PRAKTIKUM I.2
Topik : Uji karbohidrat 2
Tujuan : Untuk mengetahui apakah dalam
suatu bahan mengandung amilum
dan glukosa.
Hari/Tanggal : Jum’at/ 8 Maret 2013
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
Unlam Banjarmasin.
I.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.
Tabung reaksi
2.
Rak tabung
reaksi
3.
Gelas ukur
10 ml
4.
Lampu spiritus
5.
Pipet tetes
6.
Kertas label
Bahan :
1.
NaOH 6 N
2.
Lugol 6 N
3.
HCL 6 N
4.
larutan amilum 1
% ( A )
5.
larutan gula ( B
)
6.
Aquadest
II.
CARA KERJA
1.
Mengambil 12 tabung
reaksi beserta raknya dan member label pada masing-masing tabung reaksi, yaitu
A1, A2, A3, B1, B2, B3,
C1, C2, C3, D1, D2, D3
dengan keterangan label A berate amilum, label B berarti glukosa 10%, label C
berarti glukosa 20%, dan label D berarti glukosa 30%.
2.
Memasukkan larutan
masing-masing 2 tetes tabung reaksi berlabel A diisi larutan amilum 6 ml,
tabung reaksi berlabel B diisi larutan glukosa 10%, tabung reaksi berlabel C
diisi larutan glukosa 20%, tabung reaksi berlabel D diisi larutan glukosa 30%. Masing-masing larutan berjumlah 6 ml.
3.
Masing-masing
tabung A1, B1, C1, dan D1 ditetesi
2 tetes aquadest, tabung A2, B2, C2, dan D2
ditetesi HCl 6 tetes, A1, B1, C1, dan D1
ditetesi NaOH 6 tetes. Mengamati warna awal dari setiap larutan dan
membuat dataya pada tabel.
4.
Menambahkan 6
tetes larutan lugol pada setiap tabung dan mengamati perubahan warna larutan
serta menuliskan datanya pada tabel.
5.
Memanaskan
seluruh larutan dalam tabung reaksi menggunakan water bath selama 30 menit
dengan suhu 90˚ C.
6.
Mengambil
larutan yang telah dipanaskan di water bath dan mengamati perubahan warna yang
terjadi serta menuliskan datanya pada tabel.
7.
Membuat kesimpulan.
III.
TEORI DASAR
Karbohidrat adalah
golongan senyawa yang terdiri dari unsur-unsur C, H dan O. Karbohidrat memiliki
rumus umum Cn(H2O)m. Harga n dan m boleh sama boleh juga berbeda, tetapi jumlah
atom H harus dua kali jumlah atom O.
Sifat-sifat kimia karbohidrat antara lain :
a. Banyaknya isomer ruang suatu karbohidrat adalah
2n dengan n menyatakan jumlah atom C simetri.
b. Karbohidrat dapat mereduksi hidroksida-hidroksida
logam dan karbohidrat itu sendiri akan teroksidasi.
c. Oksidasi pada karbohidrat menghasilkan asam.
d. Karbohidrat umumnya dapat diragikan menjadi
etanol dan CO2 (gas).
Sifat-sifat fisik
karbohidrat ada yang berupa zat padat pada suhu kamar, ada yang berupa hablur,
tidak berwarna (misal : sukrosa dan glukosa), zat padat amorf atau pati dan
basa serat / selulosa. Sebagian besar karbohidrat mempunyai sifat dapat memutar
bidang polarisasi cahaya.Sebagai patokan, dapat dilihat gugus OH pada atom C
kedua sebelum terakhir.Apabila OH terletak di sebelah kanan, berarti memutar
bidang polarisasi ke kanan dan diberi awalan d (dekstro) dan apabila OH ke kiri
diberi awalan l (Levo) berarti memutar bidang polarisasi ke kiri.
Karbohidrat dibedakan dalam 3 kelompok umum, yaitu :
1.
Monosakarida
Merupakan karbohidrat
yang paling sederhana, karena molekulnya terdiri atas beberapa atom C dan tidak
dapat diuraikan dengan cara hidrolisis.
2.
Disakarida
Merupakan karbohidrat
yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus OH
dengan melepaskan molekul air.
Contoh :
a. Glukosa + fruktosa → Sukrosa + H2O
b. Glukosa + galaktosa → Laktosa + H2O
3. Polisakarida
Merupakan polimer alam
, karena polisakarida terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya dan
memiliki rumus umum (C6H10O5). Polisakarida dapat berupa selulosa, amilum dan
glikogen.
Setiap molekul glukosa
mengnadung 38 ATP (adenosine trisofat). Metabolism karbohidrat dipengaruhi oleh
enzim-enzim dan hormon-hormon tertentu. Adapun fungsi karbohidrat adalah
sebagai berikut:
a.
Sebagai
penghasil kalori (1 gram = 4,1 kalori)
b.
Pembentuk
senyawa-senyawa organik yang lain seperti lemak dan protein.
c.
Menjaga
keseimbangan asam-basa dalam tubuh.
IV.
HASIL PENGAMATAN
b. Tabel
hasil pengamatan
No.
|
Larutan
|
Perlakuan
|
Warna awal
|
Warna
setelah ditetesi lugol
|
Warna
setelah dipanaskan
|
Keterangan
|
1.
|
A1
|
Ditetesi
aquadest 2 tetes
|
keruh
|
Ungu keabu-abuan dan
ada butiran buih. Mengendap berwarna ungu.
|
Keruh
|
Tidak mengendap
|
2.
|
A2
|
Ditetesi HCL
6 tetes
|
Agak keruh
|
Ungu kehitaman.
Mengendap dan sedikit berbuih.
|
Bening
|
Tidak mengendap
|
3.
|
A3
|
Ditetesi
NaOH 6 tetes
|
Bening dan agak keruh
|
Keruh dan ada butiran
buih
|
Kekuningan dan
mengendap
|
Mengendap
|
4.
|
B1
|
Ditetesi
aquadest 2 tetes
|
Bening
|
Bening
kekuningan dan berbuih agak banyak.
|
Bening
|
Tidak mengendap
|
5.
|
B2
|
Ditetesi HCL
6 tetes
|
Bening
|
Kuning dan berbuih
banyak
|
Bening
|
Tidak mengendap
|
6.
|
B3
|
Ditetesi
NaOH 6 tetes
|
Bening
|
Bening
dan mengendap berwarna kuning.
|
Merah bata
tua
|
Tidak mengendap
|
7.
|
C1
|
Ditetesi
aquadest 2 tetes
|
Bening
|
Bening
kekuningan
|
Bening
|
Tidak mengendap
|
8.
|
C2
|
Ditetesi HCL
6 tetes
|
Bening
|
Kuning
|
Bening
|
Tidak mengendap
|
9.
|
C3
|
Ditetesi
NaOH 6 tetes
|
Bening
|
Bening
|
Merah bata
|
Tidak mengendap
|
10.
|
D1
|
Ditetesi
aquadest 2 tetes
|
Bening
|
Kuning
|
Bening
|
Tidak mengendap
|
11.
|
D2
|
Ditetesi HCL
6 tetes
|
Bening
|
Agak kuning
|
Bening
|
Tidak mengendap
|
12.
|
D3
|
Ditetesi
NaOH 6 tetes
|
Bening
|
Bening
|
Merah bata
|
Tidak mengendap
|
I.
ANALISIS DATA
Pada praktikum
karbohidrat kedua kali ini menggunakan larutan amilum dan glukosa (10%, 20%,
30%) sebagai bahan pengamatan. Dalam praktikum ini praktikan mengamati
kandungan karbohidrat pada larutan amilum dan glukosa (10%, 20%, 30%) yang
dicampurkan dengan aquadest, HCl, dan NaOH. Pada praktikum ini digunakan
larutan lugol sebagai reagen/pereaksi untuk membuktikan adany karbohidrat pada
setiap bahan. Bila larutan yang ditetesi lugol menghitam keunguan, maka larutan
tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warna yang dihasilkan maka
semakin tinggi kandungan karbohidrat dalm larutan tersebut. Apabila larutan
tersebut dipanaskan maka akan berwarna merah bata (mengandung karbohidrat). Semakin
gelap warna merah bata yang terbentuk, maka semakin tinggi kandungan
karbohidrat larutan tersebut.
Berdasarkan
hasil pengamatan di dapatkan data:
1.
Larutan
A1 (amilum+
aquadest + lugol)
Larutan A1 merupakan larutan yang terdiri dari larutan amilum 6
ml, ditetesi 2 tetes aquadest, dan lugol. Saat amilum ditambahkan aquadest,
larutan menjadi keruh dan saat larutan tersebut ditambahkan 6 tetes larutan
lugol, larutan membentuk warna ungu keabu-abuan dengan sedikit butiran-butiran
buih dan endapan berwarna ungu pada bagian bawahnya. Setelah dipanaskan larutan
kembali menjadi keruh. Hal ini menandakan bahwa larutan mengandung karbohidrat
sangat sedikit.
2.
Larutan
A2 (amilum+ HCl + lugol)
Larutan A2
merupakan larutan yang terdiri dari larutan amilum 6 ml, ditetesi 2 tetes HCl, dan
6 tetes lugol. Saat amilum ditambahkan HCl, larutan menjadi keruh. Kemudian
ditambahkan larutan lugol, larutan membentuk warna ungu kehitaman dengan
sedikit buih dan endapan. Setelah dipanaskan larutan berubah menjadi bening.
3.
Larutan
A3 (amilum+ HCl + lugol)
Larutan A3
merupakan larutan yang terdiri dari larutan amilum 6 ml, ditetesi 2 tetes NaOH,
dan 6 tetes lugol. Saat amilum ditambahkan NaOH, larutan menjadi bening dan
agak sedikit keruh. Kemudian ditambahkan larutan lugol, larutan menjadi keruh
dan memiliki butiran-butiran buih. Setelah dipanaskan larutan kembali menjadi
berwarna bening kekuningan dan membentuk endapan.
4.
Larutan
B1 (glukosa 10% + aquadest + lugol)
Larutan B1
merupakan larutan yang terdiri dari larutan glukosa 10% 6 ml, ditetesi 2 tetes aquadest,
dan 6 tetes lugol. Saat glukosa 10% ditambahkan aquadest, larutan menjadi
bening. Kemudian ditambahkan larutan lugol, larutan menjadi bening kekuningan
dengan buih yang banyak. Setelah dipanaskan larutan kembali menjadi berwarna
bening.
5.
Larutan
B2 (glukosa 10% + HCl + lugol)
Larutan B2
merupakan larutan yang terdiri dari larutan glukosa 10% 6 ml, ditetesi 2 tetes HCl,
dan 6 tetes lugol. Saat glukosa 10% ditambahkan HCl, larutan menjadi bening. Namun,
saat ditambahkan larutan lugol larutan menjadi berwarnna kuning dan berbuih banyak. Setelah dipanaskan larutan kembali
menjadi bening.
6.
Larutan
B3 (glukosa 10% + NaOH + lugol)
Larutan B3
merupakan larutan yang terdiri dari larutan glukosa 10% 6 ml, ditetesi 2 tetes NaOH,
dan 6 tetes lugol. Saat glukosa 10% ditambahkan NaOH, larutan menjadi bening.
Kemudian ditambahkan larutan lugol, larutan menjadi bening namun membentuk
endapan berwarna kuning. Saat dipanaskan larutan kembali menjadi merah bata
tua.
7.
Larutan
C1 (glukosa 20% + aquadest + lugol)
Larutan C1
merupakan larutan yang terdiri dari larutan glukosa 20% 6 ml, ditetesi 2 tetes aquadest,
dan 6 tetes lugol. Saat glukosa 20% ditambahkan aquadest, larutan menjadi
bening. Namun, saat ditambahkan larutan lugol larutan menjadi berwarnna bening
kekuningan. Setelah dipanaskan larutan kembali menjadi bening.
8.
Larutan
C2 (glukosa 20% + HCl + lugol)
Larutan C2
merupakan larutan yang terdiri dari larutan glukosa 20% 6 ml, ditetesi 2 tetes HCl,
dan 6 tetes lugol. Saat glukosa 20% ditambahkan HCl, larutan menjadi bening. Namun,
saat ditambahkan larutan lugol larutan menjadi berwarna kuning. Setelah
dipanaskan larutan kembali menjadi bening.
9.
Larutan
C3 (glukosa 20% + NaOH + lugol)
Larutan C3
merupakan larutan yang terdiri dari larutan glukosa 20% 6 ml, ditetesi 2 tetes NaOH,
dan 6 tetes lugol. Saat glukosa 20% ditambahkan NaOH, larutan menjadi bening. Namun,
saat ditambahkan larutan lugol larutan menjadi sangat bening. Setelah
dipanaskan larutan kembali menjadi merah bata.
10. Larutan D1 (glukosa 30% + aquadest
+ lugol)
Larutan D1
merupakan larutan yang terdiri dari larutan glukosa 30% 6 ml, ditetesi 2 tetes aquadest,
dan 6 tetes lugol. Saat glukosa 30% ditambahkan aquadest, larutan menjadi
bening. Namun, saat ditambahkan larutan lugol larutan menjadi kuning. Setelah
dipanaskan larutan kembali menjadi bening lagi.
11. Larutan D2 (glukosa 30% +
HCl+ lugol)
Larutan D2
merupakan larutan yang terdiri dari larutan glukosa 30% 6 ml, ditetesi 2 tetes HCl,
dan 6 tetes lugol. Saat glukosa 30% ditambahkan HCl, larutan menjadi bening. Namun,
saat ditambahkan larutan lugol larutan menjadi agak kekuningan. Setelah
dipanaskan larutan kembali menjadi bening.
12. Larutan D3 (glukosa 30% +
NaOH+ lugol)
Larutan D3
merupakan larutan yang terdiri dari larutan glukosa 30% 6 ml, ditetesi 2 tetes NaOH,
dan 6 tetes lugol. Saat glukosa 30% ditambahkan NaOH, larutan menjadi bening. Namun,
saat ditambahkan larutan lugol larutan menjadi semakin bening. Setelah
dipanaskan larutan kembali merah bata.
Berdasarkan data di
atas dapat disimpulkan bahwa amilum (polisakarida) mengandung karbohidrat yang
tinggi namun akan menjadi sedikit dalam keadan normal (tanpa zat asam-basa)
meskipun dipanaskan atau dalm suhu normal. Sedangkan apabila ditambahkan asam
akan sedikit mengandung karbohidrat dalam suhu normal meskipun sebenarnya
kandungan karbohidrat sangat banyak saat bercampur dengan larutan asam. Dan
apabila pada suhu tinggi, kandungan karbohidratnya menjadi hilang. Namun,
apabila tercampur dengan basa, amilum tersebut hanya mengnadung karbohidrat
yang sangat sedikit pada suhu normal dan kandungan karbohidratnya meningkat
saat terkena suhu tinggi.
Glukosa 10% hanya
mengnadung sedikit karbohidrat dan sama sekali tidak mengandung karbohidrat apabila
ditambahkan asam-basa atau keadaan normal (tanpa asam-basa) pada suhu normal
dan tinggi, kecuali yang ditambahkan basa menjadi sangat banyak mengandung
karbohidrat. Begitu pula dengan glukosa 20%. Dalam suhu normal glukosa tidak
mengandung karbohidrat meskipun diberi asam-basa atau tidak. Namun dalam suh
tinggi, glukosa 20% diberi basa, kandungan karbohidratnya menjadi bertambah
banyak. Apabila dibandingkan dengan glukosa 10%, glukosa 20% sebenarnya
mengandung sedikit lebih banyak karbohidrat.
Hal yang sama terjadi
pula pada glukosa 30%. Pada suhu normal glukosa 30% tidak mengandung
karbohidrat meskipun bercampur dengan asam-basa atau tidak sama sekali. Namun
pada suhu tinggi, glukosa 30% yang diberi basa menjadi banyak mengandung
karbohidrat. Dalam suhu tinggi urutan kandungan karbohidrat terbanyak adalah
glukosa 10%, glukosa 20%, dan glukosa 30% (apabila bercampur basa).
II.
KESIMPULAN
1.
Karbohidrat
adalah golongan senyawa yang terdiri dari unsur-unsur C, H dan O.
2.
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa dalam bahan-bahan yang telah direaksikan menunjukkan adanya
karbohidrat/amilum dalam jumlah atau kadar yang berbeda-beda.
3.
Lugol
merupakan indickator penentu karbohidrat pada larutan.
4.
HCl
sebagai asam dan NaOH sebagai basa pada praktikum.
5.
Karbohidrat
terbagi atas monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
6.
Fungsi
karbohidrat:
a.
Sebagai
penghasil kalori (1 gram = 4,1 kal)
b.
Pembentuk
senyawa-senyawa organik lain seperti protein dan lemak.
c.
Menjaga
keseimbangan asam-basa tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar