Kulit batangnya berwarna kelabu, ditandai oleh gelang-gelang menonjol secara nyata. Cabang - cabangnya berbagai ukuran dan letaknya melingkari batang, terus sampai di pangkal batang. Cabang itu menebal di pangkalnya. Daun-daunnya berhadapan, berbentuk jorong. Tulang  daun sekunder melengkung dan bersatu di ujungnya. Perbungaannya menyendiri dan keluar dari ketiak daun, juga dari batang yang telah tua, panjangnya 3-6 cm, dengan bunga-bunganya tersusun dalam bentuk lingkaran di buku-bukunya. Bunga betina sebanyak 5-8 kuntum pada setiap buku perbungaan, bentuknya bundar dan melancip ke ujungnya. Buahnya mirip buah geluk, berbentuk jorong, panjangnya 1-3>5 cm, berembang (apiculate) pendek, berbulu halus, mula-mula berwarna kuning, kemudian berubah menjadi merah sampai lembayung jika matang. Bijinya satu butir per buah, berukuran besar dan berkulit tanduk. Biji itu memerlukan waktu beberapa bulan sampai 1 tahun untuk mulai berkecambah. Munculnya ranting secara serempak  dan pembungaannya berlangsung terus-menerus sepanjang tahun, tetapi keadaan iklim di sentra-sentra utamanya menyebabkan adanya tingkatan kesinkronan, yang seringkali menjurus ke terjadinya 2 kali masa panen per tahunnya.

VI.          KESIMPULAN
1.        Pinus (Pinus merkusii Jugh. & De Vr.) mempunyai strobilus betina dan strobilus jantan dalam satu pohon. Strobilus jantan terletak di ujung cabang membawa banyak mikrosporofil yang tersusun spiral dan bersifat steril sedangkan strobilus betina terdiri atas sisk runjung yang di dalamnya terdapat 2 buah biji yang bersayap.
2.        Pakis Haji (Cycas rumphii L.) memiliki strobilus betina yang membawa banyak makrosporofil dengan biji yang tidak diselimuti karpellum yang berbentuk seperti pedang yang terletak di ujung batang. Strobilus jantan terletak di ujung batang dan jarang ditemukan karena terletak pada pohon yang berbeda (berumah 2), terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun spiral yang steril dan fertile.
3.        Melinjo (Gnetum gnemon L.Var. Domesticum Mgf.) memiliki Strobilus jantan maupun strobilus betina yang terletak dalam 1 tangkai sehingga sulit untuk dibedakan. Strobilus jantan banyak mengandung benang sari dengan banyak linkaran bunga jantan. Sedangkan strobilus betina hanya terdapat 1 lingkaran bunga-bunga betina.
4.        Ciri-ciri morfologi tumbuhan biji terbuka antara lain:
a.       Berakar tunggang
b.      Daun sempit, tebal dan kaku.
c.       Bunga yang sesungguhnya belum terdapat, berupa daun buah dan badan penghasil serbuk sari yang disebut strobilus. Ada 2 macam strobilus yaitu strobilus jantan dan betina yang tersusun dari badan penghasil serbuk sari dan stroblus betina yang tersusun dari daun buah.
d.      Terjadi pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan cukup lama.
5.      Ciri – ciri anatomi :
a.       Akar dan batang berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder )
b.    Pada ujung-ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel kaliptra kearah luar dan sel-sel akar kearah dalam, tetapi tidak jelas batang kaliptra dengan ujung akar.
c.    Batang tidak mempunyai fleoterna ( sarung tepung ) , yaitu endodermis yang menghasilkan zat tepung.
d.   Buluh kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk dari trakeid saja sehingga bersifat homogeny.
6.      Tumbuhan kelompok Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu :
a.       Gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. 
b.      Bunganya berupa strobillus , yang mampu menghasilkan sekret berupa tetes getah yang berisi sel kelamin jantan pada stroobilus jantan dan sel telur pada strobillus betina.
c.       Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah.
d.      Merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan.
e.       Spora itu berupa megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus.
f.       Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal. Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.  Berakar tunggang. Umumnya berupa pohon. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
g.      Gymnospermaae merupakan tumbuhan yang juga memiliki jaringan pembuluh, yaitu xilem dan floem.
7.      Gymnospermae mempunyai beberapa ordo, meliputi 3 ordo yang telah punah yaitu ordo Pteridospemae,Bennetiales, dan Cordaitales. Sedangkan 4 ordo lagi merupakan gymnospermae masa kini yaitu ordo Cycadales,Ginkgoales, Coniferales dan Gnetales

VII.          DAFTAR PUSTAKA

Anonim a.2013. http://en.wikivisual.com/images/b1/Pine_cones_immature    Diakses tanggal 21 April 2013.

Anonim b. 2013. http://www.google.co.id/imgres?q=pakis+haji&hl=          Diakses pada 21 April 2013.

Anonim c.2013. http://www.google.co.id/imgres?q=melinjo&um=   Diakses pada 21 April 2013.

Istamar . 2004. Biologi  . Jakarta : Erlangga

Lakitan,benyamin. 2011. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : R. grafindo

Sri Amintarti. 2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. PMIPA                 FKIP UNLAM: Banjarmasin.

Sutarmi,siti. 1983. Botani Umum. Bandung : Angkasa

Tjitrosoepomo, Gembong.1994. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Glori's blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos