Topik : Percobaan IOD
Tujuan : Untuk mengetahui kandungan pati dengan
uji IOD
Hari/Tanggal : Jumat/15 Maret 2013
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
Unlam Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.
Tabung
reaksi
2.
Rak
tabung reaksi
3.
Water
bath
4.
Pipet
tetes
5.
Baki
6.
Kertas
label
Bahan :
1.
Larutan
uji (amilum 1 %, glukosa 1 %, Dextrosa 1%, dekstrosa 1 %, laktosa 1 %, dan
agar-agar 1 %)
2.
Iodium
dan NaOH
II.
CARA KERJA
1.
Menyiapkan
alat dan bahan.
2.
Memberi
label pada 12 tabung reaksi dengan keterangan:
a.
A
untuk larutan amilum, A1 ditetesi IOD, A2 ditetesi NaOH.
b.
B
untuk larutan sukrosa, B1 ditetesi IOD, B2 ditetesi NaOH.
c.
C
untuk larutan glukosa, C1 ditetesi IOD, C2 ditetesi NaOH.
d.
D
untuk larutan dekstrosa, D1 ditetesi IOD, D2 ditetesi
NaOH.
e.
E
untuk larutan laktosa, E1 ditetesi IOD, E2 ditetesi NaOH.
f.
F
untuk larutan agar-agar, F1 ditetesi IOD, F2 ditetesi
NaOH.
3.
Memasukkan
larutan uji ke dalam tabung reaksi masing-masing 15 tetes pada 2 tabung reaksi.
4.
Menambahkan
5 tetes IOD dan 5 tetes NaOH pada tabung reaksi yang sesuai dengan keterangan
pada label.
5.
Mengamati
perubahan warna yang terjadi dan memasukkannya pada tabel hasil pengamatan.
6.
Memanaskan
seluruh tabung yang berisi lautan uji dengan menggunakan water bath selama 5
menit dengan suhu 90˚ C.
7.
Mengambil
tabung reaksi yang telah dipanaskan dan mengamati perubahan warna yang terjadi,
serta memasukkannya pad atabel hasil pengamatan.
8.
Membuat
kesimpulan.
III.
TEORI DASAR
Karbohidrat adalah golongan
senyawa yang terdiri dari unsur-unsur C, H, dan O. Karbohidrat memiliki rumus umum
Cn(H2O)m. Harga n dan m boleh sama juga berbeda,
tetapi jumlah atom H harus dua kali jumlah atom O.
Sifat-sifat kimia karbohidrat
antara lain :
a.
Banyaknya
isomer ruang suatu karbohidrat adalah 2n dengan n menyatakan jumlah atom C
simetri.
b.
Karbohidrat
dapat mereduksi hidroksida-hidrosksi dan logam dan karbohidrat itu sendiri akan
teroksidasi.
c.
Oksidasi
pada karbohidrat menghasilkan asam.
d.
Karbohidratumumnyadapatdiragikanmenjadietanoldan
CO2 ( gas ).
Sifat-sifat fisik
karbohidrat ada yang berupa zat padat pada suhu kamar, ada yang berupa hablur,
tidak berwarna (misal: sukrosa dan glukosa), zat padat amorf atau pati dan basa
serat/selulosa. Sebagian besar karbohidrat mempunyai sifat dapat memutar bidang
polarisasi cahaya. Sebagai patokan, dapat dilihat gugus OH pada atom C kedua sebelum
terakhir. Apabila OH terletak disebelah kanan berarti memutar bidang polarisasi
ke kanan dan diberi awalan d ( dekstro ) dan apabila OH ke kiri diberi awalan l
( Levo ) berarti memutar bidang polarisasi ke kiri.
Karbohidrat
adalah polihidroksil aldehida atau keton yang disusun oleh dua sampai delapan
monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Dalam tumbuh-tumbuhan,
karbohidrat dihasilkan dari fotosintesis dan mencakup selulosa serta pati. Pada
jaringan hewan, karbohidrat berbentuk glukosa dan glikogen. Fungsi
karbohidratyaitu untuk sumber energi,
pemanis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolism lemak,
penawar racun, baik untuk yang terkena konstipasi (sembelit), dan masih banyak
manfaat lainnya.
Pada umumnya
karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih yang sukar larut dalam pelarut
organic tetapi larut dalam air (kecuali beberapa polisakarida). Karbohidrat
dibagi dalam 3 golongan, yaitu:
a.
Monosakarida;
adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana lagi, dapat dibedakan berdasarkan banyaknya atom C pada molekulnya,
dan gugus aldehid atau keton yang dikandung berubah jadi aldosa dan ketosa.
Monosakarida merupakan gula sederhana yang memiliki satu atom karbon asimetrik,
contoh: glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan ribosa.
b.
Oligosakarida;
adalah karbohidrat yang tersusun dari dua samapi sepuluh molekul monosakarida yang
digabungkan oleh ikatan kovalen. Biasanya dikenal dengan disakarida, contoh:
maltosa, laktosa, dan sukrosa.
c.
Polisakarida;
adalah karbohidrat yang mengandung lebih dari sepuluh monosakarida yang
berikatan. Bila dihidrolisis dapat menghasilkan lebih dari 6 molekul
monosakarida, contoh: glikogen dan amilum (pati) merupakan polimer glukosa.
Berfungsi untuk penyimpanan karbohidrat.
IV.
HASIL PENGAMATAN
a. Flow
Chart
b. Tabel
Pengamatan
No.
|
Larutan Uji
|
Ditambahkan IOD (X1)
|
Ditambahkan NaOH (X2)
|
||
Sebelum dipanaskan
|
Sesudah dipanaskan
|
Sebelum dipanaskan
|
Sesudah dipanaskan
|
||
1.
|
Amilum 1 %
|
Kuning keruh
|
Keruh
|
Bening
|
Bening
|
2.
|
Sukrosa 1 %
|
Kuning
|
Bening
|
Bening
|
Bening
|
3.
|
Glukosa 1 %
|
Kuning
|
Bening
|
Bening
|
Jingga
|
4.
|
Dekstrosa 1 %
|
Kuning
|
Bening
|
Bening
|
Jingga muda
|
5.
|
Laktosa 1 %
|
Kuning
|
Bening
|
Bening
|
Jingga tua
|
6.
|
Agar-agar 1 %
|
Keruh
|
Bening
|
Keruh
|
Bening
|
Keterangan :
A = Amilum 1%
B = Sukrosa 1%
C = Glukosa 1%
D = Dekstrosa 1%
E = Laktosa 1%
F = Agar-agar 1%
A1, B1, C1,
D1, E1, F1 ditetesi 5 tetes IOD
A2, B2, C2,
D2, E2, F2 ditetesi 5 tetes NaOH
I.
ANALISIS DATA
Amilum
pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin dalam
komposisi yang berbeda-beda, yaitu 10-20 % amilosa dan 80-90 % amilopektin.
Amilosa tersusun dari ikatan α-glukosa dengan ikatan glikosida α (1-6). Amilosa
memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket.
Amilopektin dapat memiliki jumlah molekul glukosa mulai dari ratusan sampai
puluhan ribu. Sementara amilosa terdiri dari seribu molekul glukosa. Struktur
kimia amilum (pati) secara pasti belum diketahui namun diduga bahwa bagian luar
dari butiran amilum sebagai amilosa, sedangkan bagian dalam butirannya sebagai
amilopektin.
Untuk
mengidentifikasi adanya kandungan amilum pada larutan uji, kita dapat
menggunakan pereaksi yaitu larutan IOD dan NaOH sebagai basa. Dalam praktikum
ini, apabila bahan uji membentuk endapan dan berwarna putih keruh, maka
menandakan bahwa bahan uji tersebut mengandung amilum (pati).
Berdasarkan
hasil pengamatan, larutan amilum 1% membentuk warna kuning keruh saat
ditambahkan larutan IOD. Hal ini menandakan bahwa larutan amilum mengandung zat
pati (amilum) yang tinggi, sedangkan
larutan sukrosa 1%, glukosa 1%, dekstrosa 1%, dan laktosa 1% membentuk warna
kekuningan tanpa endapan. Hal ini membuktikan bahwa larutan-larutan uji
tersebut hanya mengandung sedikit zat pati. Larutan agar-agar menjadi keruh
saat dicampurkan dengan larutan IOD, hal ini membuktikan bahwa agar-agar
mengnadung zat pati yang tinggi. Namun setelah dipanaskan, larutan amilum tetap
menjadi keeruh sedangkan larutan uji lain menjadi bening. Peristiwa ini
menandakan bahwa larutan amilum tetap mengandung zat pati yang tinggi meskipun
dalam keadaan suhu tinggi, sedangkan larutan uji yang lain kandungannya menjadi
hilang.
Saat
ditambahkan NaOH, larutan agar-agar menjadi keruh pada suhu kamar. Hal ini menandakan
bahwa agar-agar mengandung zat pati yang stabil saat bercampur dengan basa,
sedangkan larutan uji lain menjadi bening (menandakan bahwa larutan uji lain
hilang kandungan karbohidratnya). Setelah dipanaskan larutan amilum 1%, sukrosa
1%, dan agar-agar 1% berwarna bening. Hal ini membuktikan bahwa zat-zat
tersebut tidak mengandung karbohidrat apabila bercampur dengan basa pada suhu
tinggi, sedangkan larutan glukosa 1%, dekstrosa 1%, dan laktosa 1% masing-masing menjadi berwarna
jingga, jingga muda, dan jingga tua. Hal ini membuktikan bahwa larutan-larutan
uji tersebut mengandung karbohidrat yang tinggi.
II.
KESIMPULAN
1.
Karbohidrat
mempunyai rumus umum Cn(H2O)m.
2.
Sifat-sifat
kimia karbohidrat antara lain :
a.
Banyaknya
isomer ruang suatu karbohidrat adalah 2n dengan n menyatakan jumlah atom C
simetri.
b.
Karbohidrat
dapat mereduksi hidroksida-hidrosksi dan logam dan karbohidrat itu sendiri akan
teroksidasi.
c.
Oksidasi
pada karbohidrat menghasilkan asam.
d.
Karbohidratumumnyadapatdiragikanmenjadietanoldan
CO2 ( gas ).
3.
Sifat-sifat
fisik karbohidrat:
a.
Berupa
zat padat pada suhu kamar.
b.
Ada
yang berupa hablur.
c.
Tidak
berwarna, misalnya glukosa dan sukrosa.
d.
Zat
padat amorf atau pati dan basa serat atau selulosa.
e.
Sebagian
besar dapat memutar bidang polarisasi cahaya.
4.
Karbohidrat
tergolong atas 3 bagian, yaitu:
a.
Monosakarida
b.
Oligisakarida
c.
Polisakarida
5.
Larutan
amilum 1% dan agar-agar 1% mengandung
zat pati pada suhu kamar, dan amilum 1% engandung zat pati meskipun pada suhu
tinggi.
6.
Larutan
agar-agar sedikit mengandung karbohidrat pada suhu kamar apabila bercampur
basa.
7.
Larutan
glukosa 1%, dekstrosa 1%, dan laktosa 1% mengandung karbohidrat tinggi apabila
bercampur dengan basa pada suhu tinggi.
8.
Urutan
larutan uji yang mengandung karbohidrat dari yang tertinggi adalah laktosa 1%,
glukosa 1%, dan dekstrosa 1%.
0 komentar:
Posting Komentar