PRAKTIKUM
VI
Topik : Echinodermata
Tujuan : Mengamati dan menjelaskan
ciri-ciri morfologi dari phylum Echinodermata.
Hari/tanggal : Kamis/27 Maret 2013
Tempat : Laboraturium PMIPA FKIP Unlam
Banjarmasin.
I.
ALAT
DAN BAHAN
a. Alat
1.
Loupe
b. Bahan
1.
Awetan
Asterias
II.
CARA
KERJA
1. Mengamati awetan Asterias pada bagian oral dan aboral, gambar dan sebutkan ciri
morfologi serta sebutkan fungsi dari kaki tabung, madreporit, periprok.
2. Menggambar morfologi Asterias.
III.
TEORI
DASAR
Phylum
Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu : Asteridea, Echinoidea, Ophiuroidea,
Holoturoidea, Crinoidea. Yang kita pelajari adalah kelas Asteroidea dengan
contoh Asterias.
Secara umum pada Echinodermata tubuh
terdiri atas bagian oral dan aboral, memiliki sistem vaskuler (sistem
Ambulakral), umumnya lengan berjumlah 5, Asterias tubuhnya dilindungi oleh
duri-duri.Hewan ini mempunyai bentuk yang khas dan panjangnya bisa mencapai 1
mm.
Echinodermata berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “Echinos” yang berarti duri dan “Derma” yang berarti kulit. Jadi
Echinodermata merupakan hewan yang kulitnya berduri. Hewan ini meliputi :
1. Bintang
laut (Kelas Asteroidea)
2. Bintang
ular (Kelas Ophiuroidea)
3. Landak
laut (Kelas Echinoidea)
4. Lilia
laut (Kelas Crinoidea)
5. Tripang
laut (Kelas Holoturoidea)
Seluruh hewan Echinodermata adalah
simetri radial dan sebagian besar memiliki penguat tubuh dari zat kapur dengan
tonjolan-tonjolan duri. Hewan
ini hidup di pantai dan didalam laut sampai kedalaman kurang lebih 366 m,
sebagian hidup bebas, hanya gerakannnya lamban, tidak ada yang parasit. Merupakan hewan pemakan sampah-sampah
laut, sehingga laut menjadi bersih. Phylum
Echinodermata ditempatkan pada akhir deretan phylum dalam Invertebrata karena
tidak Nampak memiliki
hubungan kekerabatan dengan Invertebrata lainnya.
Ciri-ciri
Echinodermata secara rinci adalah :
1. Simetri
radial pada hewan yang telah dewasa, memiliki 5 bagian, sedang larvanya simetri
bilateral; memiliki 3 jaringan dasar, sebagian besar alatnya bersilia, tidak
memiliki kepala dan otak, tidak bersegmen.
2. Permukaan
tubuh yang umumnya simetri radia, memiliki kaki buluh atau kaki ambulakral.
3. Tubuh
terbungkus oleh epidermis yang halus dengan disokong oleh penguat berupa
kepingan kapur yang disebut laminae atau ossicula yang mudah digerakkan atau
tidak mudah digerakkan, dengan pola yang tetap, sering memiliki duri-duri kapur
yang halus.
4. Saluran
pencernaan sederhana, biasanya lengkap (beberapa jenis tidak memliki anus).
5. Memiliki
sistem sirkulasi radial yang mengalami reduksi; coelom dilapisi oleh peritonium
bersilia ; rongga coelom biasanya luas dan berisi amoebocyt-amoebocyt bebas.
6. Respirasi
dilakukan dengan insang kecil atau papulae yang tersembul dari coelom dan
beberapa jenis Echinodermata bernapas dengan menggunakan kaki ambulakral,
sedang pada Holoturoidea menggunakan batang-batang seperti pohon yang terdapat
dalam cloaca.
7. Sistem
syaraf dengan batang cincin yang bercabang-cabang kearah radial. Seks terpisah
dengan beberapa perkecualian.
Beberapa species vivipar, beberapa berkembang biak
dengan aseksual yaitu dengan pembelahan sel; memilki daya regenerasi yang besar
sekali, bila terdapat bagian yang rusakatau terlepas. Pada sekitar dasar duri terdapat
bentuk jepitan pada ujungnya dan disebut Pedicellaria. Pada salah satu bagian antara dua bagian
tubuh radial atau lengan terdapat lempeng saringan madreporit sebagai tempat
masuknya air dalam sistem vaskular air atau ambulakral. Pada tiap alur ambulacral terdapat 2 deret atau 4 deret kaki-kaki. Saluran pencernaan sederhana, biasanya
lengkap (beberapa jenis tidak memiliki anus). Memiliki sistem sirkulasi radial
yang mengalami reduksi; coelom dilapisi oleh peritonium bersilia; rongga coelom
biasanya luas dan berisi amoebocyt-amoebocyt bebas. Respirasi dilakukan dengan
insang kecil atau papulae yang tersembul dari coelom; beberapa jenis
Echinodermata bernafas dengan kaki ambulakral. Sistem syaraf dengan batang
cincin yang bercabang-cabang ke arah radial.
Kelas Asteroidea merupakan spesies Echinodermata
yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga
sering disebut bintang laut. Bintang laut umumnya memiliki lima lengan, tetapi
kadang-kadang lebih yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian
bawah lengan itu memiliki kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram untuk
menyedot. Bintang laut mengkoordinasi kaki tabung tersebut untuk melekat di
batuan dan merangkak secara perlahan-lahan sementara kaki tabung tersebut
memanjang, mencengkeram, berkontraksi, melemas, memajang, kemudian mencengkeram
lagi. Bintang laut menggunakan kaki tabungnya untuk menjerat mangsanya seperti
remis dan tiram. Lengan bintang laut mengapit bipalpia yang menutup, kemudian
mengeluarkan lambungnya melalui mulut dan memasukkannya ke dalam celah sempit
bivalvia kemudian mengekresikan getah pencernaan dan mencerna bivalvia di dalam
cangkangnya. Tubuh
Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang
termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi
pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh
dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan
bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral
selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat
pada suatu dasar.
Sistem
ambulakral Asteroidea terdiri dari :
a. Medreporit adalah lempengan berpori
pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
b. Saluran cincin terdapat di rongga
tubuh cakram pusat
c. Saluran radial merupakan cabang
saluran cincin ke setiap lengan.
d. Kaki ambulakral merupakan juluran
saluran radial yang keluar.
Asteroidea juga terdapat papilla derma yaitu
penonjolan rongga tubuh yang berguna untuk pertukaran gas. Asteroidea dapat
beregenerasi jika tangannya patah, contoh Allostichaster polyplax dan Coscinasterias
calamaria. Beberapa spesies asteroidea dari tangan yang patah dapat
membentuk individu yang baru, contoh Linkia multifora dan Echinaster
luzonicus. Asteroidea berdifat dioecius dengan fertilisasi eksternal.
Biasanya terdapat 10 gonad (2 dalam 1 tangan). Perkembangan tubuhnya mengalami
dua tahap larva, yaitu bilpinaria (tahap larva pertama) dan brachiolaria (larva
yang menunjukkan perkembangan tangan).
Kelas Ophiuroidea (bintang mengular) memiliki cakram
tengah yang jelas terlihat dari tangannya panjang sehingga memudahkannya
bergerak. Kaki tabung (kaki ambulakral) tidak memiliki alat isap dan bintang
mengular bergerak dengan mencambukkan lengannya. Hidup di perairan dangkal dan
dalam, bersembunyi di bawah batuan atau rumput laut, mengubur diri di pasir,
aktif di malam hari. Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah
bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular)
berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.
Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus
atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat
berbatasan dengan lengan-lengannya. Bintang ular merupakan echinodermata yang
paling aktif dan paling cepat gerakannya. Jenis kelamin terpisah, fertilisasi
eksternal, mengalami tahap larva yang disebut pluteus. Hewan ini pun juga dapat
beregenerasi. Beberapa spesies ophiuroidea merupakan hewan pemakan suspensi,
dan yang lain adalah predator atau pemakan bangkai.
Kelas Echinoidea
berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola
misalnya bulu babi (Diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia
punctulata). Hidup pada batuan atau lumpur di tepi pantai atau dasar
perairan. Makanannya adalah rumput laut, hewan yang telah mati, biasanya
nocturnal. Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat
pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.
Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa
ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya
dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih,
sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus
dan rapat. Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan
tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang
berfungsi utuk mengangkut makanan. Reproduksi Echinoidea dengan fertilisasi
eksternal dan bersifat hermafrodit. Telur echinoidea yang menetas akan
berkembang menjadi larva yang disebut larva echinoploteus. Melimpahnya jumlah
landak laur menandakan kondisi air yang tidak bagus.
Kelas Crinoidea berbentuk seperti tumbuhan. Habitatnya pada garis pantai
sampai kedalaman 12000 kaki. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya
bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili
laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.
Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu
adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Beberapa crinodea ada
yang sesil dan ada yang berenang bebas. Sampai saat ini di perkirakan terdapat
630 spesies crinoidea yang telah diketahui. Sebagian Crinoidea bersifat
dioecious, tetapi ada yang monoecious. Crinoidea mengeluarkan larva yang
disebut doliolaria. Crinoidea dapat beregenerasi. Tangannya di namakan pinula
yang di tutupi oleh zat yang lengket untuk membantu menangkap makanan. Jumlah
tangnan (pinula) antara 5-200.
Kelas Holothuroidea apabila dilihat secara sepintas,
timun laut yang merupakan salah satu anggota filum Echinodermata tidak terlihat
mirip dengan hewan Echinodermata lainnya. Anggota kelas ini umumnya tidak
memiliki duri dan endoskeleton yang keras sangat tereduksi. Tubuh ketimun laut
memanjang sepanjang sumbu oral-aboral sehingga memberikan bentuk ketimun
seperti namanya. Namun demikian, setelah diteliti lebih lanjut ternyata di
tubuhnya terdapat lima baris kaki tabung (kaki ambulakral) yang merupakan
sistem pembuluh yang hanya terdapat pada hewan Echinodermata. Kaki tabung (kaki
ambulakral) yang terdapat di sekitar mulut kemudian dikembangkan menjadi
tentakel untuk makan.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
1. Dolar
pasir (Dendraster excentrias)
Berdasarkan
pengamatan:
a. bagian
oral
1. Saluran air
2. Kaki
b. bagian
aboral
1. Gonopore
2. Perut
3. Saluran air
Bagian
aboral
|
Bagian oral
|
Keterangan :
1.
Saluran
air
2.
Kaki
3.
Gonopore
4.
Perut
Sumber
: Anonim.a.2013.
2. Pentaceros sp.
Berdasarkan
pengamatan:
a. bagian oral
1. Lengan
2. Mulut
3. Kaki tabung
b.
bagian
aboral
Keterangan
;
1. Celah amburakral
2. Lengan
3. Duri
Dokumen pribadi
:
Bagian
oral
|
Bagian
aboral
|
Keterangan :
1.
Celah
amburakral
2.
Duri
3.
Lengan
4.
Kaki
tabung
Menurut literatur :
Bagian
oral
|
Bagian
aboral
|
Sumber
: Anonim.b.2013.
3. Astropecten aurantiacus
Berdasarkan
pengamatan:
a. bagian
oral
Keterangan :
1. Celah amburakral
2. Mulut
3. Saluran air
4. Duri
5. Lengan
b. bagian
aboral
1. Duri
2. Lengan
Dokumen pribadi:
Bagian
aboral
|
Bagian
oral
|
Keterangan :
1.
Duri
2.
Lengan
3.
Mulut
4.
Celah
amburakral
5.
Saluran
air
Menurut literatur :
Bagian aboral
|
Bagian oral
|
Sumber
: Anonim.c.2013.
V.
ANALISIS
DATA
1. Dollar
pasir (Dendraster excentricus)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Echinodea
Order : Clypeasteroida
suborder : Scutelina
Family : Dendrasteridae
Genus : Dendraster
Spesies : Dendraster
excentricus.
Sumber ; ( Hegner, 1968 )
Ciri-ciri khusus Dollar pasir yaitu tidak memiliki lengan, akan tetapi
mereka memiliki lima baris kaki tabung yang berfungsi dalam pergerakkan lambat
dan Dollar pasir memiliki bentuk tubuh pipih dan berbentuk cakram. Habitat hewan ini biasanya dipantai, batu karang, dasar
laut, lumpur. Letak diantara duri berfungsi untuk menangkap makanan atau untuk
membersihkan tubuh. Dollar pasir berwarna abu-abu, coklat, hitam atau warna ungu. Ukurannya
bermacam-macam dengan bentuk
tubuh melingkar. Tubuh mereka ditutupi dengan halus,
kaki dengan silia, dan seperti echinodermata lainnya
mereka memiliki lima kali lipat simetri radial. Mulut, anus, dan makanan
lekukan berada di permukaan (oral) lebih rendah dan permukaan aboral memiliki
petalidium, atau struktur berbentuk kelopak, dengan kaki tabung. Individu mati akan
berwarna abu-abu
atau putih, yang sering ditemukan
terdampar di pantai.
Dollar pasir memiliki sistem air vaskular dari rongga internal atau coelom yang terhubung
dengan kaki tabung. Kaki tabung tersebut diatur dalam lima baris berpasangan
dan ditemukan pada ambulakral
lima bidang radial pada permukaan bawah hewan, dan
digunakan untuk bergerak, makan, dan respirasi. Duri umumnya berbentuk klub
pada orang dewasa, dan kurang begitu dalam remaja. Kelima ambulakral baris bergantian dengan lima bidang interambulakral, di mana lempeng berkapur meluas ke tes. Di pusat
pada sisi aboral adalah madreporite-struktur platelike berlubang, dan pada
interambulacra adalah empat pori-pori genital kecil. Memancar keluar dari
pori-pori genital adalah lima kelopak bunga, yang merupakan jari-jari ambulakral. Mulut berada di tengah di sisi bawah.
Seperti yang lainnya, dendraster
adalah pengumpan suspensi yang memakan larva crustacean, copepoda kecil,
diatom, plankton, dan detritus. Dolar pasir dewasa bergerak dengan melambaikan duri mereka, sementara remaja
menggunakan kaki tabung mereka. Kaki tabung sepanjang petalidium yang lebih
besar dan digunakan untuk respirasi sementara tabung kaki di tempat lain pada
tubuh lebih kecil dan digunakan untuk makan dan bergerak. Mereka sering bergerak
jika mereka berbaring datar. Ketika makan mereka biasanya dalam
posisi miring dengan ujung anterior
mereka dikuburkan dan menangkap mangsa kecil dan ganggang dengan pedicellariae
nya, kaki tabung, dan duri dan meneruskannya ke mulut. Mulut mereka termasuk
struktur kecil. Dalam
arus tinggi dolar pasir dewasa tumbuh dan mempunyai kerangka berat sementara remaja menelan butiran pasir
yang berat untuk menjaga agar tidak hanyut. Mereka akan mengubur diri ketika
mereka sedang memangsa spesies tertentu. Ketika terkena aliran air, mereka
berkumpul dalam kelompok, membentuk baris sejajar di pasir, saat menggali tepi
depan mereka dan meningkatkan ujung belakang mereka ke dalam aliran air,
berbaris sehingga melewati dari kanan ke kiri di seluruh tubuh mereka. Karena
bentuk dolar pasir adalah hidrofoil, maka akan menarik partikel makanan lebih dekat ke mulut mereka
selama makan, manfaat ditingkatkan oleh penyelarasan banyak dolar
pasir menjadi group.
Reproduksi seksual D.
excentricus mencapai
kematangan antara 1 dan 4 tahun, perkawinan di akhir musim semi dan awal musim panas. Pembuahan eksternal, Dendraster
betina mempunyai
sel telur melalui gonopores dan
mereka dibuahi oleh dolar pasir jantan dengan cara menjorok papilla genital dari luar. Telurnya berwarna orange pucat, dan dilindungi oleh lapisan jelly tebal dan dolar pasir dewasa dapat memakan larva dari telur tersebut. Tahap pertama disebut prisma. Setelah tahap ini embrio akan
mengembangkan dua lengan mengubah dirinya menjadi larva echinopluteus. Hal ini
diikuti dengan pengembangan senjata, hingga mencapai 8 lengan semua
bersama-sama. Setelah larva mengembangkan sebuah rudiment Echinus
maka akan menjadi remaja. Larva
nektonic yang pelagis dan perjalanan jauh dari kelompok induk dengan saat ini.
Larva berkembang akan menerima isyarat kimia dolar pasir dewasa untuk menetap
dan mulai mengalami metamorfosis ke bentuk dolar pasir dewasa.
Saat dewasa mereka tinggal di dasar laut. Usia tua dianggap penyebab utama kematian Dendraster excentricus. Mereka mungkin
hidup sampai 13 tahun dan dapat berumur dengan menghitung cincin pertumbuhan
pada pelat uji atau dengan menghitung pori-pori dalam kelopak habitat
petalidium. Dolar pasir tinggal di dasar laut berpasir.
Kadang-kadang rusak oleh pukat
yang menyebabkan merugikan banyak
organisme. Pengasaman laut dan pemanasan permukaan laut juga membahayakan
populasi dolar pasir.
2.
Pentaceros
sp
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia.
Phylum : Echinodermata.
Subphylum :
Eleutherozoa.
Classis :
Asteroidea.
Ordo :
Phanerozonia.
Familia : Pentaceridae.
Genus :
Pentaceros.
Spesies : Pentaceros sp.
(Sumber Verma, P.S. 2002)
Pentaceros
sp.
hidup bebas di laut.Hewan ini mempunyai tubuh berbentuk bintang dengan 5
lengan.Tubuhnya sangat tebal dan bentuk bintangnya teratur dan berdiameter
kira-kira 25 cm. Habitatnya dilaut dan didapatkan biasanya dilautan Indonesia
pasifik.Akhir tiap celah ambulakral ialah mata merah terang dibuat dari
beberapa ocelli.Binatang ini sangat keras dan banyak emas atau ossikel.Permukaan
aboral lebih konfek dan permukaan oral lebih datar.Permukaan aboral berwarna
kuning kemerah-merahanatau coklat didalamnya dan banyak putaran yang tak
teratur, putaran yang besar mempunyai ukuran dan semua putaran mempunyai sisa
dari ossikel.Dia itu terdiri dari bagian oral dan aboral.
Pada
ujung-ujung lengan terdapat alat sensor yang bentuknya menyerupai tentakel. Hewan ini memiliki tubuh yang sangat
tebal. Permukaan kulit tubuh kasar, pada bagian
oral atau aboral terdapat duri-duri yang pendek dan tumpul yang disekitar duri
terdapat modifikasi duri yang disebut pedicellaria. Permukaan aboral berbentuk cembung
sedangkan permukaan oralnya berbentuk seperti flat atau lempeng.
Pada
salah satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng
saringan madriporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vaskular air atau
ambulakral.Bintik mata terdapat pada ujung tentakel, bintik mata tersebut
mengandung pigmen merah yang peka terhadap cahaya.
Di
tengah-tengah tubuh bagian aboral terdapat lubang anus. Selain itu di bagian aboral ini juga
terdapat madreporit. Madreporit
ini merupakan lubang yang mempunyai saringan yang menghubungkan air laut dengan
sistem pembuluh air dan lubang kelamin. Pada
permukaan tubuh sebelah oralnya terdapat mulut yang dikelilingi oleh membran
peristom dengan 5 alur ambulakral pada lengan tubuh. Pada tiap alur ambulakral
terdapat dua deret atau empat deret kaki-kaki.
3.
Astropecten
aurantiacus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia.
Phylum :
Echinodermata.
Subphylum : Eleutherozoa.
Classis : Asteroidea.
Ordo : Phanerozonia.
Familia : Astropectenidae.
Genus : Astropecten.
Spesies : Astropecten
aurantiacus
(Sumber : Verma, P.S. 2002)
Astropecten
sp.
Memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan jenis Pentaceros sp. Berbentuk bintang dengan 5 lengan yang
terdiri atas bagain aboral dan oral. Permukaan
kulit tubuh kasar, pada bagian oral atau aboral terdapat duri-duri yang pendek
dan tumpul yang dikelilingi modifikasi duri yang disebut pedicellaria. Pedicellaria berfungsi untuk melindungi
insang dermal, menangkap mangsa dan mencegah serpihan-serpihan serta organisme
kecil agar tidak tertimbun pada permukaan tubuh. Tubuhnya
terbungkus oleh epidermis yang halus. Penyokong
tubuh tersusun dari lembaran kapur atau ossiculus yang terikat oleh muskulus
atau jaringan ikat. Duri-duri
pendek dan tumpul tertutup oleh epidermis. Sistem vaskular air
merupakan bagian dari coelom,. Dengan titik tolak madreporit, saluran batu yang
menuju ke bawah tersambung dengan saluran cincin atau saluran melingkar yang
melingkari daerah mulut. Habitat Astropecten sp ini adalah hidup bebas di laut. Beberapa
pasang muskulus digunakan untuk membuka dan menutup pedicellariae apabila
terangsang. Lengan dapat
dilenturkan oleh otot berserabut yang terdapat dalam dinding tubuh. Pembuluh-pembuluh kaki juga dilengkapi
dengan otot berserabut.
VI.
KESIMPULAN
1. Pada phylum Echinodermata kita mengamati kelas
Asteroidea, kelas ini termasuk bintang laut yang berduri dan sama-sama
mempunyai madreporit, kakitabung dan sistem ambulakral. Dan pada bintang laut
khususnya Astropecten bentuk bintangnya itu sangat teratur.
2. Morfologi Echinodermata khususnya kelas Asteriodea
terdapat 5 buah lengan, memiliki mulut dan anus, terdapat duri-duri
disekeliling tubuhnya, terdapat kaki tabung, madreporit, alat sensor dan sistem
amburaklar.
3. Ciri-ciri dari Echinodermata itu sendiri adalah
bentuknya simetri radial, larvanya juga simetri bilateral, dan lengannya
berjumlah 5. Tidak memilki kepala dan otak dan tidak bersegmen. Permukaan tubuhnya simetri radial,
memiliki kaki ambulakral, tubuh terbungkus oleh epidermis. Saluran pencernaan
sederhana, biasanya lengkap dan tidak memilki anus. Memiliki sistem sirkulasi
yang radial dan mengalami reduksi, respirasi dilakukan dengan insang kecil.
Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang-cabang kearah radial dan
organ reproduksinya terpisah.
4. Awetan yang digunakan pada kelas Asteroidea ialah Astropecten
aurantiacus , Pentaceros spdan
Dendraster
excentricus.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.c.2013. http://www.google.co.id/imgres?q=2.%Astropecten&um=
(diakses
pada 1 April
2013).
Anonim.d.2013.http://books.google.co.id/books?id=MmtYqOgh3FYC&pg=PA242&dq=dollar+laut&hl=id&sa
(diakses pada 1 April
2013).
Hegner,
Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi. London: The Macmillan Company
Collier-Macmilllan Limited.
Mahrudin dan Dharmono. 2013. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. PMIPA FKIP UNLAM.
Banjarmasin.
Radiopoetro.
1986. Zoologi. Erlangga : Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar