Praktikum
I
Topik : Daun Tunggal dan
Bagian-bagiannya
Tujuan : Mengenal bagian-bagian dan
ciri-ciri daun tunggal
Hari/Tanggal : Kamis /21 Februari 2013
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
Unlam Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
A. Alat-alat
1. Baki/nampan
2. Alat
Tulis
3. Lup
B. Bahan-bahan
1. Daun
Bambu (Bambusa Sp.)
2. Daun
Tebu (Saccharum officinarum I.)
3. Daun
Pisang (Musa x paradisiaca L.)
4. Daun
Jarak ( Ricinus communis L.)
5. Daun
Widelia (Widelia Sp.)
6. Daun
Keladi (Colocasia Sp.)
7. Daun
Mangga (Mangifera indica L.)
II.
CARA
KERJA
1. Mengamati
bagian-bagian daun : tangkai (petiolus),
pelepah (vagina), helaian (lamma), lidah-lidah (ligula).
2. Mengamati
bagian daun : Lanset,bulat telur, bulat telur terbalik, perisai,garis,
pita,dsb.
3. Mengamati
ujung daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat, romping/rata, berbelah,
berduri.
4. Mengamati
pangkal daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat, romping/rata, berlekuk.
5. Mengamati
tepi daun : rata, bergerigi, bergigi, bergerigi ganda, bergerigit berombak,
berlekuk, bercangap, berbagi.
6. Mengamati
daging daun : tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti
perkamen, seperti kulit, berdaging.
7. Mengamati
pertulangan daun : menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8. Mengamati
permukaan atas dan bawah daun : gundul, licin,(mengkilat suram, berselaput
lilin), kasap, berkerut, berbingkul-bingkul, berbulu (jarang, halus, dan rapat
kasar).
9. Mengamati
warna daun pada permukaan atas dan bawah.
10. Menggambar
hasil pengamatan.
III.
TEORI
DASAR
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat
pada batang, bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamankan
buku-buku (nodus) batang, dan tempat
diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar.
Kaya akan suatu zat warna hijau daun yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi
sebagai alat untuk :
1. Pengambilan
zat-zat makanan (resorbsi)
2. Pengolahan
zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan
air (transpirasi)
4. Pernafasan
(respirasi)
A.
Bagian-bagian
daun
Daun lengkap terdiri
atas tiga bagian yaitu :
1. Upih
daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai
daun (petiolus)
3. Helaian
daun (lamina)
B.
Bangun
/ bentuk daun (Circumeriptio)
Berdasarkan letak
bagian daun yang terlebar maka daun dibedakan empat golongan yaitu :
1. Bagian
yang terlebar kira-kira ditengah-tengah helaian daun.
Tumbuahn
yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak di tengah-tengah helaian
daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis), bangun perisai (pelitatus),
jorong (ovalis atau ellipticus),
memanjang (oblongus), dan daun lanset
(lanceolatus) .
2. Bagian
yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun-daun
yang mempunyai bagian yang terlebar di tengah-tengah helaian daunnya dalam dua
golongan yaitu :
a. Pangkal
daunnya tdak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti
bangun bulat telur (ovatus) , bangun
segitiga (triangularis), bangun delta
(deltoideus), dan bangun belah
ketupat (rhomboideus)
b. Pangkal
daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun
seperti : bangun jarang (cordatus),
bangun ginjal atau kerinjal (reniformis),
bangun anak panah (sagittatus),
bangun tombak (hastatus), dan bangun
bertelinga (auriculatus).
3. Bagian
yang terlebar terletak di atas tengah-tengah helaian daun.
Daun
dengan bagian yang terlebar terletak di tengah-tengah helaian daun kemungkinan
bangunan daunnya adalah bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus), bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus), dan bangun sudip atau bangun
spatel atau solet (spathulatus)
4. Tidak
ada bagian yang terlebar atau dari pangkal keujung dapat dikatakan sama
lebarnya.
Dalam
golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya
jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjangnya daun. Pada umumnya bentuk daun
yang dari pangkal keujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun pak atau dabus (subulatus), bangun jarum (acerosus).
C.
Ujung
daun (Apex felli ) dan pangkal daun (Basis folli)
Ujung
dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh
ujung daun yang sering kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus),
tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), romping (truncatus), terbelah (retusus), dan berduri (mucronatus).
D.
Susunan
tulang daun (Nervatio atau Venation)
Tulang-tulang
daun adalah bagian daun yang berfungsi untukmemberi kekuatan pada daun atau
sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya
tulang-tulang daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : Ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateris), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan tulang-tuang cabang
yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan tulang
daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat golongan,
yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (penmanervis),
daun-daun yang bertulang menjari (palminervis),
daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis)
dan tulang-tulang daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis).
E.
Tepi
daun (Margo Folli)
Secara
garis besar tepi daun dapat di bedakan dalam dua macam, yaitu: rata (integer) dan bertoreh (divisus). toreh-toreh pada tepi daun
sangat beraneka ragam sifatnya. biasanya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan
dalam tiga golongan, yaitu:
1. Tepi
daun yang bertoreh merdeka.
Tepi
daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita
jumpai adalah tepi daun yang dinamakan
bergerigi (serratus), bergerigi
ganda/rangkap (bisseratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus) dan berombak (repandus).
2. Tepi
daun dengan toreh-torehyang mempengaruhi bentuknya.
Berdasarkan
dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
berlekuk (lobatus), bercangap ( fissus) dan berbagi (pertitus).
F.
Daging
daun (Intervenium)
Daging
daun (intervenium) adalah bagian daun
yang terdapat di antara tulang – tulang daun dan urat-urat daun.di bagian ini
zat-zat yang di ambil dari luar tubuh di ubah menjadi zat-zat yang sesuai
dengan keperluan kehidupan tumbuhan. tebal tipisnya helaiandaun tergantung dari
tebal tipisnya daging daunnya. oleh karena itu daging daun dapat bersifat
seperti selaput (membranceus),
seperti kertas (papyraceus) atau (chartaceus), tipis lunak (herbaccus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit berlulang (cortacius) dan berdaging (cornosus).
G.
Warna
daun
Secara
umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai
daun yang berwarna tidak hijau.Selain itu warna hijau pada daun dapat
memperlihatkan banyak variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau
bertutup warna merah, atau hijau kekuningan.
H.
Permukaan
daun
Pada
umumnya warna daun pada sisiatas dan bawah jelas berbeda, biasanya sisi atas
tampak lebih hijau, licin atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah
daun. Kadang-kadang pada permukaan daun
terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik-sisik , rambut-rambut, duri dll.
Oleh karena itu orang membedakan permukaan daun ada yang licin ( laevis ), gundul ( glaber ), kasap ( scaber
), berkerut ( rugosus ),
berbingul-bingkul ( bullatus ),
berbulu kasar ( hispidus ), dan
bersisik ( Lepidus ).
IV.
HASIL
PENGAMATAN
A.
Gambar
hasil pengamatan.
1.
Daun Widelia Sp.
1.
Ibu tulang daun
2.
Anak tulang daun
3.
Ujung daun
4.
Helaian daun
5.
Pangkal daun
Berdasarkan literatur:
|
1
1.
Ibu tulang daun
2
2. Anak tulang daun
3
3.
Ujung daun
4
4.
Helaian daun
5
5.
Pangkal daun
Sumber : anonim.a. 2013
2. Daun jarak (Ricinus communis L.)
1. Ujung
daun
2. Ibu
tulang daun
3. Helaian
daun
4. Anak
tulang daun
5. Pangkal
daun
6. Tangkai
daun
|
1
1. Ujung daun
2
2.
Ibu tulang daun
3
3.
Helaian daun
4
4. Anak tulang daun
5
5.
Pangkal daun
6
6. Tangkai daun
Sumber : anonim.b.2013
3. Daun pisang (Musa x paradisiaca L.)
1. Pelepah
2. Ibu
tulang daun
3. Helaian
daun
4. Ujung
daun
5. Pangkal
daun
|
1
1.
Pelepah
2
2.
Ibu tulang daun
3
3.
Helaian daun
4
4. Ujung daun
5
5.
Pangkal daun
Sumber
: anonim.c.2012.
4. Daun
keladi (Colocasia Sp.)
Keterangan :
1. Ujung
daun
2. Ibu
tulang daun
3. Pangkal
daun
4. Pelepah
5. Helaian
daun
|
Keterangan
:
1
1.
Ujung daun
2
2.
Ibu tulang daun
3
3.
Pangkal daun
4
4.
Pelepah
5
5. Helaian daun
Sumber
: anonim.d.2013
5. Daun mangga (Mangifera indica L.)
1. Tangkai daun
2. Ibu tulang daun
3. Anak tulang daun
4. Ujung daun
5. Pangkal daun
|
1
1. Tangkai daun
2
2. Ibu tulang daun
3
3. Anak tulang daun
4
4. Ujung daun.
5
5. Pangkal daun
Sumber : anonim.e.2013
6. Daun tebu (Saccharum
officinarum L.)
1.
Pelepah
2.
Pangkal
daun
3.
Ibu
tulang daun
4.
Ujung
daun
|
1
1. Pelepah
2
2. Pangkal daun
3
3. Ibu tulang daun
4
4. Ujung daun.
Sumber : anonim.f. 2013
7. Bambusa
sp.
1.
Ujung
daun
2.
Ibu
tulang daun
3.
Pangkal
daun
Berdasarkan literature :
|
1
1. Ujung daun
2
2. Ibu
tulang daun
3
3. Pangkal daun.
Sumber : anonim.g.2013
B. Tabel
Hasil pengamatan
No
|
Nama
Tumbuhan
|
Bangun Daun
|
Ujung daun
|
Pangkal daun
|
Tepi daun
|
Daging daun
|
Permukaan
atas dan bawah daun
|
Warna daun
|
|
Atas
|
Bawah
|
||||||||
1
|
Bambu (Bambusa sp)
|
Lanset
|
Runcing
|
Membulat
|
Rata
|
Sepertiperka-men
|
Ber-bulu kasar
|
Kasap
|
Hijau
tua
|
2
|
Tebu (Saccharum officinarum)
|
Pita
|
Runcing
|
Rompang/
rata
|
Rata
|
Seperti perka-men
|
Ber-bulu kasar
|
Ber-bulu kasar
|
Hijau
|
3
|
Pisang (Musa paradisiaca L.)
|
Jorong
|
Tumpul
|
Tumpul
|
Rata
|
Tipis seperti kertas
|
Licin berse-laput
lilin
|
Licin berse-laput lilin
|
Hijau
tua
|
4
|
Jarak (Ricinus communis)
|
Bulat
|
Meruncing
|
Membulat
|
Ber-gerigi ganda
|
Tipis lunak
|
Licin suram
|
Ber-bulu kasar
|
Merah keungu-an
|
5
|
Widelia (Widelia sp)
|
Bulat
|
Runcing
|
Runcing
|
Berge-rigi
|
Tipis lunak
|
Ber-bulu halus
|
Ber-bulu kasar
|
Hijau
|
6
|
Keladi (Colocasia sp)
|
Bangun
perisai
|
Merun-cing
|
Membulat
|
Rata
|
Tipis lunak
|
Licin ber-lapis lilin
|
Licin
|
Hijau
tua
|
7
|
Mangga (Mangifera indica)
|
Jorong
|
Merun-cing
|
Tumpul
|
Rata
|
Seperti kulit
|
Licin mengkilat
|
Ber-kerut
|
Hijau
tua
|
V.
ANALISIS DATA
1. Widelia
Sp.
Tumbuhan widelia
adalah tanaman yang yang berukuran kecil. Kebanyakan Widelia tumbuh
menggerombol. Daun
Widelia juga merupakan tanaman yang berdaun tidak lengkap, sama halnya dengan
daun jarak yang hanya mempunyai tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina)
saja, dan tidak mempunyai pelepah daun (vagina). Bangun daun widelia
berbentuk bulat , ujung daun dan pangkal daunnya runcing.
Tumbuhan
widelia memiliki tepi daun yang bergerigi dan daging daunnya tipis lunak (herbaceous).
Pada permukaan atas dan bawah daun berbulu halus. Bagian atas berwarna hijau
tua dan pada bagian bawah berwarna hijau. Selain itu, permukaan atas daun
widelia berbulu halus dan bagian
bawahnya berbulu kasar.
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterirales
Famili : Asteraceae
Genus : Widelia
Spesies : Widelia sp.
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterirales
Famili : Asteraceae
Genus : Widelia
Spesies : Widelia sp.
Sumber
: (Cronquist,1981)
2. Jarak
(Ricinus communis L.)
Jarak adalah tanaman yang kebanyakan dapat ditemui di
daerah tropis. Sekarang jarak banyak digunakan orang sebagai pengganti solar
atau sering disebut biodiesel. Jarak merupakan tanaman yang
daunnya tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan
helaian daun (lamina) saja, tidak mempunyai pelepah daun (vagina).
Pada daun jarak terdapat torehan-torehan yang
membuat sulit untuk menentukan bangun daunnya dan untuk mengetahui bangun
daunnya tidak perlu diperhatikan torehan-torehan daun tersebut, dan anggap saja
merupakan suatu kesatuan. Dan untuk daun jarak ini bangun daunnya adalah bulat.
Tepi daunnya bergerigi ganda. Daging daunnya memiliki tekstur tipis lunak
dan mempunyai ujung daun meruncing serta pangkal daun yang membulat. Permukaan atas daun jarak memiliki tekstur yang licin
suram dan bagian bawahnya berbulu
kasar.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L.
Sumber
: (Cronquist,1981)
3. Pisang (Musa x paradisiaca L.)
Daun pisang merupakan daun lengkap
yang memiliki pelepah,
tangkai daun, dan helai daun.
Tanaman ini hanya memiliki batang semu yang merupakan pemanjangan dari pelepah. Sebagian
besar jenis pisang memiliki daun yang berukuran besar berbentuk jorong.
Sebagian besar memiliki ujung daun yang tumpul dan pangkal daun pisang kebanyakan tumpul tapi ada sebagian yang berlekuk. Daging daun menyerupai kertas
tipis. Daunnya hijau
tua dengan ekstur permukaan
atas dan
bawah daunnya licin berselaput
lilin.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
Sumber : (Cronquist,1981)
4. Tebu (Saccharum officinarum L.)
Tumbuhan tebu sering dijumpai di dataran rendah. Tebu
merupakan penghasil utama gula di dunia. Daun tebu memiliki bagian yang
lengkap, yaitu pelepah daun, tangkai daun dan helai daun. Tanaman ini memiliki
bentuk daun seperti pita dengan ujung daun yang runcing dan pangkal daun yang rompang/rata. Tepi daun tumbuhan ini rata tanpa gerigi. Daun
tebu mempunyai daging daun yang
menyerupai perkamen. Tekstur permukaan atas dan bawah daunnya berbulu kasar berwarna hijau.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L.
Sumber : (Cronquist,1981)
5.
Bambu
(Bambusa sp.)
Bambu adalah tanaman yang sering tumbuh bergerombol.
Tanaman ini biasa tumbuh di dataran rendah hingga menengah. Pada tanaman bambu, daunnya
merupakan daun tunggal yang lengkap karena mempunyai bagian daun
berupa pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan
helaian daun (lamina). Tanaman
ini memiliki daun yang runcing di ujungnya dan membulat di pangkal daunnya.
Bentuk daun berupa bangun lanset dengan tepi daun yang rata.
Daging daun menyerupai perkamen dan berwarna hijau
tua. Permukaan atas daun
bertekstur berbulu kasar dan permukaan bawahnya kasap.
Klasifikasi
Kingdom :Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Subkingdom :Tracheobionta
Super Divisi :Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Bambusa
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.
Sumber : (Cronquist,1981)
6.
Keladi
(Colocasia sp.)
Keladi adalah tanaman yang kebanyakan hidup di daerah
dekat sungai atau tempat yang tergenang air. Keladi memiliki
bagian daun berupa pelepah dan helai daun.Tangkai daun keladi adalah tangkai
semu yang merupakan pemanjangan dari pelapah daun. Tanaman keladi memiliki daun daun berbentuk perisai dengan ujung daun meruncing dan pangkal daun membulat. Hal ini disebabkan karena bagian pangkal daunnya
sulit untuk ditemukan karena tepi daunnya yang berlekatan atau bertemu satu
sama lain, dan pertemuan tepi daun pada pangkal daun tersebut terjadi pada sisi
yang sama, dan untuk hal tersebut bangun daunnya dianggap membulat. Tepi daun tumbuhan keladi rata. Daging daunnya tipis
lunak. Permukaan atas daun
licin berselaput lilin dan bawah daun
tanaman keladi licin.
Kebanyakan warna daun keladi adalah hijau.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae (suku talas-talasan)
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia sp.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae (suku talas-talasan)
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia sp.
Sumber : (Cronquist,1981)
7. Mangga
(Mangifera indica L.)
Daun mangga
memiliki helai daun dan tangkai daun, tetapi tidak memiliki pelepah daun, maka
daun mangga merupakan daun tidak lengkap. Daun tanaman mangga memiliki bangun jorong dengan ujung daun yang meruncing dan pangkal daunnya tumpul. Tepi daun mangga rata. Daging daun mangga menyerupai kulit. Permukaan atas daun licin mengkilap dan bawah daun mangga berkerut. Warna daun mangga hijau tua.
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Sumber : (Cronquist,1981)
VI.
KESIMPULAN
1.
Daun bambu : bangun lanset,
ujung runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, daging daun tipis seperti
perkamen, warna daun dominan hijau. Permukaan atas berbulu kasar sedangkan
permukaan bawahnya kasap.
2.
Daun tebu : bangun pita,
ujung runcing, pangkal rompang/rata, tepi daun rata, daging daun seperti
perkamen, warna daun dominan hijau. Permukaan atasnya berbulu kasar sedangkan
permukan bawahnya berbulu kasar juga.
3.
Daun pisang : bangun
jorong, ujung tumpul, pangkal tumpul, tepi daun rata, daging tipis seperti
kertas, warna hijau tua. Permukaan atasnya licin berselaput lilin dan permukaan
bawahnya licin berselaput lilin pula.
4.
Daun jarak : bangun bulat,
ujung meruncing, pangkal membulat, tepi bergerigi ganda, daging daun berupa
tipis lunak, warna merah keunguan. Permukaan atas daun licin suram dan bawah
daun berbulu kasar.
5.
Daun widelia : bangun bulat,
ujung runcing, pangkal runcing, tepi daun bergerigi, daging daun seperti tipis
lunak, warna hijau. Permukaan atas daun berbulu halus dan rapat dan permukaan
bawah yang juga berbulu kasar.
6.
Daun keladi : bangun
perisai, ujung meruncing, pangkal membulat, tepi daun rata, daging daun tipis lunak,
warna hijau tua. Permukaan daunnya licin berselaput lilin dengan permukaan
bawahnya licin.
7.
Daun mangga : bangun jorong, ujung meruncing,
pangkal tumpul, daging daun seperti kulit, warna hijau tua dengan permukaan
atas daun licin mengkilap dan bawah daun yang mengkerut.
8.
Daun
tunggal mempunyai arti yaitu hanya terdapat satu daun pada tangkai daun,
pertumbuhannya terbatas dan tidak mempunyai kuncup pada ujungnya.
9.
Daun
lengkap adalah daun yang memiliki bagian berupa pelepah daun (vagina),
tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun lengkap
terdapat pada daun pisang (Musa paradisiaca L.), daun tebu (Saccharum
officinarum L.) dan daun bambu (Bambusa sp).
10.
Daun tidak lengkap mempunyai 3
kemungkinan yaitu :
a. Daun bertangkai : hanya memiliki
tangkai daun dan helaian daun saja. Contohnya : mangga (Mangifera indica
L.)
b. Daun berupih atau berpelepah ; hanya
memiliki upih dan helaian daun saja. Contohnya: suku rumput-rumputan.
c. Daun duduk (sessilis), hanya terdiri dari helaian
saja, tanpa memiliki tangkai dan pelepah (upih).
d. Daun hanya terdiri dari tangkai saja, yang bisa menyerupai
seperti helaian daun.
11. Contoh daun yang tidak lengkap
yaitu : daun mangga (Mangifera indica L.), daun jarak (Ricinus
communis L.), daun keladi (Colocasia
sp.), dan daun widelia (Widelia sp).
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.a.2013.http://w2science.swiiit.com/wbn/slot/u1797/LivingClassroom/images/resctr/poison_ycdaisy.jpg
(diakses pada 27 Feb 2013)
Anonim.b.2013.http://us.123rf.com/400wm/400/400/stocksnapper/stocksnapper0807/stocksnapper080700007/3401792-castor-oil-plant-ricinus-communis.jpg
(diakses pada 27 Feb 2013)
Anonim.c.2013.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJqwB292GrXtTAWvxNAJ84LfqnqVixAd_NWGWsucbwLtAJStQsE9w1w3hwIS7k1K3QLgLWa2iW7TzjOBaJVkS6MU-QZM8wB6139QQxTQ0wd1cBSBhCBeiyZ1FXuwlfq7o3TQQofpT4HGys/s1600/daun-pisang.jpg
(diakses pada 27 Feb 2013)
Anonim.d.2013.http://www.plantoftheweek.org/image/colocasia.jpg
(diakses pada 27 Feb 2013)
Anonim.e.2013.http://opendata.keystone-foundation.org/wp-content/uploads/2010/03/Mangifera-indica.jpg
(diakses pada 27 Feb 2013)
Anonim.f.2013.http://www.henriettesherbal.com/files/images/photos/s/sa/d06_2243_saccharum-officinarum.jpg
(diakses pada 27 Feb 2013)
Anonim.g.2013.http://flora.huh.harvard.edu/FloraData/1001/Images/Poaceae/Poaceae-Bambusa%20sp-141.jpg
(diakses pada 27 Feb 2013)
Anonim.h.2013. http://azaywali.blogspot.com/2012/03/morfologi-daun-tunggal_14.html (diakses pada 27
Feb 2013)
Amintarti,
Sri. 2013. Penuntun Praktikum Morfologi
Tumbuhan. PMIPA FKIP
UNLAM: Banjarmasin.
Tjitrosoepomo, Gembong.1994. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar