Selasa, 30 April 2013

Laporan PKL Arthropoda part I

Diposting oleh Glori Merkristivita di 07.24

PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN
Topik               : Arthropoda
Tujuan             : Mengenal ciri-ciri umum Arthropoda dan membedakan kelompok-kelompok
                           utama Arthropoda.
Hari/tanggal    : Sabtu-Minggu/ 13-14 April 2013
Tempat            : Pantai Takisung
                                                                                                                                                           

I.             ALAT DAN BAHAN
Alat     :          1. Loupe
2. Pinset
3. Jaring penangkap
4. Head lamp
5. Toples
6. Plastik klip/plastik bening
7. Milimeter blok
Bahan    :         1. Eter
2. Kapas
3. Formalin

II.          CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Mencari hewan yang termasuk phylum arthropoda di sekitar Pantai Takisung. Memasukkan sampel ke dalam plastik klip.
3.      Mengamati hewan yang ditemukan. Jika hewan yang tersedia masih hidup, sebaiknya hewan tersebut dibius terlebih dahulu menggunakan eter (obat bius) agar mempermudah dalam mengamati morfologinya dan mencatat hasil pengamatan pada lembaran pertelaan.
4.      Menentukan kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci mengidentifikasi Arthropoda.



III.             TEORI DASAR
Dalam klasifikasi terdapat kingdom/dunia animalia (hewan). Kingdom animalia dapat dibagi menjadi beberapa filum seperti filum vermes dan Filum Arthropoda. Yang termasuk filum vermes yaitu Platyhelmintes, Nemathelminthes, dan Annelida. Sedangkan yang termasuk filum Arthropoda yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, dan Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda). Kita sebagai makhluk ciptaannya patut bersyukur dengan apa yang telah di ciptakannya. Di bumi ini, keanekaragaman hewan sangat beragam jenisnya. Oleh karena itu, kita perlu mengklasifikasikannya untuk mempermudah dalam memepelajarinya. Klasifikasi bertujuan untuk memepermudah mengenal objek yang beranekaragam dengan cara melihat/mencari persamaan dan perbedaan ciri dan sifat pada objek tersebut. Keuntungan yang diperoleh dengan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah mempermudah dalam mencari keterangan tentang makhluk hidup yang dipelajari serta mempermudah dalam penaman nama ilmiah.
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter.
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter. (Karmana,2007)
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata (http://gurungeblog.wordpress.com). Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa. (http://organisasi.org).
Ciri-ciri umum dari Arthropoda ialah mempunyai appendage yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat chtine, sehingga merupakan exoskleton (rangka luar), biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berchitine, sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan, sistem syaraf tangga tali, Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
Klasifikasi Arthropoda ada 8 : Crustacea, Onychopora, Chilopoda, Diplopoda, Insecta, Arachnoidea, Pauropoda dan Symphyla. Hewan-hewan yang termasuk kedalam Arthropoda ialah Udang, Insecta, Scorpio (kalajengking) dan bayak juga yang lainnya. Arthropoda ialoah hewan yang beruas dan tidak mempunyai tulang belakang.

Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam(http://gurungeblog.wordpress.com). Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Ketebalan kutikula sangan bervariasi, tergantung dari spesies hewannya. Kutikula dihasilkan oleh epidermis yang terdiri atas protein dan lapisan kitin. Pada waktu serangga mengadakan pertumbuhan, kutikula akan mengalami pengelupasan (Karmana,2007). Kutikula berfungsi melindungi tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh serangga dan dapat menjadi tempat melekatnya otot, terutama yang berhubungan dengan alat gerak. Otot serangga merupakan otot serat lintang yang susunannya sangat kompleks. Otot ini diperlukan untuk melakukan gerakan yang cepat.
Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan udang, kepala dan dadanya bersatu membentuk sefalotoraks, tetapi ada juga spesies yang sulit dibedakan antara kepala, toraks, dan abdomennya, seperti pada lipan. Pada tiap-tiap segmen tubuh ada yang dilengkapi alat gerak dan ada juga yang tidak dilengkapi alat gerak. Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Tingkat perkembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya.
Sitem peredaran darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh.
Hewan arthropoda yang hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau pada beberapa spesies melalui permukaan tubuh. Sistem ekskresi menggunakan saluran malpighi. Sistem saraf dinamakan sistem saraf tangga tali karena terdiri atas dua ganglion dorsal yang memiliki dua saraf tepi. Setiap saraf trepi dihubungkan oleh saraf melintang sehingga merupakan tangga tali. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, usus, dan anus. Mulut ada yang berfungsi untuk menjilat seperti pada lalat, menusuk dan menghisap seperti pada nyamuk, serta menggigit seperti pada semut.
Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan betina. Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak mengandung kuning telur yang tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur (http://gurungeblog.wordpress.com).
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput (http://gurungeblog.wordpress.com).
Filum arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, dan Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda).
1.      Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta= kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit. Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.

2.      Arachnoidea
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm. Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora. Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after). Pada Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata). Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut. Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma. Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.
Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik. Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa. Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea. Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen. Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula (tunggal=tubulus) Malpighi. Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal. Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).

3.       Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit. Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.
 Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :
a.       Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud. Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
b.      Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda disebut nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur–nimfa (larva) –dewasa (imago). Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
c.       Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sangat berbeda (sempurna). Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur–larva–pupa–dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa. Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
a.       Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.
b.      Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya. :
1.       Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir.
2.      Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus).
3.      Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus)
4.      Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya capung (pantala).
Endopterigota dibedakan menjadi :
-          Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal. Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica)

-          Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes)
-          Diptera hanya memiliki sepasang sayap. Misalnya nyamuk (culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
-           Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap. Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos) Peran Arthropoda bagi manusia

4.      Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita. Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu. Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen. Tubuhnya memanjang seperti cacing. Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal). Tubuhnya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya. Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea. Ekskresinya dengan tubula malpighi. Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal. Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.

Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia. Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai berikut :
1.      Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi. Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor.
2.       Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
3.      Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
Sementara yang merugikan manusia anatara lain :
1.      Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.
2.      Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk
3.      Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
4.       Perusak makanan.Contohnya kutu gabah.
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan Animalia. Dari sekitar 1.250.000 species hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan, 1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang.
Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang perlu lentur. Kutikula secara berklala diganti, dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan.
Tadinya Arthropoda yang ada saat ini dikelompokkan kedalam dua subfilum : Chelicerata dan Mandibulata, ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun belakangan ini, banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda tergolong kedalam empat subfilum : Trilobita, Chelicerata, Crustacea, dan Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda, Pauropoda, Symphyla, yang semuanya tadinya termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta.

IV.             HASIL PENGAMATAN
1.      Tabel pertelaan Phylum Arthropoda
LAMPIRAN PERTELAAN ANTROPODA
Spesies ke-: 1              Nama lokal: luing/keluwing                Nama Spesies:  Julus virgatus
No
Parameter pengamatan
Observasi
Pustaka
1.
Bentuk tubuh
Rangka yang keras/ kepala-dada danperut/ kepalabadangepeng/ kepala, dada, abdomen terpisah
Rangka yang keras
Rangka keras
2.
Bagian tubuh
Panjang rostrum
Tidak terlihat
Tidak terlihat
Bentuk rostrum
Tidak ada
Tidak ada
Warna rostrum
Tidak ada
Tidak ada
Susunangerigi rostrum
Tidak ada
Tidak ada
Jumlahgerigi motif carapace
Tidak ada
Tidak ada
Motif carapace
Tidak ada
Tidak ada
Panjang carapace
Tidak ada
Tidak ada
Antenna (ada/ tidak)
Ada
Ada
Ukuransungut (kecil/ besar)
Kecil
Kecil
Jumlahmaxiliped
Tidak terlihat
Tidak terlihat
Warnamata
Hitam
Hitam
Jumlahruas kaki
Tak terhingga
Tak terhingga
Keadaancapit
Tidak ada
Tidak ada
Jumlahcapit
Tidak ada
Tidak ada
Ukurancapit
Tidak ada
Tidak ada
Warnacapit
Tidak ada
Tidak ada
Kalisera (ada/ tidak)
Tidak ada
Tidak ada
Pedipalpus  (ada/ tidak)
Tidak ada
Tidak ada
3.
Abdomen
Warnabadan
Merah bata
Merah bata
Jumlahsegmen
76
76
Jumlah kaki renang
Tidak ada
Tidak ada
4.
Uropoda
Jumlahuropoda
Tidak ada
Tidak ada
Ukuranuropoda
Tidak ada
Tidak ada
Ukurantelson
Tidak ada
Tidak ada
5.
Ukurantubuh (cm)
Panjang ; lebar; tinggi
P: 14,2 cm, L= 1 mm,  T : 14,2 mm
P: 14,2 cm, L= 1mm,  T : 14,2 mm
6.
Habitat
(darat/ permukaan pantai/ dibawah permukaan pantai/ yang lain)
Darat
Darat
6.
Ciri-ciri spesifik
Mempunyai jumlah kaki yang tak terhingga



7.
Klasifikasi *
Phylum
Arthropoda
Class
Chordate
Sub class
Uniramia
Ordo
Diplopoda
Family
Julidae
Genus
Julus
Spesies
JulusVirgatus
8.
GambarSpesies
FotoPengamatan






Literatur  :

Archispirostreptus_AM.jpg






Keterangan :






*Catatan: 1. Buatlah koleksi spesies yang didapat pada hasil pengamatan       
                   2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas millimeter block          

LAMPIRAN PERTELAAN ARTHROPODA
 Spesies ke-:2              Nama lokal:Kepiting pantai                NamaSpesies: Liocarcinus vernalis
No.

Observasi
Pustaka
1
BentukKarapaks
Membulat
Membulat
Tidakada
3 cm
Tidak
Tidak ada
Bulat keluar
Tidak ada
Tidak ada
Kasar
5
Ukuran margin depan
Tidaka da
Lebarkarapaks
3 cm
Garispemisah margin
Tidak
Keadaan margin lateral
Tidak ada
Bentukmata
Bulat keluar
Permukaandalam palm
Tidak ada
Dactylus kaki
Tidak ada
Permukaan ventral abdomen
Kasar
Ruas abdomen
5
2
Klasifikasi *
Phyllum
Arthropoda
Sub Phyllum
Crustacea
Class
Malacostraca
Sub class
Eumalacostraca
Ordo
Decapoda
Family
Portunidae
Genus
Liocarcinus
Spesies
Liocarcinus vernalis
3.
GambarHasilPengamatan








Literatur  :









Keterangan: 
*Catatan: 1. Buatlah koleksi spesies yang didapat pada hasil pengamatan 
                   2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas millimeter block    


LAMPIRAN PERTELAAN ANTROPODA
      Spesies ke-: 3              Nama lokal:kutu kayu       NamaSpesies:Cylistucus convenus
No
Parameter pengamatan
Observasi
Pustaka
1.
Bentuktubuh
Rangka yang keras/ kepala-dada danperut/ kepalabadangepeng/ kepala, dada, abdomen terpisah
Rangka yang keras

Rangka yang keras


2.
Bagiantubuh
Panjang rostrum
Tidak ada
Tidak ada

Bentuk rostrum
Tidak ada
Tidak ada

Warna rostrum
Tidak ada
Tidak ada

Susunan gerigi rostrum
Tidak ada
Tidak ada

Jumlah gerigi motif carapace
7 pasang
7 pasang

Motif carapace
Licin
Licin

Panjang carapace
0,65 cm
0,65 cm

Antenna (ada/ tidak)
Ada
Ada

Ukuran sungut (kecil/ besar)
Kecil
Kecil

Jumlah maxiliped



Warna mata
Hitam
Hitam

Jumlah ruas kaki



Keadaan capit
Tidak ada
Tidak ada

Jumlah capit
Tidak ada
Tidak ada

Ukuran capit
Tidak ada
Tidak ada

Warna capit
Tidak ada
Tidak ada

Kalisera (ada/ tidak)



Pedipalpus  (ada/ tidak)
Coklathitam
Coklat hitam

3.
Abdomen
Warna badan
7
7

Jumlah segmen
Tidak ada
Tidak ada

Jumlah kaki renang
Tidak ada
Tidak ada

4.
Uropoda
Jumlah uropoda
Tidak ada
Tidak ada
Ukuran uropoda
Tidak ada
Tidak ada
Ukuran telson
Tidak ada
Tidak ada
5.
Ukurantubuh (cm)
Panjang ; lebar; tinggi
0,65 cm, 0,3 cm, 0,2 cm
0,65 cm, 0,3 cm, 0,2 cm
6.
Habitat
(darat/ permukaan pantai/ dibawahpermukaan pantai/ yang lain)
Darat
Darat
6.
Ciri-ciri spesifik
Badan dapat menggulung bentuk bola



7.
Klasifikasi *
Phylum
Arthropoda
Class
Matacostaca
Sub class
Tidakditemukan
Ordo
Isopoda
Family
Cylistidae
Genus
Cylisticus
Spesies
Cylisticuscon venus
8.
GambarSpesies
FotoPengamatan






Literatur  :
220px-Porcellio_scaber_and_Oniscus_asellus_-_Zalné20070205.jpg






Keterangan :









*Catatan: 1. Buatlah koleksi spesies yang didapat pada hasi lpengamatan 
                   2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas millimeter block    
LAMPIRAN PERTELAAN ANTROPODA
Spesies ke-: 4              Namalokal:Udang putih          NamaSpesies:litopeneusva nnamei
No
Parameter pengamatan
Observasi
Pustaka
1.
Bentuktubuh
Rangka yang keras/ kepala-dada danperut/ kepalabadangepeng/ kepala, dada, abdomen terpisah
Rangka yang keras
Rangka yang keras
2.
Bagiantubuh
Panjang rostrum
1.6 cm
1.6 cm
Bentuk rostrum
Bergaris dan lunak
Bergaris dan lunak
Warna rostrum
Bening coklat
Bening coklat
Susunan gerigi rostrum
bergerigi biasa
bergerigi biasa
Jumlah gerigi motif carapace
7
7
Motif carapace
Bintik-bintik hitam
Bintik-bintik hitam
Panjang carapace
2,2 cm
2,2 cm
Antenna (ada/ tidak)
Ada 2
Ada 2
Ukuran sungut (kecil/ besar)
Kecil
Kecil
Jumlah maxiliped
Dua
Dua
Warna mata
Bening corak coklat
Bening corak coklat
Jumlah ruas kaki
Tidak terlihat
Tidak terlihat
Keadaan capit
Tidak ada
Tidak ada
Jumlah capit
Tidak ada
Tidak ada
Ukuran capit
Tidak ada
Tidak ada
Warna capit
Tidak ada
Tidak ada
Kalisera (ada/ tidak)
Tidak ada
Tidak ada
Pedipalpus  (ada/ tidak)


3.
Abdomen
Warna badan
Putih
Putih
Jumlah segmen
Lima
Lima
Jumlah kaki renang
10 kaki / 5 pasang
10 kaki / 5 pasang
4.
Uropoda
Jumlah uropoda
4
4
Ukuran uropoda
1 cm
1 cm
Ukuran telson
1 cm
1 cm
5.
Ukurantubuh (cm)
Panjang ; lebar; tinggi
P: 7,2 cm
P: 7,2 cm
6.
Habitat
(darat/ permukaan pantai/ dibawah permukaan pantai/ yang lain)
Dibawah permukaan pantai
Dibawah permukaan pantai
6.
Ciri-cirispesifik
Mata umumnyaberjumlah 8

7.
Klasifikasi *
Phylum
Arthropoda
Class
Malacostraca
Sub class
-
Ordo
Oecapcoa
Family
Panaeidae
Genus
Litopenaeus
Spesies
Litopeaeus vannamaei
8.
GambarSpesies
FotoPengamatan






Literatur  :
UdangPutihBesar.jpg






Keterangan :






*Catatan: 1. Buatlah koleksi spesies yang didapat pada hasil pengamatan 
                   2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas millimeter block    


 

LAMPIRAN PERTELAAN ANTROPODA
Spesies ke-: 5                   Namalokal:laba-laba                                   Nama Spesies: Lycosidae sp
No
Parameter pengamatan
Observasi
Pustaka
1.
Bentuktubuh
Rangka yang keras/ kepala-dada danperut/ kepalabadangepeng/ kepala, dada, abdomen terpisah
Kepala-dada dan perut
Sefalotoraks dan abdomen
2.
Bagiantubuh
Panjang rostrum
Tidak ada
Tidak ada
Bentuk rostrum
Tidak ada
Tidak ada
Warna rostrum
Tidak ada
Tidak ada
Susunan gerigi rostrum
Tidak ada
Tidak ada
Jumlah gerigi motif carapace
Tidak ada
Tidak ada
Motif carapace
berbulu
Berbulu
Panjang carapace
O,7 cm
O,7 cm
Antenna (ada/ tidak)
tidak
Tidak
Ukuran sungut (kecil/ besar)
Tidak ada
Tidak ada
Jumlah maxiliped


Warna mata
hitam
Hitam
Jumlah ruas kaki
7
7
Keadaan capit
Tidak ada
Tidak ada
Jumlah capit
Tidak ada
Tidak ada
Ukuran capit
Tidak ada
Tidak ada
Warna capit
Tidak ada
Tidak ada
Kalisera (ada/ tidak)
Ada
Ada
Pedipalpus  (ada/ tidak)


3.
Abdomen
Warna badan
Coklat gelap
Coklat gelap
Jumlah segmen
Tidak bersegmen
Abdomen tidak bersegmen
Jumlah kaki renang
Tidak ada
Tidak ada
4.
Uropoda
Jumlah uropoda
Tidak ada
Tidak ada
Ukuran uropoda
Tidak ada
Tidak ada
Ukuran telson
Tidak ada
Tidak ada
5.
Ukurantubuh (cm)
Panjang ; lebar; tinggi
1 cm, 0,3cm , 0,2 cm.
1cm, 0,3cm, 0.2 cm
6.
Habitat
(darat/ permukaan pantai/ dibawahpermukaan pantai/ yang lain)
Darat
Darat
6.
Ciri-cirispesifik




7.
Klasifikasi *
Phylum
Arthropoda
Class
Arachnidae
Sub class
Tidakditemukan
Ordo
Aroneceae
Family
Lycusidae
Genus
Lycusa
Spesies
Lycosidae sp
8.
GambarSpesies
FotoPengamatan







Literatur  :






Keterangan :






*Catatan: 1. Buatlahkoleksispesies yang didapatpadahasilpengamatan      
                   2. Dokumentasikanspesieshasilpengamatandiatasmillimeter block         


LAMPIRAN PERTELAAN ANTROPODA
Spesies ke-: 6              Nama lokal: Udang rebon                   Nama Spesies: Mysis penaeus
No
Parameter pengamatan
Observasi
Pustaka
1.
Bentuktubuh
Rangka yang keras/ kepala-dada danperut/ kepalabadangepeng/ kepala, dada, abdomen terpisah
Kepala-dada dan perut
Sefalotoraks dan abdomen
2.
Bagian tubuh
Panjang rostrum
0,1 cm
-
Bentuk rostrum
Memanjang
Memanjang
Warna rostrum
Putih
Putih
Susunangerigi rostrum
Tidak ada
-
Jumlah gerigi motif carapace
Tidak ada
-
Motif carapace
Putih
Putih
Panjang carapace
0,3 cm
0,3 cm
Antenna (ada/ tidak)
Ada
Ada
Ukuransungut (kecil/ besar)
Kecil
Kecil
Jumlah maxiliped
3 pasang
3 pasang
Warnamata
Hitam
Hitam
Jumlah ruas kaki
4 ruas
4 ruas
Keadaan capit
Kecil
Kecil
Jumlah capit
1 pasang
1 pasang
Ukuran capit
kecil
kecil
Warna capit
Putih
Putih
Kalisera (ada/ tidak)
Tidak
Tidak
Pedipalpus  (ada/ tidak)
Tidak
Tidak
3.
Abdomen
Warna badan
Putih kekuningan
Putih kekuningan
Jumlah segmen
6 segmen
-
Jumlah kaki renang
5 pasang
-
4.
Uropoda
Jumlah uropoda
1 pasang
-
Ukuran uropoda
3,2 mm
-
Ukuran telson
1,8 mm
-
5.
Ukuran tubuh (cm)
Panjang ; lebar; tinggi
1 cm ; 1,2 cm ; 0,8 cm

6.
Habitat
(darat/ permukaanpantai/ dibawahpermukaanpantai/ yang lain)
Dibawah permukaan pantai

6.
Ciri-cirispesifik
Ukurannya kecil.

7.
Klasifikasi *
Phylum
Arthropoda
Class
Malacostraca
Sub class

Ordo
Mysida
Family
Mysidae
Genus
Mysis
Spesies
Mysis penaeus
8.
GambarSpesies
FotoPengamatan
Literatur  :

Keterangan :






*Catatan: 1. Buatlahkoleksispesies yang didapatpadahasilpengamatan      
                   2. Dokumentasikanspesieshasilpengamatandiatasmillimeter block         


  


        






0 komentar:

Posting Komentar

 

Glori's blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos