PRAKTIKUM I.4
Topik :
Percobaan Benedict
Tujuan :
Untuk mengetahui apakah dalam suatu bahan mengandung karbohidrat
Hari/Tanggal : Jumat/5 April 2013
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP Unlam
Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
A. Alat
1. Tabung
reaksi
2. Rak
tabung reaksi
3. Gelas
ukur 10 ml
4. Lampu
spiritus
5. Pipet
tetes
6. Tripot dan kasa asbes
B. Bahan
1. Larutan
uji
2. Reagen
Benedict
3. Sukrosa
1 %, Glukosa 1 %, Dextrosa 1 %, Laktosa 1 %, dan Amilum 1 %.
II.
CARA
KERJA
1.
Menyiapkan alat dan
bahan praktikum.
2.
Memasukkan reagen Benedict ke dalam gelas
ukur sebanyak 2 ml dan
memasukkannya ke masing-masing 5 tabung
reaksi.
3.
Menambahkan larutan
uji ke dalam 5 tabung masing-masing 8
tetes pada setiap tabung.
4.
Mengamati perubahan warna
yang terjadi.
5.
Memanaskan masing-masing tabung di atas lampu spiritus menggunakan
penjepit selama 3 menit dan mengamati
perubahan warna yang terjadi.
6.
Membuat kesimpulan.
III.
TEORI
DASAR
Karbohidrat adalah
golongan senyawa yang terdiri dari unsur-unsur C, H, dan O. Karbohidrat memiliki
rumus umum Cn(H2O)m. Harga n dan m boleh sama
boleh juga berbeda, tetapi jumlah atom H harus dua kali jumlah atom O.
Sifat-sifat kimia
karbohidrat antara lain :
a.
Banyaknya
isomer ruang suatu karbohidrat adalah 2n dengan n menyatakan jumlah atom C
simetri.
b.
Karbohidrat
dapat mereduksi hidroksida-hidrosksida logam dan karbohidrat itu sendiri akan teroksidasi.
c.
Oksidasi
pada karbohidrat menghasilkan asam.
d.
Karbohidrat
umumnya dapat diragikan menjadi etanol dan CO2 (gas).
Sifat-sifat fisik
karbohidrat ada yang berupa zat padat pada suhu kamar, ada yang berupa hablur,
tidak berwarna (missal: sukrosa dan glukosa ), zat padat amorf atau pati dan basa
serat/selulosa. Sebagian besar karbohidrat mempunyai sifat dapat memutar bidang
polarisasi cahaya. Sebagai patokan, dapat dilihat gugus OH pada atom C kedua sebelum
terakhir. Apabila OH terletak disebelah kanan berarti memutar bidang polarisasi
ke kanan dan diberi awalan d (dekstro) dan apabila OH ke kiri diberi awalan l
(Levo) berarti memutar bidang polarisasi ke kiri.
Karbohidrat
adalah polihidroksil aldehida atau keton yang disusun oleh dua sampai delapan
monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Dalam tumbuh-tumbuhan,
karbohidrat dihasilkan dari fotosintesis dan mencakup selulosa serta pati. Pada
jaringan hewan, karbohidrat berbentuk glukosa dan glikogen. Fungsi
karbohidratyaitu untuk sumber energi,
pemanis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolism lemak,
penawar racun, baik untuk yang terkena konstipasi (sembelit), dan masih banyak
manfaat lainnya.
Pada umumnya
karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih yang sukar larut dalam pelarut
organic tetapi larut dalam air (kecuali beberapa polisakarida). Karbohidrat
dibagi dalam 3 golongan, yaitu:
a.
Monosakarida:
glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan ribosa.
b.
Oligosakarida:
maltosa, laktosa, dan sukrosa.
c.
Polisakarida:
glikogen dan amilum (pati).
Percobaan
benedict kali ini bertujuan untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula
pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi
sedikitnya dua buah monosakarida. Karakteristiknya tidak bisa larut atau
bereaksi langsung dengan benedict, contohnya semua golongan monosakarida,
sedangakn gula nonpereduksi strukturnya berbentuk siklik yang berarti
hemiasetal dan hemiketalnya tidak berada pada kesetimbangannya, contohnya
fruktosa dan sukrosa. Dengan prinsip berdasarkan reduksi Cu2+
menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah
bata. Untuk menghindari pengendapan CuCO3 pada larutan natrium
karbonat (reagen Benedict), maka ditambahkan asam sitrat. Larutan tembaga
alkalis dapat direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau
monoketon bebas, sehingga sukrosa yang tidak mengandung aldehid atau keton
bebas tidak dapat mereduksi larutan benedict.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
a. Flow Chart
b. Tabel Hasil Pengamatan
No.
|
Larutan
uji
|
Sebelum dipanaskan
|
Sesudah dipanaskan
|
1.
|
Sukrosa 1 %
|
Biru
|
Biru
tua
|
2.
|
Glukosa
1 %
|
Biru
|
Orange
(endapan merah bata)
|
3.
|
Dekstrosa 1 %
|
Biru
|
Biru
tosca (endapan maroon)
|
4.
|
Laktosa
1 %
|
Biru
|
Hijau
(endapan merah bata)
|
5.
|
Amilum
1 %
|
Biru
|
Biru
|
I.
ANALISIS
DATA
Pereaksi benedict adalah berupa larutan yang mengandung kuprisulfat (CuSO4), natrium karbonat dan natrium sitrat.Glukosa dapat mereduksi ion Cu+ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang
kemudian mengendap sebagai Cu2O. Endapan
yang terbentuk berwarna biru jernih, biru tua, merah bata dan coklat.Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karboihidrat yang di
periksa. Dalam pereaksi ini ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang
dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O.
2Cu+
+ 2OH- → Cu2O + H2O
Dari hasil pengamatan menghasilkan perubahan warna yang beragam,
karena disebabkan oleh waktu pemanasan dalam proses
menghidrolisis. Semakin lama waktu pemanasan, maka semakin terurai larutan tersebut. Glukosa merupakan hasil dari penghidrolisisan larutan ini.
1.
Amilum
1 %
Sebelum dipanaskan larutan
amilum yang ditetesi reagen benedict berwarna biru jernih, tetapi setelah dipanaskan secara langsung diatas api menggunakn
lampu spritus selama 3 menit larutan tetap berwarna biru tanpa
endapan. Warna yang tidak berubah ini menunjukkan bahwa larutan amilum
tidak terhidrolisis. Amilum (polisakarida)
memerlukan waktu pemanasan yang lama agar terhidrolisis. Amilum terdiri atas dua macam polisakarida yaitu amilosa
dan amilopektin. Molekul amilopektin lebih besar
daripada amilosa, hal ini disebabkan amilopektin terdiri dari ribuan glukosa.
Amilum dapat terhidrolisis sempurna dengan menggunakan asam.
2.
Laktosa 1 %
Larutan
laktosa 1% dan reagen benedict yang tercampur berwarna biru. Namun setelah dipanaskan selama 3 menit,
larutan beruhah menjadi warna
kehijauan dan memiliki endapan berwarna merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa larutan mengandung karbohidrat yang tinggi. Hidrolisis laktosa menghasilkan D-galaktosa dan
D-glukosa,
karena itu laktosa adalah disakarida. Bila laktosa dihidrolisis kemudian
dipanaskan dengan asam nitrat akan terbentuk asam musat.
3.
Dekstrosa 1 %
Dekstrosa
dan reagen
benedict berwarna biru sebelum dipanaskan Setelah dipanaskan menjadi
berwarna biru tosca dengan endapan berwarna merah maroon. Hal ini menunjukkan dekstrosa
mengandung karbohidrat.
Warna biru yang dihasilkan ini diperkirakan adalah hasil ikatan kompleks dari
hidrolisis.
4.
Sukrosa 1 %
Sebelum dipanaskan larutan
sukrosa 1% dan reagen benedict berwarna biru. Namun setelah
dipanaskan, larutan hanya berubah menjadi biru tua. Hal ini membuktikan bahwa sukrosa merupakan golongan oligosakarida
(disakarida) sehingga perlu waktu yang lebih lama untuk pemanasan agar
terhidrolisis menjadi monosakarida.
5.
Glukosa 1 %
Larutan glukosa 1% dan reagen benedict yang
bercampur berwarna biru sebelum
dipanaskan. Setelah dipanaskan selama
3 menit, larutan berubah menjadi orange
dan berendapan berwarna merah bata. Hal
ini membuktikan bahwa glukosa dari golongan monosakarida mudah terhidrolisis.
Berdasarkan hasil pengamatan, hasil uji
positif ditunjukkan oleh glukosa 1%, dekstrosa 1%, dan laktosa 1%, sedangkan
sukrosa 1% dan amilum 1% menunjukkan hasil negatif. Pada sukrosa dan amilum,
meskipun tersusun atas monosakarida, namun taom karbon aromerik keduanya saling
terikat, sehingga pada setiap unit monosakarida tidak lagi terdapat gugus
aldehida atau keton yang dapat bermurotasi menjadi rantai terbuka, sehingga sukros
atidak dapat mereduksi. Sedangkan amilum, meskipun terdapat glukosa rantai
terbuka pada ujung rantai polimer, namun konsentrasinay sangat kecil sehingga
warna hasil reaksi tidak tampak.
Dalam asam, oligosakarida atau
disakarida akan terhidrolisis parsial menjadi sebagian kecil monomernya. Hal
inilah yang menjadi dasar untuk membedakan anntara monosakarida, disakarida,
dan polisakarida. Monomer gula dalam hal ini bereaksi dengan fosfomolibdat
membentuk senyawa berwarna biru.
II.
KESIMPULAN
1.
Urutan larutan berdasarkan
kepekatannya adalah glukosa, laktosa, dekstrosa, sukrosa, dan amilum.
2.
Waktu pemanasan mempengaruhi larutan dalam
mereduksi.
3.
Perubahan warna disebabkan oleh terjadinya pemecahan molekul karbohidrat dari yang lebih kompleks (polisakarida)
menjadi lebih sederhana
(monosakarida).
4.
Sifat monosakarida
dapat mereduksi pada suasana bas disebabkan oleh adanya gugus aldehida dan
keton bebas dalam molekul karbohidrat.
5.
Larutan yang mengandung
karbohidrat akan berwarna kemerahan.
6.
Larutan berwarna biru
tidak terhidrolisis.
7.
Uji positif terdapat
pada larutan glukosa 1%, dekstrosa 1%, dan laktosa 1%.
8.
Uji negative terdapat
pada larutan sukrosa 1% dan amilum 1%.
1 komentar:
izin copas kak... untuk referensi...
Posting Komentar