Selasa, 30 April 2013

Laporan PKL Arthropoda part III

Diposting oleh Glori Merkristivita di 08.46
V.   ANALISIS DATA

1.      Luing (Julus Virgatus)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Chordate
Sub Class  : Uniramia
Ordo          : Diplopoda
Family       : Julidae
Genus        : Julus
Species      : JulusVirgatus
Hewan kaki seribu atau keluwing termasuk dalam kelas Diplopoda. Diplopoda merupakan hewan terrestrial yang bergerak lambat. Biasa disebut dengan nama cacing kawat. Bertempat tinggal di darat terutama di tempat-tempat yang lembab, gelap, dibawah batu, dedaunan atau di dalam kayu yang lapuk dan hidup sebagai binatang pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora). Luing memiliki bentuk tubuh yang terdiri atas kepala dan badan, bentuknya silindris dan beruas-ruas, di setiap ruasnya terdapat satu sampai dua pasang kaki, tidak memiliki kaki pada pasang segmen ketiga, panjang tubuh 12 mm. Walaupun demikian jumlah total kakinya tidak mencapai seribu seperti namanya. Warna tubuhnya coklat kekuning-kuningan. Bagian kepalanya terdiri atas lima segmen, thorax terdiri atas empat segmen dan bagian perut dengan 20-100 segmen. Luing memiliki sepasang antena yang pendek dan dua kelompok mata tunggal yang terdiri dari sekumpulan oselli pada kepalanya. Tidak memiliki taring dan bernapas dengan trakea. Di bagian bawah dari ruas yang paling belakang terdapat anus yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air dari metabolisme. Tidak mempunyai cakar beracun. Alat kelaminnya terpisah.

2.      Kepiting (Crustacea)
Kingdom               : Animalia
Pylum                    : Arthropoda
Sub Phylum            : Malacostraca
Classis                   : Eumalacostraca
Ordo                      : Decapoda
Family                   : Portunidae
Genus                    : Liocarcinus
Species                  : Liocarcinus vernalis
Kepiting sejati mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, kecuali beberapa saja (misalnya, Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxillipedcarapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang . Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih ("phyllobranchiate"), mirip dengan insang udang, namun dengan struktur yang berbeda

3.      Kutu kayu (Cylistucus convenus)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Matacostaca
Ordo          : Isopoda
Family       : Cylistidae
Genus        : Cylisticus
Species      : Cylisticus convexus
Kutu kayu diklasifikasikan sebagai Isopoda terestrial, dan merupakan milik kelas Crustacea. Crustacea termasuk lobster, kepiting, udang, dan daphnia (kutu air). Para crustasea, pada gilirannya, adalah bagian dari kelompok yang lebih besar, Arthropoda, atau hewan bersendi berkaki. Semua arthropoda memiliki kutikula tangguh luar, batang dibagi menjadi segmen, dan anggota badan yang, karena kutikula kaku mereka, mengartikulasikan tentang sendi fleksibel.
Kutu kayu mudah dikenali oleh pipih atau bulat yang didukung profil mereka, tujuh pasang kaki, dan antena tajam-siku. Beberapa spesies dapat menggulung menjadi bola ketika terganggu, maka nama, pillbugs. Kepala luas memiliki 4 pasang mulut dan diikuti oleh 7 segmen batang utama, yang menanggung anggota badan berjalan. Di balik ini adalah 6 segmen yang lebih kecil terdiri pleon tersebut. Segmen pleon juga membawa anggota badan, tetapi ini banyak dimodifikasi. Pertama 5 pasang adalah pleopods. Ini diratakan dan membentuk satu set tumpang tindih insang terlihat di bagian bawah hewan. Mereka memiliki banyak fungsi termasuk reproduksi, pertukaran gas, dan ekskresi. Dalam beberapa spesies kutikula dari pleopods dalam-dilipat, menciptakan keputihan, bercabang tubulus yang merupakan paru-paru pleopodal. Pasangan akhir pelengkap, para uropods, proyek dari belakang hewan dan sensorik dan defensif dalam fungsi.
Cylisticus convexus, hanya spesies kita yang mampu bergulir menjadi bola, memiliki permukaan atas yang gelap, mengkilap, abu-abu-hitam ditandai dengan pucat, coretan tembus. Lima pasang paru-paru pleopodal terlihat sebagai bercak pucat di pinggiran luar
pleopods. Ini pillbugs adalah 0,3-0,5 inci (8-12 mm) panjang.

4.      Udang putih (litopeneusva nnamei)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Malacostraca
Ordo          : Oecapcoa
Family       : Panaeidae
Genus        : Litopenaeus
Species      : Litopeaeus vannamaei
Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau Carapace. Bagian depan meruncing dan melengkung membentuk huruf S yang disebut cucuk kepala atau rostrum. Pada bagian atas rostrum terdapat 7 gerigi dan bagian bawahnya 3  gerigi (Wikipedia, 2010).

5.      Laba-laba (Lycosidae sp)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Arachnidae
Ordo          : Aroneceae
Family       : Lycusidae
Genus        : Lycusa
Species      : Lycosidae sp
Laba-laba adalah hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera --yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat-- dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.

6.      Udang rebon (Mysis penaeus)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Malacostraca
Sub Class  :
Ordo          : Mysida
Family       : Mysidae
Genus        : Mysis
Species      : Mysis penaeus
Udang rebon adalah salah satu Famili Penaeidae, Genus Penaeus. Dengan kulit agak keras, tetapi tidak kaku. Mempunyai tanda istimewa pada badan terdapat ban ungu hitam dan pada masing-masing ruas terdapat 2 ban. Warna tersebut jelas sekali pada udang yang masih hidup. Warna kaki pada umumnya berwarna merah. Memiliki ukuran Panjang badan dapat mencapai 35 cm dan umumnya berukuran 20 – 25 cm.

7.      Capung hijau (Odonata sp)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Insecta
Ordo          : Orthoptera
Sub Ordo      : Zygoptera
Family       : Blattidae
Genus        : Odonata
Species      : Odonata sp.
Capung merupakan serangga yang menarik, memiliki 4 sayap yang berselaput dan banyak sekali urat sayapnya. Bentuk kepala besar dengan mata yang besar pula. Antena berukuran pendek dan ramping. Capung ini memiliki toraks yang kuat dan kaki yang sempurna. Abdomen panjang dan ramping, tidak mempunyai ekor, tetapi memiliki berbagai bentuk umbai ekor yang telah berkembang dengan baik. Mata capung sangat besar dan disebut mata majemuk, terdiri dari banyak mata kecil yang disebut ommatidium. Dengan mata ini capung mampu melihat ke segala arah dan dengan mudah dapat mencari mangsa atau meloloskan diri dari musuhnya, bahkan dapat mendeteksi gerakan yang jauhnya lebih dari 10 m dari tempatnya berada.

8.      Belalang hijau (Disosteria Carolina)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Insecta
Ordo          : Orthoptera
Sub Ordo       : Caelifera
Family       : Locuctidae
Genus        : Dissosteria
Species      : Disosteria carollina
Belalang (Dissosteria carollina) ; merupakan spesies dari filum Arthropoda pada kelas Insecta. Tubuh terbagi atas tiga bagian yang jelas yaitu kepala, thoraks, dan abdomen. Terdapat tiga pasang kaki pada thoraks yang beruas-ruas dimana satu pasang kaki sangat besar dengan femur berotot daging dan bertibia panjang yang berguna untuk meloncat. Memiliki mulut yang terdiri atas maksila dan mandibula. Memiliki sayap. Hidup bebas.

9.      Kupu-kupu (Eurema hecabe)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Insecta
Ordo          : Lepidoptera
Family       : Picridae
Genus        : Eurema
Species      : Eurema hecabe
Eurema hecabe merupakan kupu-kupu yang tergolong kecil dan masuk ke dalam Famili Pieridae. Sisi bawah sayap berwarna kuning dengan noda hitam halus, lebih banyak pada betina dibandingkan pada jantan. Pada sayap belakang terdapat bintik-bintik hitam yang tersusun tidak teratur. Kepala, dada, dan perut bagian dorsal berwarna hitam, sedangkan bagian ventral berwarna kuning pucat. Kupu-kupu ini memiliki bentangan sayap ± 5 cm. Kupu Eurema yang masuk dalam famili Pieridae ini memang termasuk jenis kupu yang cukup umum dijumpai. Ukurannya cukup mungil, gerakannya lincah.

10.  Capung coklat (Macromia)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthtropoda
Classis       : Insecta
Ordo          : Odonata
Family       : Libellulidae
Genus        : Macromia
Species      : Macromia magnifica
Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki abdomen yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.

11.  Lebah madu (Apis mellifera)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Insecta
Ordo          : Orthoptera
Sub Ordo   : Exoptera
Family       : Apidae
Genus        : Apis
Species      : Apis mellifera
Lebah termasuk dalam kelas insekta dan tergolong dalam jenis serangga yang berdarah dingin yakni hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh perubahan suhu hawa yang ada disekitarnya. Menurut Sumoprastowo dan Suprapto (1993) lebah madu termasuk dalam famili Apidae. Terdapat di Eropa, Afrika, dan Asia. Pada Apidaae, madu dan tepung sari disimpan dalam sisiran yang vertikal, dan tempayak dibesarkan dalam sisiran yang sama.
Tubuh lebah madu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen). Seperti halnya insekta lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat otot bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang mengandung Chitin dan menutupi organ dalam.

12.  Belalang sembah (Stagmomentis Carolina)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Insecta
Ordo          : Orthoptera
Sub Ordo       : Exopterygota
Family       : Mantidae
Genus        : Stagmomantis
Species      : Stagmomantis carolina
Belalang memiliki sayap 2 pasang, memiliki sepasang antenna, dan 2 buah mata majemuk. Sayap depan pada belalang lebih sempit dibanding sayap belakang. Vena-vena pada sayap depan menebal atau mengeras yang disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan. Selain itu, belalang juga mempunyai 3 pasang kaki.

13.  Kepik (Diconocoris hewetti)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Insecta
Sub Class  :
Ordo          : Coleoptera
Sub Ordo      : Coccinelidae
Family       : Coecinelidae
Genus        : Coccinella
Species      : Diconocoris hewetti
Ciri khas utama serangga anggota Hemiptera adalah struktur mulutnya yang berbentuk seperti jarum. Mereka menggunakan struktur mulut ini untuk menusuk jaringan dari makannya dan kemudian menghisap cairan di dalamnya. Hemiptera sendiri adalah omnivora yang berarti mereka mengonsumsi hampir segala jenis makanan mulai dari cairan tumbuhan, biji-bijian, serangga lain, hingga hewan-hewan kecil seperti ikan.
Hemiptera tidak mengalami metamorfosis sempurna. Anakan serangga dari ordo Hemiptera yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukuranya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong.
Serangga anggota Hemiptera perlu melakukan perkawinan agar betinanya bisa membuahi telurnya dan berkembang biak, namun kutu daun atau afid yang juga merupakan anggota Hemiptera bisa melakukan partenogenesis (melahirkan tanpa kawin) sehingga mereka tetap bisa berkembang biak tanpa harus kawin lebih dulu.

14.  Kumbang badak (Phylium scythe)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Insecta
Ordo          : Orthoptera
Sub Ordo  : Exopterygota
Family       : Phamidae
Genus        : Phyllium
Species      : Phyllium
Panjang tubuh jantan 30-54 mm (tidak termasuk tanduk), panjang tubuh betina 30-52 mm. Dulunya kumbang ini merupakan serangga terbesar di Jepang sebelum ditemukannya Cheirotonus jambar di Pulau Okinawa. Selain sebuah antena di bagian kepala, imago jantan memiliki satu antena pendek di bagian dada yang sebenarnya adalah sebagian dari eksoskeleton yang mencuat ke luar. Kegunaannya sebagai senjata ketika berkelahi memperebutkan pakan dan betina. Panjang antena bervariasi bergantung besar ukuran tubuh. Keadaan pakan dalam stadium larva memengaruhi ukuran tubuh stadium dewasa.
Kumbang badak jepang giat di permukaan dahan yang vertikal dari pohon berkayu keras. Ujung cakar pengait dipakai untuk menempel di permukaan kulit kayu. Ketika berkelahi, kumbang ini menggunakan prinsip pengungkit hingga lawan terlontar akibat cakar pengait lawan terlepas dari kulit kayu. Lawan yang kalah tidak berusaha dikejar. Dalam perkelahian kumbang badak jepang tidak ada saling bunuh atau melukai.


15.   Belalang coklat (P. fumosa)
Klasifikasi
Kingdom               :Animalia
Filum                     : Arthropoda
Kelas                     : Insecta
Ordo                      : Orthoptera
Sub ordo               : Acfidoidae
Famili                    : Acrididae
Genus                    : Phiaeoba
Spesies                  : P. fumosa
Tipe ordo ini memiliki 2 pasang sayap. Sayap depan lebih kecil daripada sayap belakang dan memiliki vena-vena yang menebal yang disebut dengan tegmina. Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki melekat pada bagian thorakal. . Pada segmen/ruas pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanium. Spirakulum yang meruapkan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen/thorax. Anus dan alat genetalia terdapat pada ujng abdomen. Belalang memiliki alat tambahan yang berupa sepasang mata faset (majemuk), dua buah antena, dan tiga buah mata sederhana (oseli).

16.  Semut rangrang
Klasifikasi
Kingdom               :Animalia
Filum                     : Arthropoda
Kelas                     : Insecta
Ordo                      : Hymnoptera
Famili                    : Formicidae
Genus                    : Oecophylla
Spesies                  : Oecophylla sp.
Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.
Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi. Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut bulldog Australia, memiliki penglihatan yang baik. Pada kepalanya juga terdapat sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula yang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke semut lain atau larvanya.
Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan. Sebagian besar semut jantan dan betina calon ratu memiliki sayap. Namun, setelah kawin betina akan menanggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak bersayap. Semut pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap.
Di bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang penting, termasuk organ reproduksi. Beberapa spesies semut juga memiliki sengat yang terhubung dengan semacam kelenjar beracun untuk melumpuhkan mangsa dan melindungi sarangnya.

17.  Semut hitam (Monomorium sp)
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Insecta
Ordo          : Hymnoptera
Family       : Formicidae
Genus        : Monomorium
Species      : Monomorium sp
Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.
Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi. Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut bulldog Australia, memiliki penglihatan yang baik. Pada kepalanya juga terdapat sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula yang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke semut lain atau larvanya.
Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan. Sebagian besar semut jantan dan betina calon ratu memiliki sayap. Namun, setelah kawin betina akan menanggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak bersayap. Semut pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap.
Di bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang penting, termasuk organ reproduksi. Beberapa spesies semut juga memiliki sengat yang terhubung dengan semacam kelenjar beracun untuk melumpuhkan mangsa dan melindungi sarangnya. Spesies semut seperti Formica yessensis memiliki kelenjar penghasil asam semut yang bisa disemprotkan ke arah musuh untuk pertahanan.

18.  Lalat gantung
Klasifikasi
Kingdom   : Animalia
Pylum        : Arthropoda
Classis       : Insecta
Ordo          : Diptera
Subordo    : Cylclorropha
Family       : Tachinidae
Genus        : Ormia
Species      : Ormia ochracea
Lalat mempunyai panjang tubuh sekitar 3 sampai 4 mm, tubuhnya berwarna kuning kecoklatan. Telurnya berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur p erhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telurnya dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut. Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio.

II.                KESIMPULAN
1.      Arthropoda merupakan phylum terbesar dalam kingdom Animalia.
2.       Ciri-ciri umum dari Arthropoda adalah :
a.       mempunyai appendage yang beruas
b.      tubuh bilateral simetris
c.       tubuh di bungkus oleh zat chitine
d.      biasanya ruas terdapat pada bagian tubuh yang tidak berchitine
e.       system syaraf tangga tali
f.       memiliki haemocoel.
3.      Klasifikasi Arthropoda terbagi menjadi 8 Kelas sebagai berikut : (1) Crustacea, (2) Onychophora, (3) Chilopoda, (4) Diplopoda, (5) Insecta (Hexapoda), (6) Arachnoidea, (7) Pauropoda, dan (8) Symphyla.

III.             DAFTAR PUSTAKA
Anonim a.2013.http://www.google.co.id/imgres?q=udang+galah&start=130&um=   1&hl=id&lr=lang_id&client=firefox-a&hs=Rax&rls=org.mozilla. Diakses pada  26 April 2013.

Anonim b.2013.http://www.google.co.id/imgres?q=belangkas&um=1&hl=id&lr=la            ng_id&client=firefox-a&rls=org.mozilla. Diakses pada 26 April      2013.

Anonim c.2013.http://www.google.co.id/imgres?q=lipan&hl=id&client=firefox-            a&hs=C8c&sa=X&rls=org.mozilla. Diakses pada 26 April 2013.

Anonim d.2013.http://www.google.co.id/imgres?q=kaki+seribu&hl=id&client=fire           fox-a&hs=PAd&rls=org.mozilla. Diakses pada 26 April 2013.

Anonim e.2013.  http://medahchioo.blogspot.com/2011/04/kecoa.html.        Diakses pada 26 April 2013.

Anonim f.2013. http://www.google.co.id/imgres?q=acraea+violae&hl=id&lr=lang_            id&biw=1366&bih=631&tbs=lr:lang_1id&tbm=isch&tbnid=fXuB oyjeLIJkM:&imgrefurl. Diakses pada 26 April 2013.
Anonim g.2013. http://www.google.co.id/imgres?q=capung&start=45&num=10&hl            =id&lr=lang_id&biw=1366&bih=631&tbs=lr:lang_1id&tbm=isch            &tbnid=XP0CVGkGWZ5vMM:&imgrefurl. Diakses pada 26 April 2013.

Anonim h.2013.http://www.google.co.id/imgres?q=laba-            laba&hl=id&lr=lang_id&biw=1366&bih=631&tbs=lr:lang_1id&tb            m=isch&tbnid=mmG_potbxgtplM:&imgrefurl. Diakses pada 26 April 2013.

Anonim i.2013. http://www.google.co.id/imgres?q=semut&hl=id&lr=lang_id&biw            =1366&bih=631&tbs=lr:lang_1id&tbm=isch&tbnid=mQqglONUs            kJpiM:&imgrefurl. Diakses pada 26 April 2013.

Anonim j.2013. http://www.google.co.id/imgres?q=belalang&hl=id&sa=X&biw=1            366&bih=631&tbm=isch&prmd=imvnsb&tbnid=ZFpCcf0P9Lwu  mM:&imgrefurl. Diakses pada 26 April 2013.

Anonim k.2013. http://www.google.co.id/imgres?q=semut&hl=id&lr=lang_id&biw            =1366&bih=631&tbs=lr:lang_1id&tbm=isch&tbnid=mQqglONUs            kJpiM:&imgrefurl. Diakses pada 26 April 2013.


Anonim m.2013.  http://220px-Porcellio_scaber_and_Oniscus_asellus_-_Zalné20070205. Diakses 28 April 2013.

Anonim.n.2013.http://www.google.com/search?q=udang+putih&hl=en&gbv=2&gs_l=heirloomhp.3...86164.112344.0.112702.29.21.5.3.0.0.1802.8997.1j2j3j1j1j3j1j1j2.15.0...0.0...1ac.1.DpAT9aYPfQQ&oq=udang+putih . Diakses 28 April 2013.


Anonim p.2013.http://propolismadulebah.files.wordpress.com/2011/04/lebah.jpg. diakses 28 April 2013.



Hala,Yusminah. Daras Biologi Umum II. Makassar: Alauddin Press. 2007.

Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi.     London: The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited.

Jutje  S Lahay. Zoologi Invetebrata. Makassar: Universitas Negeri Makassar. 2006.

Kastawi Y,dkk.2005.zoologi avertebrata.UM Press : Malang

Kimball, Jhon W. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Mahrudin dan Dharmono. 2013. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. PMIPA FKIP UNLAM. Banjarmasin.

Radiopoetro, 1996. Zoologi. Penerbit Erlangga. Jakarta

Rusyan, adun.2011.Zoologi invertebrate (teori dan praktik). Alfeta. Bandung.

Slamet Adeng dan Madang Kodri.2008.Zoologi Vertebrata.laboratorium biologi program studi pendidikan biologi FKIP UNSRI.  Indralaya

Suwignyo,Sugiarto. Avetebrata Air Jilid I1. Jakarta: Penebar Swadaya. 2005.

Tim Dosen. Penuntun Praktikum Zoologi Invetebrata. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.2011.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Glori's blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos