PRAKTIKUM
IV
Topik : Annelida
Tujuan : Mengamati dan menyebutkan
ciri-ciri morfologi dari cacing tanah.
Hari/tanggal : Kamis/14 Maret 2013
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
Unlam Banjarmasin.
I.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
:
1. Baki
2. Loupe
3. Kertas
4. Cawan
petri
5. Pinset
Bahan :
1. Cacing
tanah (Pheretima sp.)
2. Lintah
(Dugesia sp.)
II.
CARA
KERJA
1.
Cacing
Tanah (Pheretima sp.)
a. Meletakkan
cacing yang hidup diatas kertas.
b. Mengamati
morfologi dari cacing tanah.
c. Menggambar
dan memberi keterangan.
2.
Lintah
(Helobdella sp.)
a. Meletakkan
lintah ke dalam cawan petri menggunakan pinset.
b. Mengamati
morfologi dari lintah.
c. Menggambar
dan memberi keterangan
III.
TEORI
DASAR
Annelida terbagi atas 2 kelas yaitu Oligochaeta dan Polychaeta. Yang kita pelajari saat ini adalah kelas Oligochaeta dan Polychaeta dengan contohnya adalah Pheretima atau Megascolex.
Tubuh Pheretima atau Megascolex terdiri atas
segmen-segmen pada bagan anterior terdapat mulut/prostomium dan badan bagian
posterior terdapat anus. Pada beberapa spesies cacing tanah memiliki jumlah
segmen yang berbeda-beda dan letak klitelium pun berbeda. Pada Phylum annelida
ditandai dengan adanya setae.
Adapun ciri-ciri khusus cacing pada phylum Annelida
yang membedakan dengan cacing lainnya adalah :
1. Rongga
tubuh, saluran pencernaan dan dinding tubuh merupakan coelom yang sebenarnya, dilapisi oleh epidermis yang
bisanya disebut Peritonium.
2. Tubuh
terbagi atas ruas-ruas yang sering disebut metameri atau somi atau gelang.
3. Pada
bagian anterior terdapat ruas prae oral yang disebut prostemium.
4. Sistem
syaraf terdiri atas sepasang ganglion, dimana tiap-tiap ganglion
dihubungkanoleh sepasang syaraf tangga tali.
5. Tubuh
dilapisi oleh lapisan kutikula, tetapi bahannya bukan dari kitin.
6. Pada
rongga tubuh terdapat sekat kitin yang disebut septum.
7. Ditandai
dengan setae yang berfungsi untuk gerak.
Sedangkan untuk ciri cacing tanah ialah tubuh
memanjang gilig, bersegmentasi jelas, setae sedikit, tidak berpropodia, kepala
tidak jelas, hermafrodit dan hidupnya di tanah. Ciri lain dari Annelida adalah
tripoblastik, alat ekskresi berupa nefridia dan hidupnya di air tawar, di darat
dan ada sebagian yang hidup di air laut.
Lintah adalah hewan
annelida yang mencakup subkelas Hirudinea. Ada berbagai
jenis lintah air
tawar, air laut, dan daratan. Seperti kaum Oligochaeta, lintah
menampakkan anggota klitelum. Lintah merupakan
hewan hermafrodit (memiliki dua organ
jantan dan betina)
seperti cacing.
Beberapa jenis lintah
memiliki kegunaan dalam bidang kedokteran menghisap darah sejak ribuan tahun yang
lalu, tetapi kebanyakan lintah tidak menghisap
darah. Badan lintah
terdiri dari segmen-segmen. Penghisap anterior
(mulut) terbentuk pada enam segmen
terhadapan badannya, yang digunakan untuk
beraput pada perumah,
sambil mengeluarkan cairan bius agar
makhluk hidup yang dihinggapi tidak merasakan hinggapan lintah. Lintah mengeluarkan campuran lendir
dan lekapan dari
otot-otot di
keenam segmen tersebut
agar terus terhubung
dan merembeskan enzim
pencegah pembekuan darah dalam sistem
darah makhluk
hidup yang dihisap.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
1. Cacing
tanah (Pheretima sp.)
1. Anterior
2. Klitelium
3. Posterior
4. Segmen
5. Setae
6. Mulut
7. Anus
|
Sumber
: Anonim.a.2013
2. Lintah
(Helobdella sp.)
1. Anterior
2. Klitelium
3. Posterior
4. Segmen
Berdasarkan literatur:
Sumber
: Anonim.a.2013
V.
ANALISIS
DATA
Phylum
annelida terbagi menjadi 3 subkelas berdasarkan keadaan rambut di permukaan tubuh, yaitu :
a. Polychaeta
:
|
Habitatnya
di lautan, tubuhnya terdiri dari banyak rambut (poly = banyak, chaeta = rambut/bulu).
Contoh cacing tersebut adalah Nereis
viren, Eunice viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele (cacing palolo). Dua jenis terakhir sering
dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan maluku.
|
b. Oligochaeta:
|
Habitatnya
di tanah, memiliki sedikit rambut (oligo = sedikit, chaeta = rambut/bulu).
Contoh cacing tersebut
adalah : Lumbricus terestris dan Pheretima sp. (keduanya disebut cacing tanah). Mempunyai organ KIitelum yang berisi semua kelenjar, termasuk kelenjar kelamin. Pernafasan dilakukan oleh pemukaan tubuhnya. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh dengan sistem peredaran darah. Contoh lain Moniligaster houtenii (endemik di Sumatera). |
c. Hirudinae:
|
Tidak
memiliki rambut (chaeta) tetapi menghasilkan zat antikoagulasi (anti pembekuan
darah) yang dinamakan Hirudin.
Contoh cacing tersebut adalah: Hirudo medicinalis (lintah). Hirudin
dari lintah sering digunakan dokter-dokter dahulu untuk mengeluarkan darah
dan nanah dari bisul.
|
1.
Cacing tanah (Pheretima sp.)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
Ordo : Opisthopora
Familia : Pheretimanidae
Genus : Pheretima
Spesies : Pheretima sp.
Menurut
(Hegner & Engemann, 1968)
Penelitian yang telah berlangsung selama sekitar 50
tahun menunjukkan bahwa cacing tanah memiliki kekebalan humoral
dan selular mekanisme. Selain itu telah ditemukan bahwa cairan
selom cacing tanah mengandung lebih dari 40 protein
dan pameran beberapa aktivitas biologis sebagai berikut: cytolytic,
proteolitik,
antimikroba,
hemolitik,
hemagglutinating, tumorolytic, dan kegiatan mitogenic. Cairan dari selom foetida Eisenia andrei telah diteliti memiliki sebuah
aktivitas antimikroba
terhadap Aeromonas
hydrophila dan Bacillus megaterium
yang dikenal sebagai patogen
cacing tanah. Setelah itu diperoleh dua protein, bernama Fetidins,
dari cairan selom cacing tanah dan menegaskan bahwa aktivitas antibakteri ini
disebabkan karena fetidins.
Cacing ini
hidup pada air tawar, di darat dan pada tanah-tanah yang mengandung humus. Mengenai
sistem sarafnya, peredaran darahnya, sistem ekskresi dan gerakannya sama dengan
Polychaeta. Hanya bedanya pada tiap segmen tidak mempunyai alat peraba mata.
Alat perkembangbiakan generatifnya disebut klitelium dan terletak pada segmen
ke 12-19. Perkembangbiakan generatifnya dengan jalan memotong diri. Jumlah
segmennya yang diamati berkisar 143 segmen. Panjang tubuh cacing tanah yang
diamati sekitar 6 cm dan kelilingnya 1 cm dengan jari-jari 0,16 cm. Tubuhnya
berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah
yang termasuk jenis Pheretima sp. antara
lain cacing merah, dan cacing kalung.
Ciri – ciri dari cacing tanah adalah :
1.
Mempunyai bulu-bulu setal yang sedikit.
2.
Jenisnya hermafrodit.
3.
Bersegmen.
Cacing ini tidak mempunyai alat respirasi yang
khusus untuk mengambil O2 dan membuang CO2. Tugas respirasi ini melalui membran
pada seluruh permukaan tubuh. Oleh karena itu di bawah kutikula terdapat banyak
pembuluh kapiler guna memudahkan pertukaran O2 dan CO2.
2. Lintah
(Helobdella sp.)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
Subclass : Hirudinae
Ordo : Rhyncobdellidae
Familia : Glossiphonidae
Genus : Helobdella
Spesies : Helobdella sp.
Lintah adalah cacing gelang dalam Hirudinea Subclass
yang biasanya ectoparasitic. Mereka milik Clitellata Class (bersama dengan
cacing tanah, Subclass Oligochaeta) karena kehadiran clitellum, yang merupakan
pembengkakan terhadap kepala binatang, dimana gonad berada. Namun, tidak
seperti Oligochaeta, lintah tidak menunjukkan klitellum sepanjang tahun. Sebaliknya,
hanya akan terlihat selama musim kawin. Lintah adalah bilateral simetris,
dengan badan berotot tebal. Biasanya mereka dorso-bagian perut (depan ke
belakang) diratakan dan tersegmentasi, meskipun segmen tidak sering
terlihat. Beberapa lintah panjang dan seperti cacing, yang lainnya
berbentuk buah pir dan luas. Kebanyakan dapat bervariasi dalam bentuk baik
antara negara memanjang dan kontrak dan antara kondisi kelaparan dan penuh.
Tubuh taper ke arah kepala dan memiliki mulut pengisap kecil di sekitar mulut
dan ekor lebih besar (ekor) pengisap pada bagian belakang, kecuali parasit ikan
laut, Pisciolidae, yang memiliki pengisap oral yang lebih besar. Anus
adalah pada permukaan dorsal (atas) hanya di depan pengisap belakang.
Euhirudinea ('benar' lintah) memiliki 32 segmen internal saat jatuh tempo dan
Acanthobdellida (sekelompok kecil lintah ikan) memiliki 29, namun sulit karena
menghitung 4-6 segmen termasuk dalam pengisap depan dan tujuh dalam pengisap
belakang, sedangkan segmen sekunder yang tersisa annulated (cincin) untuk
memberikan 2-5 segmen jelas per septum internal (membran internal). Tidak
seperti annelida lain, lintah tidak memiliki parapodia ('kaki') atau chaetae
(bulu) (kecuali untuk Acanthobdellida). Lintah biasanya memiliki tiga rahang
dan membuat irisan Y berbentuk.
Kebanyakan lintah adalah hewan air tawar, tetapi
spesies darat dan laut banyak terjadi. lintah tanah umum di tanah atau di
dedaunan rendah di hutan hujan basah. Di hutan kering mereka dapat
ditemukan di lapangan di rembesan membasahi tempat. Kebanyakan tidak masuk
air dan tidak bisa berenang, tapi bisa bertahan periode perendaman. Dalam cuaca
kering, beberapa liang spesies dalam tanah di mana mereka dapat bertahan selama
berbulan-bulan bahkan dalam total kekurangan air lingkungan. Dalam kondisi
tubuh dikontrak kering dan kaku, pengisap tidak dibedakan, dan kulit benar-benar
kering. Dalam sepuluh menit dari percikan dengan beberapa tetes air,
lintah ini muncul, aktif sepenuhnya. lintah air tawar lebih suka hidup di
perairan masih atau lambat mengalir, namun spesimen telah dikumpulkan dari
cepat mengalir sungai. Beberapa spesies amfibi dianggap sebagai mereka telah
diamati di kedua habitat darat dan perairan.
Secara umum lintah memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Panjang
tubuh berkisar antara 50 mm-30 cm
b. Tubuh
dilindungi lapisan kutikula
c. Tubuh
relative pipih
d. Tubuh
terdiri dari sekitar 34 segmen
e. Tidak
mempunyai parapodia dan setae
f. Mempunyai
alat penghisap dibagian anterior maupun posterior
g. Bersifat
hermafrodit
h. Habitat
di air tawar dan daratan
i.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut,
faring, tembolok, lambung, rektum, dan anus.
VI.
KESIMPULAN
1. Morfologi
dari Pheretima sp. antara lain anterior,
posterior, klitellium, segmen, setae, mulut, dan anus.
2. Morfologi
dari antara lain penghisap, anterior, posterior, klitellium, dan segmen.
3. Annelida
terbagi atas dua kelas yaitu Oligochaeta dan Polychaeta.
4. Annelida
terbagi atas 3 subkelas yaitu Oligochaeta, Polychaeta, dan Hirudinae.
5. Ciri-ciri
cacing tanah ada 3 antara lain, mempunyai setae, hermafrodit, dan bersegmen.
6. Ciri-ciri
lintah adalah:
a. Panjang
tubuh berkisar antara 50 mm-30 cm
b. Tubuh
dilindungi lapisan kutikula
c. Tubuh
relative pipih
d. Tubuh
terdiri dari sekitar 34 segmen
e. Tidak
mempunyai parapodia dan setae
f. Mempunyai
alat penghisap dibagian anterior maupun posterior
g. Bersifat
hermafrodit
h. Habitat
di air tawar dan daratan
i.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut,
faring, tembolok, lambung, rektum, dan anus.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.a.2013.
http://www.google.co.id/ (diakses pada 20
Maret 2013)
Anonim.b.2013.http://www.google.com/imgres?imgurl=http://lintahobat.typepad.com/.a/6a014e87d7718b970d014e60f85fbb970c-pi&imgrefurl=http://lintahobat.typepad.com/blog/annelida/&usg
(diakses pada 20 Maret 2013)
Anonim.c.2013.http://www.google.com/imgres?imgurl=http://4.bp.blogspot.com/
(diakses pada 20 Maret 2013)
Anonim.d.2013.http://www.google.com/imgres?imgurl=http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/
(diakses pada 20 Maret 2013)
Anonim.e.2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_tanah (diakses pada 20
Maret 2013)
Anonim.f.2013.http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Annelida/ (diakses
pada 20 Maret 2013)
Hegner,
Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates
Zoologi. London: The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited.
Dharmono dan Mahrudin.
2013. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata.
Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin.
Radiopoetro.
1986. Zoologi. Erlangga : Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar