PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN
Topik :
Arthropoda
Tujuan :
Mengenal ciri-ciri umum Arthropoda dan membedakan kelompok-kelompok
utama Arthropoda.
Hari/tanggal :
Sabtu-Minggu/ 13-14 April 2013
Tempat :
Pantai Takisung
I.
ALAT DAN
BAHAN
Alat : 1.
Loupe
2. Pinset
3. Jaring penangkap
4. Head lamp
5. Toples
6. Plastik klip/plastik bening
7. Milimeter blok
Bahan : 1. Eter
2. Kapas
3. Formalin
II.
CARA KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Mencari
hewan yang termasuk phylum arthropoda di sekitar Pantai Takisung. Memasukkan
sampel ke dalam plastik klip.
3. Mengamati
hewan yang ditemukan. Jika hewan yang tersedia masih hidup, sebaiknya hewan
tersebut dibius terlebih dahulu menggunakan eter (obat bius) agar mempermudah
dalam mengamati morfologinya dan mencatat hasil pengamatan pada lembaran
pertelaan.
4. Menentukan
kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci mengidentifikasi Arthropoda.
III.
TEORI DASAR
Dalam klasifikasi terdapat
kingdom/dunia animalia (hewan). Kingdom animalia dapat dibagi menjadi beberapa
filum seperti filum vermes dan Filum Arthropoda. Yang termasuk filum vermes
yaitu Platyhelmintes, Nemathelminthes, dan Annelida. Sedangkan yang termasuk
filum Arthropoda yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, dan Myriapoda (Chilopoda
dan Diplopoda). Kita sebagai makhluk ciptaannya patut bersyukur dengan apa yang
telah di ciptakannya. Di bumi ini, keanekaragaman hewan sangat beragam
jenisnya. Oleh karena itu, kita perlu mengklasifikasikannya untuk mempermudah
dalam memepelajarinya. Klasifikasi bertujuan untuk memepermudah mengenal objek
yang beranekaragam dengan cara melihat/mencari persamaan dan perbedaan ciri dan
sifat pada objek tersebut. Keuntungan yang diperoleh dengan mengklasifikasikan makhluk
hidup adalah mempermudah dalam mencari keterangan tentang makhluk hidup yang
dipelajari serta mempermudah dalam penaman nama ilmiah.
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan
podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya
beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang
berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui
sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai
ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai
kedalaman 10.000 meter.
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan
podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya
beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang
berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui
sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai
ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai
kedalaman 10.000 meter.
(Karmana,2007)
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos =
kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau
bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda
merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata (http://gurungeblog.wordpress.com). Arthropoda adalah
hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah
berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda
dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking,
jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa.
(http://organisasi.org).
Ciri-ciri umum dari
Arthropoda ialah mempunyai appendage yang beruas, tubuhnya bilateral simetris
terdiri atas sejumlah ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat chtine, sehingga
merupakan exoskleton (rangka luar), biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian
yang tidak berchitine, sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan, sistem
syaraf tangga tali, Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu
rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
Klasifikasi Arthropoda ada
8 : Crustacea, Onychopora, Chilopoda, Diplopoda, Insecta, Arachnoidea,
Pauropoda dan Symphyla. Hewan-hewan yang termasuk kedalam Arthropoda ialah
Udang, Insecta, Scorpio (kalajengking) dan bayak juga yang lainnya. Arthropoda
ialoah hewan yang beruas dan tidak mempunyai tulang belakang.
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki
panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan
bentuk Arthropoda pun beragam(http://gurungeblog.wordpress.com). Hewan arthropoda
memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya
bersegmen. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar
(eksosketelon). Ketebalan kutikula sangan bervariasi, tergantung dari spesies
hewannya. Kutikula dihasilkan oleh epidermis yang terdiri atas protein dan
lapisan kitin. Pada waktu serangga mengadakan pertumbuhan, kutikula akan
mengalami pengelupasan (Karmana,2007). Kutikula berfungsi melindungi tubuh bagian dalam,
memberi bentuk pada tubuh serangga dan dapat menjadi tempat melekatnya otot, terutama
yang berhubungan dengan alat gerak. Otot serangga merupakan otot serat lintang
yang susunannya sangat kompleks. Otot ini diperlukan untuk melakukan gerakan
yang cepat.
Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen
(perut) yang bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan udang, kepala dan dadanya
bersatu membentuk sefalotoraks, tetapi ada juga spesies yang sulit dibedakan
antara kepala, toraks, dan abdomennya, seperti pada lipan. Pada tiap-tiap
segmen tubuh ada yang dilengkapi alat gerak dan ada juga yang tidak dilengkapi alat
gerak. Hewan
arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata,
penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Tingkat
perkembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya.
Sitem peredaran darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh.
Sitem peredaran darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh.
Hewan arthropoda yang hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan
insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau pada beberapa spesies melalui
permukaan tubuh. Sistem ekskresi menggunakan saluran malpighi. Sistem saraf
dinamakan sistem saraf tangga tali karena terdiri atas dua ganglion dorsal yang
memiliki dua saraf tepi. Setiap saraf trepi dihubungkan oleh saraf melintang
sehingga merupakan tangga tali. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, usus, dan
anus. Mulut ada yang berfungsi untuk menjilat seperti pada lalat, menusuk dan
menghisap seperti pada nyamuk, serta menggigit seperti pada semut.
Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan betina.
Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak mengandung kuning
telur yang tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada yang mengalami
metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak
bermetamorfosis. Sistem
reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga
yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang
dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda
terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga
bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur
(http://gurungeblog.wordpress.com).
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah. Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput (http://gurungeblog.wordpress.com).
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah. Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput (http://gurungeblog.wordpress.com).
Filum arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Crustcea, Arachnida,
Insecta, dan Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda).
1. Crustacea
Crustacea (dalam bahasa
latinnya, crusta= kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting
adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik,
meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas
berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.Entomostraca
adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau
bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit. Contoh hewan ini adalah
Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.
2. Arachnoidea
Arachnoidea (dalam bahasa
yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun
anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas
Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh Arachnoidea
bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.
Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun
parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora. Arachnoidea dibedakan
menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.Scorpionida
memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini
adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after). Pada
Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada
kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa
amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata). Acarina memiliki tubuh
yang sangat kecil, contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).
Berikut adalah ciri-ciri
dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba.
Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian
anterior dan abdomen pada bagian posterior. Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh
bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks
terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam
pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan
pada mulut. Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma
dan metasoma. Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan
organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.
Didalam spineret terdapat
banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau
kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang
mengandung protein elastik. Protein elastik tersebut akan mengeras di udara
membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa. Laba-laba bernapas
dengan paru-paru buku atau trakea. Paru-paru buku adalah organ respirasi
berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen. Ekskresi
laba-laba dilakukan dengan tubula (tunggal=tubulus) Malpighi. Tubula Malpighi
merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam
hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya
dilakukan dengan kelenjar koksal. Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori
buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).
3. Insecta
Insecta (dalam bahasa
latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar
kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik,
belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah.
Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai
habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya
kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada
yang sebagai parasit. Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda
berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda
berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000
jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali
variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Tubuh Insecta dibedakan
menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ
yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset),
dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta
yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak
memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang
pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada
Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat ekskresi yang
melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya terbuka. Organ
kelaminnya dioseus.
Perkembangan Insecta dibedakan
menjadi tiga :
a. Pertama Ametabola adalah perkembangan
yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud. Contohnya kutu
buku (lepisma saccharina)
b. Kedua Hemimetabola adalah tahap
perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas
mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap.
Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda
disebut nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur–nimfa (larva) –dewasa (imago).
Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik
(gryllus sp), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
c. Ketiga Holometabola adalah
perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sangat
berbeda (sempurna). Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur–larva–pupa–dewasa.
Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu
larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa
berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi,
dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta
dewasa keluar dari pupa. Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan
nyamuk.
Berdasarkan
sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
a. Pertama Apterigota (tidak bersayap),
tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang.
Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.
b. Kedua Pterigota (bersayap), merupakan
kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang
disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam
dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya. :
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya. :
1. Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan
sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir.
2. Hemiptera
memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya walang sangit
(leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus).
3. Homoptera
memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens),
kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus)
4. Odonata
memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya capung (pantala).
Endopterigota dibedakan menjadi :
Endopterigota dibedakan menjadi :
-
Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap
depan yang keras dan tebal. Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan
kutu gabah (Rhyzoperta diminica)
-
Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti
selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang. Misalnya semut
rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu
(Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes)
-
Diptera hanya memiliki sepasang sayap. Misalnya
nyamuk (culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes
Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster),
dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
-
Lepidoptera
memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap. Misalnya
kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos) Peran
Arthropoda bagi manusia
4.
Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa
yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak. Hewan
kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan
sekitar kita. Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah
daun, batu, atau tumpukan kayu. Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara
toraks dan abdomen. Tubuhnya memanjang seperti cacing. Pada kaput terdapat
antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila
(rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal). Tubuhnya bersegmen
dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya. Setiap segmen
terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea.
Ekskresinya dengan tubula malpighi. Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan
repsroduksi seksual secara internal. Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo,
yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
Berbagai jenis Arthropoda
memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia. Peran arthropoda yang
menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai
berikut :
1. Sumber
makanan yang mengandung protein hewani tinggi. Misalnya Udang windu (Panaeus
monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang
karang (panulirus versicolor.
2. Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
3.
Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu
sutera (Bombyx mori)
Sementara yang merugikan manusia anatara lain :
1.
Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya
nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit
tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.
2. Menimbulkan
gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu
busuk
3. Hama
tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
4.
Perusak
makanan.Contohnya kutu gabah.
Arthropoda merupakan filum
terbesar dalam kerajaan Animalia. Dari sekitar 1.250.000 species hewan yang
telah dikenal dan dideskripsikan, 1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda.
Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang
telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok
hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar
ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik
beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan.
Karena itu, anggota filum ini amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar,
maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok
hewan invertebrata yang dapat terbang.
Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada
tiga ciri khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan
yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen
tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh
yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang
disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk
eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang perlu lentur.
Kutikula secara berklala diganti, dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan
pertumbuhan.
Tadinya Arthropoda yang ada saat ini dikelompokkan kedalam dua subfilum
: Chelicerata dan Mandibulata, ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah
punah. Namun belakangan ini, banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa
sebenarnya Arthropoda tergolong kedalam empat subfilum : Trilobita, Chelicerata,
Crustacea, dan Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas
Chilopoda, Diplopoda, Pauropoda, Symphyla, yang
semuanya tadinya termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
1. Tabel pertelaan Phylum Arthropoda
LAMPIRAN PERTELAAN ANTROPODA
Spesies
ke-: 1 Nama lokal: luing/keluwing Nama Spesies: Julus virgatus
No
|
Parameter
pengamatan
|
Observasi
|
Pustaka
|
||
1.
|
Bentuk
tubuh
|
Rangka
yang keras/ kepala-dada danperut/ kepalabadangepeng/ kepala, dada, abdomen
terpisah
|
Rangka yang keras
|
Rangka keras
|
|
2.
|
Bagian
tubuh
|
Panjang
rostrum
|
Tidak terlihat
|
Tidak terlihat
|
|
Bentuk
rostrum
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Warna
rostrum
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Susunangerigi
rostrum
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Jumlahgerigi
motif carapace
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Motif
carapace
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Panjang
carapace
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Antenna
(ada/ tidak)
|
Ada
|
Ada
|
|||
Ukuransungut
(kecil/ besar)
|
Kecil
|
Kecil
|
|||
Jumlahmaxiliped
|
Tidak terlihat
|
Tidak terlihat
|
|||
Warnamata
|
Hitam
|
Hitam
|
|||
Jumlahruas
kaki
|
Tak terhingga
|
Tak terhingga
|
|||
Keadaancapit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Jumlahcapit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Ukurancapit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Warnacapit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Kalisera
(ada/ tidak)
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Pedipalpus (ada/ tidak)
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
3.
|
Abdomen
|
Warnabadan
|
Merah bata
|
Merah bata
|
|
Jumlahsegmen
|
76
|
76
|
|||
Jumlah
kaki renang
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
4.
|
Uropoda
|
Jumlahuropoda
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|
Ukuranuropoda
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Ukurantelson
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
5.
|
Ukurantubuh (cm)
|
Panjang
; lebar; tinggi
|
P: 14,2 cm, L= 1 mm,
T : 14,2 mm
|
P: 14,2 cm, L= 1mm, T : 14,2 mm
|
|
6.
|
Habitat
|
(darat/ permukaan pantai/
dibawah permukaan pantai/
yang lain)
|
Darat
|
Darat
|
|
6.
|
Ciri-ciri spesifik
|
Mempunyai jumlah kaki yang tak terhingga
|
|||
7.
|
Klasifikasi
*
|
Phylum
|
Arthropoda
|
||
Class
|
Chordate
|
||||
Sub
class
|
Uniramia
|
||||
Ordo
|
Diplopoda
|
||||
Family
|
Julidae
|
||||
Genus
|
Julus
|
||||
Spesies
|
JulusVirgatus
|
||||
8.
|
GambarSpesies
|
FotoPengamatan
|
Literatur :
|
||
Keterangan
:
|
|||||
*Catatan: 1. Buatlah koleksi spesies yang didapat pada hasil pengamatan
LAMPIRAN
PERTELAAN ARTHROPODA
Spesies ke-:2 Nama lokal:Kepiting pantai NamaSpesies: Liocarcinus vernalis
No.
|
Observasi
|
Pustaka
|
|
1
|
BentukKarapaks
|
Membulat
|
Membulat
Tidakada
3 cm
Tidak
Tidak ada
Bulat keluar
Tidak ada
Tidak ada
Kasar
5
|
Ukuran
margin depan
|
Tidaka da
|
||
Lebarkarapaks
|
3 cm
|
||
Garispemisah
margin
|
Tidak
|
||
Keadaan
margin lateral
|
Tidak ada
|
||
Bentukmata
|
Bulat keluar
|
||
Permukaandalam
palm
|
Tidak ada
|
||
Dactylus
kaki
|
Tidak ada
|
||
Permukaan
ventral abdomen
|
Kasar
|
||
Ruas
abdomen
|
5
|
||
2
|
Klasifikasi
*
|
||
Phyllum
|
Arthropoda
|
||
Sub
Phyllum
|
Crustacea
|
||
Class
|
Malacostraca
|
||
Sub
class
|
Eumalacostraca
|
||
Ordo
|
Decapoda
|
||
Family
|
Portunidae
|
||
Genus
|
Liocarcinus
|
||
Spesies
|
Liocarcinus
vernalis
|
||
3.
|
GambarHasilPengamatan
|
Literatur :
|
|
Keterangan:
|
*Catatan: 1. Buatlah koleksi spesies
yang didapat pada hasil pengamatan
2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas millimeter
block
LAMPIRAN PERTELAAN ANTROPODA
Spesies
ke-: 3 Nama lokal:kutu kayu NamaSpesies:Cylistucus
convenus
No
|
Parameter
pengamatan
|
Observasi
|
Pustaka
|
|||||
1.
|
Bentuktubuh
|
Rangka
yang keras/ kepala-dada danperut/ kepalabadangepeng/ kepala, dada, abdomen
terpisah
|
Rangka yang keras
|
Rangka yang keras
|
||||
2.
|
Bagiantubuh
|
Panjang
rostrum
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||
Bentuk
rostrum
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||||
Warna
rostrum
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||||
Susunan gerigi rostrum
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||||
Jumlah gerigi motif carapace
|
7 pasang
|
7 pasang
|
||||||
Motif
carapace
|
Licin
|
Licin
|
||||||
Panjang
carapace
|
0,65 cm
|
0,65 cm
|
||||||
Antenna
(ada/ tidak)
|
Ada
|
Ada
|
||||||
Ukuran sungut (kecil/ besar)
|
Kecil
|
Kecil
|
||||||
Jumlah maxiliped
|
||||||||
Warna mata
|
Hitam
|
Hitam
|
||||||
Jumlah ruas kaki
|
||||||||
Keadaan capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||||
Jumlah capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||||
Ukuran capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||||
Warna capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||||
Kalisera
(ada/ tidak)
|
||||||||
Pedipalpus (ada/ tidak)
|
Coklathitam
|
Coklat hitam
|
||||||
3.
|
Abdomen
|
Warna badan
|
7
|
7
|
||||
Jumlah segmen
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||||
Jumlah
kaki renang
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||||
4.
|
Uropoda
|
Jumlah uropoda
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||
Ukuran uropoda
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||||
Ukuran telson
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
||||||
5.
|
Ukurantubuh (cm)
|
Panjang
; lebar; tinggi
|
0,65 cm, 0,3 cm, 0,2 cm
|
0,65 cm, 0,3 cm, 0,2 cm
|
||||
6.
|
Habitat
|
(darat/ permukaan pantai/
dibawahpermukaan pantai/ yang lain)
|
Darat
|
Darat
|
||||
6.
|
Ciri-ciri spesifik
|
Badan dapat menggulung bentuk bola
|
||||||
7.
|
Klasifikasi
*
|
Phylum
|
Arthropoda
|
|||||
Class
|
Matacostaca
|
|||||||
Sub
class
|
Tidakditemukan
|
|||||||
Ordo
|
Isopoda
|
|||||||
Family
|
Cylistidae
|
|||||||
Genus
|
Cylisticus
|
|||||||
Spesies
|
Cylisticuscon venus
|
|||||||
8.
|
GambarSpesies
|
FotoPengamatan
|
Literatur :
|
|||||
Keterangan
:
|
||||||||
*Catatan: 1. Buatlah koleksi spesies
yang didapat pada hasi lpengamatan
2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas millimeter
block
LAMPIRAN PERTELAAN ANTROPODA
Spesies
ke-: 4 Namalokal:Udang putih NamaSpesies:litopeneusva nnamei
No
|
Parameter
pengamatan
|
Observasi
|
Pustaka
|
||
1.
|
Bentuktubuh
|
Rangka
yang keras/ kepala-dada danperut/ kepalabadangepeng/ kepala, dada, abdomen
terpisah
|
Rangka yang keras
|
Rangka yang keras
|
|
2.
|
Bagiantubuh
|
Panjang
rostrum
|
1.6 cm
|
1.6 cm
|
|
Bentuk
rostrum
|
Bergaris dan lunak
|
Bergaris dan lunak
|
|||
Warna
rostrum
|
Bening coklat
|
Bening coklat
|
|||
Susunan gerigi rostrum
|
bergerigi biasa
|
bergerigi biasa
|
|||
Jumlah gerigi motif carapace
|
7
|
7
|
|||
Motif
carapace
|
Bintik-bintik hitam
|
Bintik-bintik hitam
|
|||
Panjang
carapace
|
2,2 cm
|
2,2 cm
|
|||
Antenna
(ada/ tidak)
|
Ada 2
|
Ada 2
|
|||
Ukuran sungut (kecil/ besar)
|
Kecil
|
Kecil
|
|||
Jumlah maxiliped
|
Dua
|
Dua
|
|||
Warna mata
|
Bening corak coklat
|
Bening corak coklat
|
|||
Jumlah ruas kaki
|
Tidak terlihat
|
Tidak terlihat
|
|||
Keadaan capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Jumlah capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Ukuran capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Warna capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Kalisera
(ada/ tidak)
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Pedipalpus (ada/ tidak)
|
|||||
3.
|
Abdomen
|
Warna badan
|
Putih
|
Putih
|
|
Jumlah segmen
|
Lima
|
Lima
|
|||
Jumlah
kaki renang
|
10 kaki / 5 pasang
|
10 kaki / 5 pasang
|
|||
4.
|
Uropoda
|
Jumlah uropoda
|
4
|
4
|
|
Ukuran uropoda
|
1 cm
|
1 cm
|
|||
Ukuran telson
|
1 cm
|
1 cm
|
|||
5.
|
Ukurantubuh (cm)
|
Panjang
; lebar; tinggi
|
P: 7,2 cm
|
P: 7,2 cm
|
|
6.
|
Habitat
|
(darat/ permukaan pantai/
dibawah permukaan pantai/
yang lain)
|
Dibawah permukaan pantai
|
Dibawah permukaan pantai
|
|
6.
|
Ciri-cirispesifik
|
Mata
umumnyaberjumlah
8
|
|||
7.
|
Klasifikasi
*
|
Phylum
|
Arthropoda
|
||
Class
|
Malacostraca
|
||||
Sub
class
|
-
|
||||
Ordo
|
Oecapcoa
|
||||
Family
|
Panaeidae
|
||||
Genus
|
Litopenaeus
|
||||
Spesies
|
Litopeaeus vannamaei
|
||||
8.
|
GambarSpesies
|
FotoPengamatan
|
Literatur :
|
||
Keterangan
:
|
|||||
*Catatan: 1. Buatlah koleksi spesies
yang didapat pada hasil pengamatan
2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas millimeter
block
LAMPIRAN PERTELAAN ANTROPODA
Spesies
ke-: 5 Namalokal:laba-laba Nama Spesies: Lycosidae sp
No
|
Parameter
pengamatan
|
Observasi
|
Pustaka
|
||
1.
|
Bentuktubuh
|
Rangka
yang keras/ kepala-dada danperut/ kepalabadangepeng/ kepala, dada, abdomen
terpisah
|
Kepala-dada dan perut
|
Sefalotoraks dan abdomen
|
|
2.
|
Bagiantubuh
|
Panjang
rostrum
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|
Bentuk
rostrum
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Warna
rostrum
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Susunan gerigi rostrum
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Jumlah gerigi motif carapace
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Motif
carapace
|
berbulu
|
Berbulu
|
|||
Panjang
carapace
|
O,7 cm
|
O,7 cm
|
|||
Antenna
(ada/ tidak)
|
tidak
|
Tidak
|
|||
Ukuran sungut (kecil/ besar)
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Jumlah maxiliped
|
|||||
Warna mata
|
hitam
|
Hitam
|
|||
Jumlah ruas kaki
|
7
|
7
|
|||
Keadaan capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Jumlah capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Ukuran capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Warna capit
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Kalisera
(ada/ tidak)
|
Ada
|
Ada
|
|||
Pedipalpus (ada/ tidak)
|
|||||
3.
|
Abdomen
|
Warna badan
|
Coklat gelap
|
Coklat gelap
|
|
Jumlah segmen
|
Tidak bersegmen
|
Abdomen tidak bersegmen
|
|||
Jumlah
kaki renang
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
4.
|
Uropoda
|
Jumlah uropoda
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|
Ukuran uropoda
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
Ukuran telson
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|||
5.
|
Ukurantubuh (cm)
|
Panjang
; lebar; tinggi
|
1 cm, 0,3cm , 0,2 cm.
|
1cm, 0,3cm, 0.2 cm
|
|
6.
|
Habitat
|
(darat/ permukaan pantai/
dibawahpermukaan pantai/ yang lain)
|
Darat
|
Darat
|
|
6.
|
Ciri-cirispesifik
|
||||
7.
|
Klasifikasi
*
|
Phylum
|
Arthropoda
|
||
Class
|
Arachnidae
|
||||
Sub
class
|
Tidakditemukan
|
||||
Ordo
|
Aroneceae
|
||||
Family
|
Lycusidae
|
||||
Genus
|
Lycusa
|
||||
Spesies
|
Lycosidae sp
|
||||
8.
|
GambarSpesies
|
FotoPengamatan
|
Literatur :
|
||
Keterangan
:
|
|||||
*Catatan: 1. Buatlahkoleksispesies yang
didapatpadahasilpengamatan
2.
Dokumentasikanspesieshasilpengamatandiatasmillimeter
block
LAMPIRAN PERTELAAN ANTROPODA
Spesies
ke-: 6 Nama lokal: Udang rebon Nama Spesies: Mysis
penaeus
No
|
Parameter
pengamatan
|
Observasi
|
Pustaka
|
||
1.
|
Bentuktubuh
|
Rangka
yang keras/ kepala-dada danperut/ kepalabadangepeng/ kepala, dada, abdomen
terpisah
|
Kepala-dada dan perut
|
Sefalotoraks dan abdomen
|
|
2.
|
Bagian tubuh
|
Panjang
rostrum
|
0,1 cm
|
-
|
|
Bentuk
rostrum
|
Memanjang
|
Memanjang
|
|||
Warna
rostrum
|
Putih
|
Putih
|
|||
Susunangerigi
rostrum
|
Tidak ada
|
-
|
|||
Jumlah gerigi motif carapace
|
Tidak ada
|
-
|
|||
Motif
carapace
|
Putih
|
Putih
|
|||
Panjang
carapace
|
0,3 cm
|
0,3 cm
|
|||
Antenna
(ada/ tidak)
|
Ada
|
Ada
|
|||
Ukuransungut
(kecil/ besar)
|
Kecil
|
Kecil
|
|||
Jumlah maxiliped
|
3 pasang
|
3 pasang
|
|||
Warnamata
|
Hitam
|
Hitam
|
|||
Jumlah ruas kaki
|
4 ruas
|
4 ruas
|
|||
Keadaan capit
|
Kecil
|
Kecil
|
|||
Jumlah capit
|
1 pasang
|
1 pasang
|
|||
Ukuran capit
|
kecil
|
kecil
|
|||
Warna capit
|
Putih
|
Putih
|
|||
Kalisera
(ada/ tidak)
|
Tidak
|
Tidak
|
|||
Pedipalpus (ada/ tidak)
|
Tidak
|
Tidak
|
|||
3.
|
Abdomen
|
Warna badan
|
Putih kekuningan
|
Putih kekuningan
|
|
Jumlah segmen
|
6 segmen
|
-
|
|||
Jumlah
kaki renang
|
5 pasang
|
-
|
|||
4.
|
Uropoda
|
Jumlah uropoda
|
1 pasang
|
-
|
|
Ukuran uropoda
|
3,2 mm
|
-
|
|||
Ukuran telson
|
1,8 mm
|
-
|
|||
5.
|
Ukuran tubuh (cm)
|
Panjang
; lebar; tinggi
|
1 cm ; 1,2 cm ; 0,8 cm
|
||
6.
|
Habitat
|
(darat/ permukaanpantai/ dibawahpermukaanpantai/ yang
lain)
|
Dibawah permukaan pantai
|
||
6.
|
Ciri-cirispesifik
|
Ukurannya kecil.
|
|||
7.
|
Klasifikasi
*
|
Phylum
|
Arthropoda
|
||
Class
|
Malacostraca
|
||||
Sub
class
|
|||||
Ordo
|
Mysida
|
||||
Family
|
Mysidae
|
||||
Genus
|
Mysis
|
||||
Spesies
|
Mysis penaeus
|
||||
8.
|
GambarSpesies
|
FotoPengamatan
|
Literatur :
|
||
Keterangan
:
|
|||||
*Catatan: 1. Buatlahkoleksispesies yang
didapatpadahasilpengamatan
2.
Dokumentasikanspesieshasilpengamatandiatasmillimeter
block
0 komentar:
Posting Komentar