MAKALAH BIOLOGI UMUM
(AKKC 211)
UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN HIDUP
Disusun Oleh :
Glori Merkristivita
A1C212101
Dosen Pengasuh :
Dra.
Hj. Noorhidayati, M. Si.
Dra.
St Wahidah Arsyad, M. Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER
2012
DAFTAR ISI
Daftar isi …………………………………………………………………………. 1
Kata
Pengantar........................................................................................................ 2
Bab I. Pendahuluan …………………………......……………………………..... 3
A. Latar Belakang………………………………………………………... 3
B. Rumusan Masalah ……………………..……………………………… 3
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………... 4
Bab I. Pendahuluan …………………………......……………………………..... 3
A. Latar Belakang………………………………………………………... 3
B. Rumusan Masalah ……………………..……………………………… 3
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………... 4
D.
Manfaat Penulisan ……………………………………………………. 4
Bab II.
Pembahasan …………………………………………………………....... 5
A. Pengertian Lingkungan ………………………………………............. 5
B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup……………………………............... 5
A. Pengertian Lingkungan ………………………………………............. 5
B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup……………………………............... 5
C.
Masalah-Masalah pada Lingkungan Hidup…………………………... 6
D. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan
Lingkungan Hidup……………... 7
E. Peran Manusia Dalam Memelihara Lingkungan Hidup……………… 13
E. Peran Manusia Dalam Memelihara Lingkungan Hidup……………… 13
F.
Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup………………………….….. 14
Bab III. Penutup
.................................................................................................... 21
A.
Kesimpulan ………………………………………………………….. 21
B.
Saran ………………………………………………………………… 23
Daftar Pustaka
....................................................................................................... 24
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas limpahan Rahmat,
Taufiq, dan Hidayah-Nya, sehingga saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang
berjudul “Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup” ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata
kuliah “Biologi Umum”. Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk
memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna
untuk mahasiswa pada umumnya. Tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua, adapun isi yang terkandung dalam makalah ini adalah
uraian tentang upaya pemeliharaan lingkungan.
Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu
Dra. Siti Wahidah Arsyad, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Biologi umum, atas
bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga
saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat menjadi sebuah karya ilmiah yang
sangat bermanfaat bagi kita semua.
Banjarmasin,
November 2012
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada
umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa
sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam
yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat
manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia
sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air
sangatdibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang
baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan
manusia. Lingkunganyang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya
dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani
dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu
adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau
degradasi yang terjadi di berbagai daerah.
Dalam
makalah ini, saya akan membahas tentang “Upaya Pemeliharaan Lingkungan hidup”.
Apa saja unsur-unsur yang ada di lingkungan hidup, mengapa lingkungan hidup
sekarang ini banyak yang rusak, bagaimana memeliharanya, serta peranan kita
dalam memelihara lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
yang
dimaksud dengan lingkungan hidup?
2.
Apa saja unsur-unsur lingkungan hidup?
3.
Mengapa lingkungan hidup kita bisa
rusak?
4.
Apa saja faktor-faktor yang dapat
merusak lingkungan hidup?
5.
Siapa saja yang berperan dalam menjaga
lingkungan hidup?
6.
Bagaimana upaya kita untuk memelihara
lingkungan hidup?
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan lingkungan hidup
2. Untuk
mengetahui unsur-unsur apa saja yang ada di lingkungan hidup
3. Untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab rusaknya lingkungan hidup
4. Untuk
mengetahui hal-hal yang harus dilakukan untuk memelihara lingkungan
5. Untuk
mengetahui peranan kita dalam menjaga memelihara lingkungan
D. Manfaat Penulisan
- Memberikan pengetahuan tentang unsur-unsur apa saja yang ada di lingkungan
- Memberikan pengetahuan tentang hal-hal yang dilakukan untuk memelihara lingkungan
- Memberikan pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
- PENGERTIAN LINGKUNGAN
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengertian
lingkungan hidup adalah suatu kesatuan fisik yang mencakup sumber daya alam
yang mendukung pemenuhan keperluan hidup manusia.
- UNSUR-UNSUR
LINGKUNGAN HIDUP
1.
Unsur Hayati (Biotik)
Unsur
hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
2.
Unsur Sosial Budaya (Kultur)
Unsur
sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial
(ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
3.
Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur
fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim,
dan lain-lain.
- MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling
utama disebabkan oleh perilaku manusia yang kurang baik dalam pemanfaatan
sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang
menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan
terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang
dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan
lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan
membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu
kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat
mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber
kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil
oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus
bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak
memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan
ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari
suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada
keanekaragaman terhadap flora dan fauna, tetapi juga dapat membawa pengaruh
lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir, dan erosi. Selain
itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin
banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat
dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula
disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan
terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi
tercemar.
Dalam
lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut,
tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
1.
Pencemaran sungai dan laut
Sungai
dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan
logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas.
Secara biologis, fisik, dan kimia, senyawa seperti logam tidak dapat
dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga memakai bahan-bahan seperti
plastik.
2.
Pencemaran Tanah
Tanah
dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk
dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu, adanya
perubahan tanah menjadi kering dan keras. Hal ini disebabkan oleh jumlah
kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain
itu, pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada
umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran (penguraian) secara
sempurna.
3.
Pencemaran Hutan
Hutan
juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan
baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah
satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar.
Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat
mengakibatkan penggundulan hutan.
- FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN
LINGKUNGAN
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi
karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga
memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa alam yang dapat
memengaruhi kerusakan lingkungan, antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1.
Kerusakan Akibat Peristiwa Alam
a.
Letusan gunung berapi
Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material-material
padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-debu vulkanis. Selain
itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang
disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua
bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat
menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap
belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena
dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat
berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal
ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat
tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat
hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan
fotosintesis sehingga lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan
waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk
kembali ke kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat
kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi, setelah kembali ke kondisi normal,
maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses
peremajaan tanah.
b. Kerusakan Akibat Gempa Bumi
Gempa
bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen yang disebabkan
oleh hentakan lapisan bumi yang bersumber dari lapisan di sebelah dalam
merambat ke permukaan bumi. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan
menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan
bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran
sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan
sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan
tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan kecepatan
yang sangat tinggi. Kerusakan akibat gempa bumi menimbulkan gejala langsung
maupun tidak langsung.
c. Kerusakan Akibat Siklon (Angin Topan)
Angin
topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu
daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan
dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya
merusakkan berbagai tumbuhan, areal hutan, perkebunan, pertanian, memorakporandakan
berbagai bangunan, sarana infrastruktur, dan dapat membahayakan penerbangan.
Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk
Indonesia. Kerusakan yang ditimbulkannya tergantung dengan kuat arusnya.
- Musim Kemarau
Bencana
alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir. Bencana ini terjadi karena
adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau
terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian,
seperti mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api
penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang
diusahakan penduduk serta banyaknya tumbuhan yang mati sehingga dapat mengancam
kehidupan makhluk hidup lainnya.
- Erosi dan abrasi
Erosi
dan abrasi terjadi akibat proses pengikisan permukaan bumi oleh air dan air
laut.
2.
Kerusakan Akibat Ulah Manusia
Dalam
lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut,
tanah dan hutan. Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti
penggunaan bahan logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan
air panas. Secara biologis, fisik, dan kimia, senyawa seperti logam tidak
dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga memakai
bahan-bahan seperti plastik.
Tanah
dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk
dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu, adanya
perubahan tanah menjadi kering dan keras. Hal ini disebabkan oleh jumlah
kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain
itu, pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada
umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran (penguraian)
secara sempurna.
Hutan
juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali
dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya
penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus
maka dapat mengakibatkan penggundulan hutan.
a. Pertanian
Hutan
gundul merupakan salah satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan
pertanian ladang berpindah. Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan
ditumbuhi alang-alang. Saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah
permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir, sementara itu saat
musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan air. Selain itu,
penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan air tanah menjadi tercemar
dan tanah tidak produktif lagi atau dikenal dengan sebutan tanah kritis.
b. Perikanan
Cara
penangkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan
kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila
menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar yang mati, tetapi larva dan
ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati.
c. Teknologi dan Industri
Penggunaan
traktor dalam membajak sawah sebagai alat bantu, traktor memang mempermudah dan
mempercepat dalam membajak sawah. Namun, kadang ada hal lain yang terbawa
seperti, sisa bahan bakar, buangan oli, dan sebagainya. Hal tersebut bisa
merusak lingkungan.
d. Pencemaran
Pencemaran
(polusi) adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air, dan tanah)
karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu.
Macam-macam pencemaran adalah sebagai berikut :
-
Pencemaran udara: hasil limbah industri, limbah
pertambangan, dan asap kendaraan bermotor dapat mencemari udara. Asap-asap
hasil pembuangan tersebut terdiri atas karbon monoksida, karbon dioksida, dan
belerang dioksida. Karbon dioksida mengakibatkan hawa pengap dan naiknya suhu
permukaan bumi. Karbon monoksida dapat meracuni dan mematikan makhluk hidup
sedangkan belerang dioksida menyebabkan udara bersifat korosif. Apabila hujan
asam menimpa benda-benda yang mengadung besi atau metal maka akan mengalami
keropos dan berkarat. Apabila menimpa manusia dan hewan akan mengalami
terserang penyakit kulit dan pernapasan serta bila menimpa tanaman akan membuat
pertumbuhannya kerdil dan menurunkan produktivitas tanaman tersebut. Hujan asam
banyak terjadi di negara-negara industri maju dimana penetralisir hujan yakni
hutan dan tanaman yang ada sangat sedikit atau berkurang. Selain itu,
pencemaran udara yang saat ini marak terjadi mengakibatkan lapisan ozon menipis
sehingga menyebabkan pemanasan global.
-
Pencemaran suara: dapat timbul dari bising-bising suara
mobil, kereta api, pesawat udara, dan jet. Adanya pencemaran suara dapat
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit dan gangguan pada manusia dan hewan
ternak, seperti gangguan jantung, pernafasan dan gangguan saraf.
-
Pencemaran air: pembuangan sisa-sisa industri secara
sembarangan bisa mencemarkan sungai dan laut. Jika sungai dan laut tercemar,
akibatnya banyak ikan dan mikrobiologi yang hidup di dalamnya tak mampu hidup
lagi. Selain itu air sungai dan laut yang tercemar itu juga mengakibatkan
sumber air tercemar sehingga manusia sulit mendapat air minum yang sehat dan
bersih.
-
Pencemaran tanah: tanahpun dapat mengalami pencemaran
yang disebabkan oleh barang-barang atau zat-zat yang tidak larut dalam air yang
berasal dari pabrik-pabrik atau sampah rumah tangga dan pembuangan ampas kimia
serta plastik bekas.
3.
Kerusakan yang dapat diakibatkan oleh alam dan manusia
a.
Banjir
Banjir
merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik karena
banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari
ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi
alam memang mempengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus
menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai.
Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena
penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran
air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian
yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah
yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai
bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana
alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di beberapa wilayah di
Indonesia. Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan banjir, yaitu:
1)
Penggundulan hutan secara tak terencana
2)
Pembuangan
sampah di sembarang tempat
3)
Sulit meresapnya air hujan di tanah perkotaan karena
tanah perkotaan banyak tertutup semen beton dan aspal.
4)
Rusaknya tanggul-tanggul sungai dan banyaknya sungai
yang dangkal dengan sungai yang berkelok-kelok.
b.
Tanah longsor
Karakteristik
tanah longsor hampir sama dengan karakteristik banjir. Bencana alam ini dapat
terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana
alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman,
sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah
longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang
memiliki topografi agak miring atau berlereng curam.
memiliki topografi agak miring atau berlereng curam.
- PERAN MANUSIA DALAM MEMELIHARA LINGKUNGAN HIDUP
Manusia
sebagai khalifah di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan
hidup. Namun, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan
pemikiran akan masa depan kehidupan generasi
berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk
terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Oleh sebab itu manusia mempunyai
tanggung jawab yang besar dalam pelestarian lingkungan hidup demi kelangsungan
kehidupan makhluk hidup di bumi. Setiap orang harus melakukan usaha untuk
menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya
bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
- UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN
Upaya
pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan
kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan
Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT
Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan
pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan
kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa
yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan
Lingkungan adalah sebagai berikut:
a.
Menjamin pemerataan dan keadilan.
b.
Menghargai keanekaragaman hayati.
c.
Menggunakan pendekatan integratif.
d.
Menggunakan pandangan jangka panjang.
1.Upaya
yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung
jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam
upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup.
Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan
UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982,
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan
Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan).
d.
Pada tahun 1991,
pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus
pencemaran.
2) Mengawasi bahan
berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian
analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah
mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon
2.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik,
masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian
lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa
upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan
hidup antara lain:
a.
Pelestarian tanah (tanah datar, lahan
miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan
banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah
menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang
berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari
permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan
lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut
dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah
menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara
menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi)
terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang
posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu
menghambat laju aliran air hujan.
b.
Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi
kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui
bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara
yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1)
Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2)
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot
kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di
perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas
berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri
yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi
atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta
dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa
dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon
adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu
memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh
matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan
menyebabkan meningkatnya suhu udara.Pemanasan global terjadi di antaranya
karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus
berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali,
menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia
merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan
merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya
menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil
oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat
dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali
hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara
sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih
dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam
kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan
sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan
hutan.
d.
Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga
sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak
disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,
pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam
kelestarian laut dan pantai.
Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan
reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang
pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang
pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau
untuk mencari ikan.
e.
Pelestarian flora dan fauna.
Kehidupan di bumi merupakan sistem
ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya.
Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka
margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar
2. Upaya yang
dapat Dilakuklan Masyarakat
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya
bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan
kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang
semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya
miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju
aliran air hujan.
b.Pelestarian udara
Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara
lain:
a.
Menggalakkan
penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.
b.
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa
pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin.
c.
Mengurangi atau
bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta
dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa
dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon
adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu
memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh
matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan
menyebabkan meningkatnya suhu udara.Pemanasan global terjadi di antaranya
karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c.
Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1.
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2.
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3.
Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4.
Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan
penebangan hutan.
5.
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar
ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d.
Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial.
Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia.
Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan
kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.
Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai
disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan
pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat
dilakukan dengan cara:
1.
Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali
tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2.
Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar
pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman
laut.
3.
Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya
dalam mencari ikan.
4.
Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e.
Pelestarian flora dan fauna
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan
fauna di antaranya adalah:
a.
Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
b.
Melarang kegiatan perburuan liar.
c.
Menggalakkan kegiatan penghijauan
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
1.
Pengertian lingkungan hidup
adalah suatu kesatuan fisik yang mencakup sumber daya alam yang mendukung
pemenuhan keperluan hidup manusia.
2.
Unsur-unsur lingkungan hidup adalah unsur hayati
(biotik), unsur fisik (abiotik), dan unsur sosial budaya (kultur).
3.
Faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup
adalah:
a.
Kerusakan yang diakibatkan alam:
-
Letusan gunung berapi
-
Gempa bumi
-
Siklon (angin topan)
-
Musim kemarau
-
Erosi dan abrasi
b.
Kerusakan yang diakibatkan manusia:
-
Pertanian
-
Perikanan
-
Industri dan teknologi
-
Pencemaran
c.
Kerusakan yang diakibatkan alam dan manusia:
-
Banjir
-
Tanah longsor
4.
Upaya untuk melestarikan lingkungan hidup yaitu dengan
cara:
a.
Pelestarian tanah, dengan cara menggalakkan kegiatan
menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula
gundul.
b.
Pelestarian udara, dengan cara menggalakkan penanaman
pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita, mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa
pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin, dan mengurangi atau
bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer seperti AC dan kulkas.
c.
Pelestarian hutan, dengan cara Reboisasi atau penanaman
kembali hutan yang gundul, melarang pembabatan
hutan secara sewenang-wenang, menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang
pohon, menerapkan sistem
tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan, serta menerapkan sanksi yang
berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d.
Pelestarian laut dan pantai, dengan cara melakukan
reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai,
melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut, melarang pemakaian
bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan, serta melarang
pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e.
Pelestarian flora dan fauna, dengan cara mendirikan
cagar alam dan suaka margasatwa, melarang kegiatan perburuan liar, dan
menggalakkan kegiatan penghijauan.
- SARAN
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam
pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari
penggunaan sumber daya tersebutterhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
2 komentar:
Oke, izin copas yooo...
Assalammualaikum, terima kasih info yang bergunanya.!
numpang link Cara Menyembuhkan Infeksi Saluran Pencernaan
Posting Komentar