CATATAN
MORFOLOGI TUMBUHAN
(AKKC 222)
BIJI
OLEH :
Amelia Husna (A1C212056) amaliahusna.blogspot.com
Ana Susmida (A1C212082) anasusmida.blogspot.com
Cantika
Debiana (A1C212223) cantikadebia.blogspot.com
Glori Merkristivita (A1C212101) glorimerkristivita.blogspot.com
Herlindatul Khatimah (A1C212006) herlindatukhatimah.blogspot.com
Muhammad Faishal Sukma (A1C212206) kadatahutahu.blogspot.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2013
BIJI (Semen)
Pada
awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni
(placenta). Tangkai pendukung biji
itu disebut talu pusat (funiculus).
Bagian biji tempat pelekatan tali pusat dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak
biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas
tali pusat umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar
ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang
merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubung sebagai biji
saja.
Salut biji ada
yang :
- Berdaging atau
berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.). dll.
Biji rambutan Biji durian
- Menyerupai kulit dan hanya menutupi
sebagian biji, misalnya pada biji pala (Myristica
fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan marcis, yang seperti bijinya
sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan
lainnya, antara lain sebagai bahan obat.
Biji pala
Bagian-bagian biji dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Kulit Biji (spermodermis)
a. Kulit Biji (spermodermis)
b. Kulit pusar (funiculus)
c. Inti biji atai isi biji (nucleus
seminis)
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda
dengan bakal biji, tetapidipergunakan nama-nama yang berlainan untuk
bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya: Integumentum pada bakal biji, kalau
sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
A. KULIT BIJI (Spermodermis)
Kulit
biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum).
Oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri aras dua lapisan,
yaitu : Lapisan Kulit Luar (testa),
ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau
batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian biji yang di dalam. Lapisan
luar ini dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah,
biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, mempunyai permukaan
keriput.
Lapisan
Kulit Dalam (tegmen), tipis
seperti selaput, dinamakan juga kulit ari. Pada pembentukan kulit biji dapat
pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya,
misalnya lain bagian jaringan nuselus
yang terluar. Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah
biji tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
Pada tumbuhan biji talanjang (Gymnospermae),
biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K), padahal bakal biji tumbuhan
biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integementum saja. Ketiga lapisan kulit
biji seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan :
Melinjo
memiliki 3 lapisan biji
1.
Kulit luar (sarcotesta), biasanya
tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi
kuning, dan akhirnya merah.
2.Kulit
tengah (sclerotesta), suatu
lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
3.Kulit
dalam (endotesta), biasanya tipis
seperti selaput, serigkali melekat erat pada inti biji Pada kulit luar biji itu masih dapat
ditemukan bagian-bagian lain, misalnya :
a.
Sayap
(ala), alat tambahan berupa sayap pada
kulit luar biji, dan dengan demikian biji mudah dipencarkan oleh angin, ch.
pada spatodea (Spathodea campanulata
P.B.), kelor (Moringa oleifera Lamk).
b.
Bulu
(coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit
luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus, memudahkan biji ditiup oleh
angin, ch. pada kapas (Gossypium),
biduri (Calotropis gigantea Dryand).
c.
Salut
biji (arillus), yang biasanya berasal dari
pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr), dll.
d.
Salut
Biji semu (arillodium), seperti salu biji, tetapi tidak
berasal dari tali pusar. Melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji
(micropyle). Macis pada biji pala
sebenarnya adalah suatu salut biji semu.
e.
Pusar
biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji bekas
perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang
berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah
polong, misalnya ; Kacang panjang (Vigna
Sinensis Edl), kacang merah (Phaseolus vulgaris L). Dll.
Sinensis Edl), kacang merah (Phaseolus vulgaris L). Dll.
f.
Liang
biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya
buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii
seringkali tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut
karunkula (caruncula). Jika badan
yang berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut
salut biji semu
(arillodium).
(arillodium).
g.
Bekas-bekas
pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integument dengan
nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis
vinifera.L).
h.
Tulang
biji (raphe), yaitu tali pusar pada biji,
biasanya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk
(anatropus), dan pada biji biasanya
tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L).
B.
Tali Pusar (Funiculus)
Tali
pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan
tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya bijii terlepas dari tali pusarnya
(tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar
biji (lihat perihal kulit biji).
C.
Inti Biji (Nucleus
Seminis)
Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam
kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
a. Lembaga (embryo),
yang merupakan calon individu baru,
b. Putih Lembaga (albumen), jaringan
berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah)
sebelum dapat mencari makanan sendiri.
D.
Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Lembaga telah memperlihatkan ketiga bagian utama
tumbuhan, yaitu :
a.
Akar
lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh
tersusum merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam
Dicotyedoneae).
b.
Daun
Lembaga (cotyledon), merupakan daun pertama suatu
tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
- Sebagai tempat penimbunan makanan, jumlahnya biasanya dua, dan duduk berhadapan pada sisi yang rata tadi.
- Sebagai alat untuk melakukan asimilas
- Sebagai alat pengisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga. Dalam hal ini daun lembaga itu merupakan suatu alat yang tipis, merupakan bagian yang memisahkan putih lembaga dari lembaganya. Karena bentuknya yang seperti perisai kecil, alat itu
dinamakan skutelum (scutellum). Biji tampak utuh, dan bagian ini (daun lembaga tadi) tidak tampak dari luar.
- Sebagai tempat penimbunan makanan, jumlahnya biasanya dua, dan duduk berhadapan pada sisi yang rata tadi.
- Sebagai alat untuk melakukan asimilas
- Sebagai alat pengisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga. Dalam hal ini daun lembaga itu merupakan suatu alat yang tipis, merupakan bagian yang memisahkan putih lembaga dari lembaganya. Karena bentuknya yang seperti perisai kecil, alat itu
dinamakan skutelum (scutellum). Biji tampak utuh, dan bagian ini (daun lembaga tadi) tidak tampak dari luar.
c.
Batang
Lembaga (cauliculus), dapat dibedakan dalam dua bagian,
yaitu :
- Ruas batang di atas daun lembaga (interodium epicotylum),
- Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
Putih Lembaga (Albumen) Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga. Seperti misalnya pada biji tumbuhan berbuah polong (Leguminosae), cadangan makanan tidak tersimpan dalam putih lembaga, melainkan dalam daun lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya menjadi tebal. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
- Ruas batang di atas daun lembaga (interodium epicotylum),
- Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
Putih Lembaga (Albumen) Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga. Seperti misalnya pada biji tumbuhan berbuah polong (Leguminosae), cadangan makanan tidak tersimpan dalam putih lembaga, melainkan dalam daun lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya menjadi tebal. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
a.
Putih
lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu
terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang
kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi
jaringan penimbun makanan ini. Hanya dapat ditemukan pada tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae).
b.
Putih
lembaga luar (perispremium), jika bagian ini berasal dari
bagian biji di luar kandung lembaga, entah dari nuselus entah dari selaput
bakal biji.
Biji yang sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji jagung (Zea mays L.) dan biji rumput (Gramineae) umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya terdiri atas putih lembaga luar ialah biji lada (Piper nigrum L.). Ada pula biji yang cadangan makanannya tersimpan baik dalam putih lembaga luar maupun dalam, jadi kedua-duanya ada pada biji tadi, seperti misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.)
Biji yang sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji jagung (Zea mays L.) dan biji rumput (Gramineae) umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya terdiri atas putih lembaga luar ialah biji lada (Piper nigrum L.). Ada pula biji yang cadangan makanannya tersimpan baik dalam putih lembaga luar maupun dalam, jadi kedua-duanya ada pada biji tadi, seperti misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.)
E.
Kecambah (plantula)
Perkecambahan
adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan
berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji
bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang
berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu
perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhannya. Munculnya plantula
(tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan
embrio.
Fase
perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :
a.Protodrem : lapisan terluar yang akan
membentuk jaringan epidermis
b.Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar diantara stele dan epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xylem
b.Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar diantara stele dan epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xylem
Tahapan
dan perkembangan
a.Pembelahan sel
(cleavage) : Jumlah bertambah banyak
b.Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
c.Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
d.Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
e.Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi
b.Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
c.Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
d.Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
e.Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi
Berdasarkan
letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah.
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah.
Perkecambahan
Epigeal
b. Perkecambahan Hypogeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah. Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada perkecambahan kacang kapri dan jagung.
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah. Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada perkecambahan kacang kapri dan jagung.
Perkecambahan
hypogeal
Urutan proses
perkecambahan:
a.Masuknya air kedalam biji atau imbibisi
b.Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm
c.Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio.
d.Embrio tumbuh dan berkembang
a.Masuknya air kedalam biji atau imbibisi
b.Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm
c.Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio.
d.Embrio tumbuh dan berkembang
Bagian – bagian
perkecambahan :
a. Radikula
Adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk menyokong dan menyuplai bahan – bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman lainnya.
Adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk menyokong dan menyuplai bahan – bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman lainnya.
b. Kotiledon
Adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan dan asimilasi.
Adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan dan asimilasi.
c. Cauliculus
Adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang.
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon
Adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang.
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon
d.
Testa
Adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.
Adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.
0 komentar:
Posting Komentar